Kamis, Januari 15, 2009

Wagub Sinyalir Ada Ponpes Fiktif

Wagub Dede Yusuf dikeruti warga untuk bersalaman saat berkunjung ke Ponpes Darussalam, kemarin.

Penyaluran Bantuan Harus Selektif


RAJAPOLAH – Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf menyayangkan masih banyaknya pondok pesantren fiktif yang bertujuan hanya untuk memanfaatkan kucuran dana dari pemerintah. "Pembarian bantuan harus selektif, banyak pesantren fiktif, hanya memasang plang saja," ujar Dede di sela-sela peresmian Pondok Pesantren Darussalam di Kampung Narunggul Desa Tanjungpura Kecamatan Rajapolah, kemarin.


Oleh karena itu, kata dia, dalam mengajukan permohonan bantuan, seluruh pengurus ponpes di Jawa Barat diharapkan menyertakan data lengkap ponpes. "Perkembangan ponpes saat ini tak hanya pendidikan akhlak melainkan bagian dari pembangunan holistik, makanya menunjang pembangunan pemerintah," ungkapnya.


Selain itu, ia mengatakan sebagai wilayah dengan warga muslim terbanyak—mencapai 95 persen—Jawa Barat sudah selayaknya mendapat perhatian lebih dalam hal bantuan dana pengembangan ponpes.


Kehadiran Dede Yusuf di Ponpes Darussalam, disambut oleh seluruh pengurus ponpes yang dipimpin Ustad Ahmad Deni Rustandi MAg. Bahkan, turut hadir, Pemimpin Ponpes Gontor Jawa Timur Dr KH Abdul Syukri Zarkasyi—guru Ustad Ahmad Deni Rustandi. Sedangkan mewakili pemkab, Bupati Tatang Farhanul Hakim mengutus Asisten Daerah I Bidang Kesejahteraan Rakyat H Endang Kusaeni SH MSI.


Sementara itu, Ustad Ahmad Deni Rustandi menyatakan terima kasih kepada warga yang telah membantu menyumbang dana untuk mengembangkan ponpes. "Pendirian ponpes merupakan bagian dari pelestarian budaya Islam serta meneruskan perjuangan Islam," tegasnya.
Terang dia, untuk menyesuaikan perkembangan zaman, Darussalam menerapkan kurikulum modern layaknya Ponpes Gontor, seperti kitab kuning salafiyah dan kurikulum Depdiknas untuk sekolah menengah pertama, ditambah dengan penguasaan bahasa Inggris dan Arab. (rip)


Nelayan tak Berani Melaut

Angin Barat Membuat Oleng Perahu

CIPATUJAH - Musim angin barat di sebagian besar pantai selatan ikut memengaruhi hasil tangkapan nelayan Pamayangsari Kecamatan Cipatujah. Dari 126 armada perahu nelayan, hanya 20 armada saja yang berani melaut.
Berdasarkan hitungan, penghasilan netto normal nelayan setiap bulannya tak kurang 53 ton. "Selama 12 hari ini, pendapatan total nelayan cuma sekitar 7 ton. Padahal kalau lagi normal, penghasilan rata-rata per hari bisa mencapai sekitar 2 ton," ujar Didi S, ketua Rukun Nelayan (RN) Pamayangsari kepada Radar, kemarin.

Terang Didi, pendapatan harian tiap awak nelayan menurun. Namun, ia bersyukur karena pendapatan saat ini tidak sampai membuat mereka paceklik. Menurutnya, puncak musim angin barat memang biasa terjadi sekitar pertengahan bulan Januari. Dan baru akan mereda sekitar pertengahan Februari.

Hal senada dikatakan Dedi Mulyadi, wakil ketua RN Pamayangsari. Kata dia, saat ini tak ada nelayan yang berani melaut di malam hari. "Saat ini, jadwal melaut sangat pendek, hanya sekitar 3 jam. Artinya, paling lambat jam 08.00 pagi sudah harus kembali ke darat. Sebab jika dipaksakan bisa berbahaya," katanya.

Jelas Dedi, angin barat tidak menyebabkan gelombang tinggi, namun menyebabkan tiupan angin kencang dan bisa membuat oleng perahu nelayan. (uym)

Minta Maafkan Mantan Bupati Agus Supriadi


Pesan dari Pamitan Wakil Bupati Memo Hermawan


Masa jabatan (Mantan) Bupati Agus Supriadi dan Wakil Bupati Memo Hermawan akan berakhir bulan ini. Memo pun turun ke daerah-daerah untuk berpamitan kepada muspika dan masyarakat. Apa pesan?



ARI MAULANA KARANG, Leles


Ratusan tokoh masyarakat dan pejabat muspika dari 11 kecamatan hadir di Alun-alun Kecamatan Leles. Mereka memenuhi undangan acara pamitan Wakil Bupati Memo Hermawan. Dalam kesempatan itu, Memo mengakui selama lima tahun masa kepemimpinannya kurang memberikan perhatian kepada kalangan ulama.



Karena itu, politisi PDIP ini berharap pemerintah baru nanti dapat memberikan perhatian besar kepada para ulama. "Saya akui selama lima tahun memimpin Garut, pemerintah kurang memberikan perhatian yang cukup kepada ajengan," jelasnya.
Memo mengungkapkan peran ulama dalam menjaga stabilitas daerah sangat penting. Tidak jarang suara ulama lebih didengar oleh masyarakat daripada imbauan yang diberikan muspida atau muspika.


Karena itu, sambungnya, ulama layak diberi perhatian lebih oleh pemerintah di masa mendatang. "Ulama jangan lagi dikenal sebagai departemen poor manuk karena jasa–jasa mereka cukup besar terhadap pemerintah," katanya.


Dia juga menyampaikan permohonan maaf bila dalam masa kepemimpinannya tidak bisa memenuhi semua keinginan masyarakat. Tak lupa, Memo meminta agar masyarakat dapat memaafkan dosa-dosa yang telah dilakukan mantan Bupati Agus Supriadi.


Memo juga mengungkapkan semua keberhasilan yang diraih Pemerintah Kabupaten Garut selama lima tahun pada dasarnya adalah prestasi yang diraih masyarakat pada umumnya.
Selama lima tahun ke belakang, menurut dia, banyak prestasi yang telah diraih Kabupaten Garut dari mulai penghargaan lingkungan hidup, pembinaan desa, sampai kepada bidang pertanian. "Semua penghargaan adalah hasil kerja keras seluruh lapisan masyarakat," papar dia.


Wabup menyatakan telah bertemu Bupati dan Wakil Bupati terpilih Ceng Fikri dan Dicky Chandra. Saat itu, Memo menitipkan tugas–tugas yang belum dapat diselesaikan. Dirinya pun menitipkan agar pembangunan di desa dapat lebih ditingkatkan, kesejahteraan aparat desa juga lebih diperhatikan. (*)


Polisi Bubarkan Demo HMI

TARKI – Aksi unjukrasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut di depan kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan Daerah (BKPLD) Kabupaten Garut, kemarin, dibubarkan aparat kepolisian.

Polisi menganggap aksi yang digelar sekitar 25 orang tersebut melanggar ketertiban umum. Sebab, mahasiswa memblokir Jalan Pahlawan sehingga menimbulkan kemacetan di jalan yang biasa digunakan mahasiswa dan pegawai pemkab itu.

Saat aksi, mahasiswa pun sempat melempari kantor BKPLD dengan telur dan tomat busuk. Korlap aksi Abdurahman menyatakan hal itu dilakukan untuk menandakan kebusukan kebijakan yang dikeluarkan BKPLD.

Dia menegaskan kebijakan Baperjakat dalam mutasi pejabat eselon 3 dan 4 tidak profesional dan proporsional. "Sangat tidak etis pula jabatan-jabatan fungsional ditempatkan pada posisi strategis tanpa melihat golongan, eselon dan terkesan mendadak," teraiknya.

Mahasiswa juga menyorot masalah transparansi skor hasil tes CPNS belum lama ini. "Tak ada transparansi keuangan dari APBD untuk penerimaaan CPNS dan pengangkatan yang berdasarkan pola nepotisme," ungkap dia.

Untuk itu, Abdurahman meminta kepada Bandan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk segera mengkaji ulang pelantikan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) eselon 3 dan 4 dengan didasarkan pada aspek proporsional dan professional. (abi)

SPBU Sepi Pembeli


Jelang Pemberlakuan
Tarif Baru Premium


GARUT – Menjelang pemberlakuan tarif baru solar dan premium, 15 Januari 2009 pukul 00.00, sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sepi pembeli. Seperti terlihat di SPBU 34.44115 Ciateul Jl Suherman.

Pengelola SPBU 34.44115 Ciateul H Nanan Suryawan menduga masyarakat memilih menunggu harga baru premium maupun solar hingga hari ini. "Soalnya pembelian cukup ramai di siang hari, saat ini (sore, red) malah sepi," katanya ketika ditemui Radar, kemarin.

Pom bensin itu pun mencatatkan penurunan volume penjualan. Satu hari, biasanya angka penjualan mencapai 13-14 ton premium dan 4-5 ton solar. Sedangkan sekarang --hingga pukul 00.00 tadi-- diperkirakan hanya habis 4 ton. "Stok lama yang dibeli dengan harga lama dari Pertamina terpaksa kita jual dengan harga baru mulai pukul 00.00. Sehingga diprediksi kami mengalami kerugian hingga Rp12 juta," ungkap Nanan. Nanan mengaku rugi sampai Rp34 juta akibat disparitas harga pada penurunan harga BBM awal Desember 2008.

Pemerintah memberikan kompensasi kepada SPBU berupa penebusan delivery order (DO) untuk BBM pada H-2 dengan tarif baru. Namun ia mengaku tidak mendapatkan karena stok masih banyak. "Saya menjaga stok BBM jangan sampai habis. Lebih baik utamakan pelayanan kepada masyarakat daripada mengejar keuntungan," katanya.

Jika SPBU sengaja mengurangi stok BBM, tambah dia, Pertamina memberlakukan sanksi berupa pemangkasan Rp20/liter untuk tiap pemesanan. Sementara keuntungan SPBU hanya sebesar Rp200/liter untuk semua jenis BBM. (one)

Tarif Masuk Kerkhof Naik 100%

Untuk meningkatkan PAD tarif masuk ke lapangan Merdeka/Kerkhof naik 100 persen.

GARUT – Olahraga di Lapang Merdeka alias Kerkhof makin mahal. Sebab, sejak 9 Januari lalu, UPTD Kerkhof menaikkan harga tiket masuk. Kenaikan mencapai 100 persen, dari Rp500 menjadi Rp1.000 per orang. Tarif itu belum termasuk biaya parkir kendaraan.


Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Totong SPd MSi menjelaskan kenaikan tarif ini terjadi karena ada peningkatan target pendapatan asli daerah (PAD) yang dibebankan kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kerkhof. Tahun 2009, UPTD Kerkhof harus menyumbang pendapatan sebesar Rp200 juta. Atau, meningkat Rp200 juta dari tahun sebelumnya yang hanya Rp180 juta. "Tahun 2008 target PAD yang dibebankan kepada UPTD Kerkhof sebesar Rp180 juta, sementara yang terealisasi hanya Rp140 juta," ungkap dia.


Guna mengejar target PAD, tambah dia, selain menaikkan tarif juga akan ada perbaikan manajemen pengelolaan gelanggang olahraga tersebut. Di antaranya pembenahan pengaturan tiket masuk, pemeliharaan sarana dan prasarana serta penataan semua potensi termasuk pedagang kaki lima. "Wajar jika masyarakat menginginkan pelayanan yang lebih saat ada kenaikan tarif. Dan, ini akan kita coba lakukan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada," jelasnya ketika ditemui Radar, kemarin.


Totong mengungkapkan saat ini beban operasional pengelolaan gelanggang olahraga ini terbilang besar. Padahal semua dana operasional harus ditutupi oleh dana yang terkumpul dari penjualan tiket. Di gelanggang olahraga ini ada sekitar 70 pegawai yang harus dihidupi. Mereka dibiayai dari hasil penjualan tiket masuk.


Dana perawatan lapang juga diambil dari penghasilan tiket. "Makanya, kita akan mencoba mengatur bagaimana caranya agar semua pegawai dapat memaksimalkan fungsinya dalam meningkatkan pelayanan," janji dia.


Dia berharap masyarakat dapat mengerti keputusan pemerintah menaikkan tarif masuk ke sarana olahraga umum tersebut. Karena pada dasarnya kebijakan kenaikan tarif ini bakal berimbas pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Totong mengakui saat ini peningkatan pelayanan belum bisa dirasakan. "Kenaikan tarif ini kan baru diberlakukan. Jadi, kita masih berusaha meningkatkan pelayanan. Jika memang ada yang kurang kita akan terus perbaiki sambil berjalan," tegasnya.


Untuk mengejar target setoran, UPTD tentu saja tidak melulu bertumpu pada kenaikan tiket. Pihaknya tengah mengundang pihak ketiga untuk mengadakan berbagai kegiatan di gelanggang olahraga ini. Dengan begitu, masyarakat yang masuk ke gelanggang olahraga bisa juga menikmati acaranya. "Kita juga akan mencoba membangun kerja sama yang lebih jelas dengan pedagang. Misalnya mencoba kontrak lahan dagang menjadi tahunan," katanya. (ari)


Kawasan Cagar Alam Taman Wisata Pangandaran Jadi Favorit Wisatawan

Hamparan pasir putih yang berada di area Taman Wisata Cagar Alam Pangandaran menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Pangandaran.


Alternatif Lain Selain Obwit Pantai

dan Cukang Taneuh (Green Canyon)

Ketika menjelang hari libur panjang atau menghadapi akhir pekan, tujuan favorit orang-orang berlibur ke wilayah selatan adalah objek wisata (obwit) Pangandaran. Keindahan pantainya atau yang lebih ekstrim adanya Cukang Taneuh (Green Canyon) yang berada di Cijulang, menjadi salah satu daya tariknya.


Laporan
Roki Arifianto
Pangandaran

Ternyata, andalan daya tarik kawasan Pangandaran untuk dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar kota --terkadang dari luar negeri--, bukan kedua faktor itu saja. Para pengunjung yang datang, selain berenang di pantai juga tidak lupa untuk mengunjungi Taman Wisata Cagar Alam yang berada di Pantai Pananjung.

Hampir setiap saat, para pengunjung yang datang selalu melengkapi liburannya ke Cagar Alam Pananjung. Seperti penuturan salah satu pengunjung asal Bandung, Rere Wijaya. Dia mengatakan, setelah berenang di pantai tak afdhal jika tidak jalan-jalan ke Cagar Alam.
"Setelah kita berenang, selanjutnya jalan-jalan ke Cagar Alam. Selain keindahan alamnya memanjakan mata, kita juga bisa foto-foto dan makan-makan bersama di sana," ujar Rere sembari sibuk melihat-lihat makanan dalam ransel yang dibawanya di Taman Wisata Cagar Alam akhir pekan lalu.

Dia mengaku, memasuki Cagar Alam berarti transit di Pasir Putih. Selain melepas lelah, di sana bisa juga bercengkerama dengan alam. "Di belakang pasir putih itu kan hutan yang masih asri, jadi kelihatan banget masih hutan tropis," terang Rere.

Sementara Asep Sukmaya, salah satu penjaga tiket (ticketing) di Pos Barat Taman Wisata Cagar Alam menuturkan, Cagar Alam masih termasuk tempat favorit para pengunjung selain Green Canyon dan Pantai Karapyak. Hal tersebut berdasarkan data jumlah pengunjung. Per hari, pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang.


"Itu mengindikasikan bahwa Cagar Alam masih tempat tujuan fovorit yang diserbu oleh para pengunjung. Dari rata-rata pengunjung, per harinya minimnya mencapai 250 orang. Itu di hari-hari biasa, kalau pas masa liburan panjang atau long weekend lonjakannya bisa sampai 150 persen," jelas Asep.

Ternyata, Taman Wisata Cagar Alam menyimpan berbagai keunikan bukan saja dari keindahan alamnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam (SBKSDA), Cagar Alam ini kaya akan flora dan faunanya. Seperti satu jenis flora langka dan unik yang jarang ditemukan didaerah lain, yaitu Bunga Bangkai (Raflesia patma).

Salah satu keunikan Cagar Alam ini yakni memiliki gua-gua peninggalan sejarah. Seperti Gua Panggung yagn panjangnya mencapai 30 meter. Gua lainnya yakni Gua Parat, Gua Sumur Mudal dan Gua Lanang. "Meski demikian, tujuan pokok para pengujung datang ke Cagar Alam adalah pasir putih, yang tidak jauh dari pintu masuk utama Cagar Alam ini luasnya 1.000 ha, makanya lebih dari sehari dibutuhkan untuk mengelilinginya," jelas dia. (*)

Masyarakat Ciamis Kecam Israel

Bupati Ciamis H Dedi Sobandi menyerahkan sumbangan bagi warga Palestina

Ribuan massa ormas Islam se-Kabupaten Ciamis turun ke jalan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.

Satu Jam Aksi Mampu
Kumpulkan Rp100 Juta

CIAMIS KOTA – Kecaman terhadap tindakan agresi militer Israel terhadap Palestina terus mengalir dari seantero dunia. Tak terkecuali dari masyarakat Kabupaten Ciamis.
Kemarin, sejumlah tokoh dan ribuan masyarakat Kabupaten Ciamis mengecam keras kebiadaban aksi Israel itu dengan cara membuat pernyataan sikap bersama melalui acara istighosah untuk warga Palestina di halaman Mesjid Agung Ciamis.


Kegiatan yang mengusung tema Forum Bersama Solidaritas Muslim Kabupaten Ciamis untuk Palestina ini dihadiri seluruh elemen masyarakat. Seperti Bupati Ciamis Dedi Sobandi, Ketua DPRD Jeje Wiradinata, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) KH Drs Asep Saefulmillah, Ketua MUI KH Irfan Hilmy, Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Ciamis H Agus Abdul Kholik, Ketua Forum FUI KH Abdul Hadi, Ketua Umum FPI KH Ma’sum Ahmad Hasan dan sejumlah tokoh-tokoh Islam lainnya.

Aksi ini dihadiri ribuan siswa se-Kabupaten Ciamis mulai tingkat SMP, SMA hingga mahasiswa. Termasuk para guru di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
Kepada wartawan, Bupati Ciamis mengatakan keprihatinannya. Dia mengecam kebiadaban Israel dan turut mendantangani pernyataan sikap itu. "Saya sangat mendukung pernyataan sikap ini, karena memang Israel telah bertindak di luar batas kemanusiaan," terangnya.

Dalam aksi simpatik itu digelar juga aksi penggalangan dana yang akan disalurkan untuk disalurkan kepada warga Palestina. Tak tanggung-tanggung, dana yang berhasil dikumpulkan dalam kegiatan satu jam itu mencapai Rp100 juta.

Salah seorang penyelengga kegiatan, Drs H Fadil Yani Ainusyamsi MAg mengatakan, dana yang terkumpul tersebut akan disalurkan kepada warga Palestina yang terkena agresi Israel melalui Mer-C. "Tim Mer-C ini merupakan penggalang dana kepada negara-negara muslim," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana yang juga Ketua Umum Forum Silaturahmi Pondok Pesantren KH Asep Saepul Millah mengatakan kegiatan ini merupakan penyatuan bentuk sikap kaum muslimin d Kabupaten Ciamis atas Agresi militer Israel. Sekaligus membantu rakyat Palestina yang tertindas.


Di akhir acara, aksi dilanjutkan dengan konvoi simpatik ke sejumlah ruas kota sehingga membuat kemacetan karena iring-iringan kendaraan mencapai kiloan meter. (ttm)
foto: teten
ORASI. Ustadzah Dini dari Ponpes Miftahul Huda Utsamaniyah Cikole berorasi mengecam tindakan Israel terhadap Palestina di Halaman Mesjid Agung kemarin.

Nelayan Pangandaran Alih Profesi

Nelayan memilih menambatkan perahunya karena tibanya musim paceklik.

Menghadapai Musim Paceklik
PANGANDARAN – Saat ini sejumlah nelayan di Pangandaran banyak yang tidak melaut. Mereka tengah menghadapi musim paceklik sehingga tangkapan ikan di laut selalu minim. Terlebih, adanya musim angin barat yang membuat kondisi gelombang laut menjadi ganas.
Makanya, sejumah nelayan memilih menambatkan perahunya untuk sementara waktu. Untuk menghidupi keluarga, tak jarang mereka alih profesi seperti menjadi tukang becak, pedagang pakaian, dan lainnya.

Turiman, salah seorang nelayan yang biasa mangkal di Pantai Timur warga asal Babakan mengatakan, sudah seminggu ini dia tidak melaut. Mengingat musim tangkapan tengah memasuki masa-masa paceklik. "Sekarang ini lagi sulit mencari ikan. Ikan baru didapat setelah kita pergi ke tengah laut sekitar 4 sampai 5 mil dari garis pantai. Itupun harus menggunakan kapal compreng. Sementara nelayan tradisional yang menggunakan perahu layar hanya mampu mencapai 3 mil," terangnya.

Dia mengaku, ongkos untuk melaut terkadang tidak sebanding dengan penghasilan hasil tangkapan. Tak jarang, nelayan harus pulang dengan tangan hampa meski telah melaut hingga bermil-mil. "Biasanya dalam satu minggu kita bisa ke tengah mencari ikan sampai 5 kali. Tapi sekarang satu hari saja ikan sudah pada tidak ada," keluhnya.

Kata dia, hampir 3 sampai 4 bulan ke depan terjadi musim angin barat. Hal ini berpengaruh kepada jumlah ikan di laut. Berdasarkan pengalamannya, pergeseran musim ini selalu ditandai dengan angin besar dan gelombang tinggi di tengah laut (rob). "Fenomena ini terjadi setiap tahun dan itu adalah masa-masa paceklik nelayan. Ikan sudah sulit ditangkap, kondisi cuaca juga sulit diprediksi. Takut malah kena badai," imbuhnya. (rok)


Orang Tua Ngaku Berat



Aay Zaini Dahlan, kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, menyatakan tidak turunnya tarif angkot merupakan keputusan bersama antara pemkot dengan Organda. "Berdasarkan rapat dengan Organda, alasan tarif untuk pelajar tidak turun karena penurunan harga BBM tidak dibarengi penurunan harga onderdil yang kian melambung," ujarnya kepada Radar belum lama ini.


Sementara itu, keputusan pemkot tidak menurunkan tarif untuk pelajar, disesalkan Deni, orang tua siswa warga Kelurahan/Kecamatan Tawang. Bapak yang berprofesi sebagai pedagang keliling ini, meraskan betul beratnya biaya transportasi anak-anaknya. Untuk membiayai ketiga anaknya—pelajar SMP dan SMA—sedikitnya ia harus menyisihkan Rp30 ribu per hari. Padahal, aku dia, sebagai pedagang kecil, laba dari usahanya tidak seberapa, itu pun harus dibagi lagi dengan kebutuhan makan sehari-hari.



"Berat menyekolahkan anak bukan karena biaya sekolah yang mahal, tapi yang beratnya adalah ongkos sehari-hari. Kalau BBM sudah turun, sebaiknya ongkos untuk anak sekolah pun diturunkan," tandasnya.


Ia juga tak habis pikir, dulu alasan pemerintah menaikkan tarif untuk penyesuaian kenaikan harga BBM. "Kini, harga bensin kembali ke harga semula, mengapa tarif agkot untuk pelajar tidak turun?" sesalnya.


Padahal, kata dia, sarana tranfortasi cukup menunjang untuk perbaikan kualitas pendidikan.
Sementara itu, pantauan Radar di sejumlah lokasi, sebagian besar pelajar sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa selain harus menghabiskan uang orang tuanya untuk biaya ongkos angkot.
Setiap pagi mulai jam 06.00-07.00 hampir seluruh angkot dipenuhi pelajar. Begitu pun ketika jam sekolah usai atau sekitar pukul 11.30- 14.00, angkot menjadi angkutan favorit untuk mengantar pulang. (tin)


Pemkot Diminta Turunkan Tarif Angkot

Untuk menghemat ongkos, Epul Saepulah memilih naik sepeda daripada angkot untuk ke sekolah.


Roda sepeda federal tampak berputar mengajak Epul Saepulah, siswa SMK Muhammadiyah, beranjak menuju lokasi sekolahnya di Jalan RSU.



Sejak tahun 2008, rutinitas tersebut dilakoninya akibat dampak naiknya tarif angkutan kota (angkot) yang menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat itu.
Jarak rumahnya yang cukup jauh dari sekolah, membuat dirinya harus bangun lebih pagi—agar bisa berbagai jadwal mandi pagi dengan anggota keluarganya—karena takut terlambat tiba di sekolah.



"Sejak tahun 2008, saya berangkat sekolah naik sepeda. Untuk naik angkot tak punya uang cukup, terlebih kedua adik saya pun masih sekolah. Makanya, untuk mengurangi beban orang tua, saya putuskan naik sepeda saja. Lumayan sambil olah raga," ungkap Epul sambil berusaha menghibur diri.


Kini, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penurunan harga BBM—sebagai pemicu kenaikan tarif angkot—namun, enaknya merasakan duduk manis di bangku jok angkot, belum bisa dirasakan Epul seperti beberapa waktu lalu.


Meski penurunan harga BBM diikuti keluarnya kebijakan pemerintah kota terkait penurunan tarif angkot, namun hal tersebut tidak berlaku bagi kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA.
Sebab, keputusan Wali Kota Syarif Hidayat itu, tak menyentuh kalangan pelajar sekolah menengah. Mereka tetap dikenai beban ongkos Rp1.500. Sedangkan turunnya tarif hanya berlaku bagi kalangan umum, yakni menjadi Rp2.000 atau turun Rp500. Begitu pula bagi mahasiswa menjadi Rp1.800, turun Rp200.


Namun, kondisi Epul lebih beruntung bila dibandingkan nasib Agus, siswa SMPN 4. Sejak naiknya tarif angkot beberapa waktu silam, ia harus rela berjalan kaki dari rumah menuju sekolah, begitu pula sebaliknya. "Untuk menghemat uang jajan, jalan kaki lebih baik. Dulu saja, orang tua kita harus jalan kaki menuju sekolah. Jadi, kenapa sekarang tidak?" ungkapnya menghibur diri.



Bagi kalangan pelajar laki-laki, naik sepeda maupun jalan kaki mungkin tidak jadi masalah. Tapi bagi anak perempuan, cukup ribet juga. Itulah yang diungkapkan Sani, siswa kelas 8 SMPN 4.
Makanya, hingga kini ia pun terpaksa harus mengeluarkan uang lebih besar untuk ongkos angkot. Untuk pulang-pergi, setiap harinya ia menyisihkan uang jajan sebesar Rp3 ribu untuk biaya ongkos.


"Sebaiknya ongkos angkot untuk pelajar juga harus diturunkan. Jadi, uang jajan bisa dihemat dan sebagian lagi bisa ditabung untuk kebutuhan lain, seperti membeli buku. Kalau ongkos tidak turun, mana bisa kita menabung?" keluhnya. (tin)

Harga Daging Ayam Naik 50%

CIKURUBUK – Harga daging ayam potong di Pasar Cikurubuk melonjak tajam. Saat ini, hampir seluruh pedagang mematok Rp25 ribu/kg atau naik Rp8 ribu.
"Informasi dari pedagang, saat ini harga pakan naik, sehingga banyak pedagang yang telat memanen ayam karena pakannya berkurang," ujar Endang Suherman, petugas BPS Kota Tasikmalaya usai menyurvei harga-harga di Pasar Cikurubuk, kemarin.

Namun hal itu dibantah Hj Desty, penjual pakan ternak di Pasar Cikurubuk. Kata dia, sejak dua bulan terakhir, sama sekali tidak ada perubahan harga jual pakan. "Harga pakan tetap sama kayak dulu, untuk eceran Rp5.500/kg," terangnya.

Sementara itu, Hj Itoh Masitoh, pedagang daging ayam, mengaku tidak begitu paham atas kenaikan harga tersebut. "Saya tidak tahu secara pasti, tapi memang ada kenaikan harga ayam dari bandar," katanya. (sep)

Dishub Kewalahan Tangani Taksi Bodong

IR JUANDA – Aay Zaini Dahlan, kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Tasikmalaya, mengaku kesulitan menindak taksi bodong yang hingga kini masih banyak beroperasi. "Taksi yang berijin hanya 19 unit. Hanya saja di lapangan, yang beropersi lebih dari 19 unit," terang Aay kepada wartawan belum lama ini.

Namun, ia meminta sopir angkot agar tidak melakukan sweeping taksi bodong. "Sopir tidak perlu melakukan sweeping karena kita sudah menerjunkan tim untuk merazia," katanya seraya mengimbau pengusaha agar tidak mengoperasikan taksi yang tidak berizin.

Ia mengakui pengusaha taksi cukup bandel. Sebab, beberapa kali razia, taksi bodong tak pernah kapok. "Kami telah melakukan razia sebagai shock teraphy dan diproses di pengadilan. Karena tidak mempan, Dishub menyita taksi bodong selama beberapa hari. Ternyata, tidak mempan juga," terang Aay. (sep)

Usamah Serukan Jihad untuk Palestina

975 Warga Palestina Tewas

KOTA GAZA – Pucuk pimpinan Al Qaidah Usamah bin Laden menyerukan agar umat muslim berjihad untuk menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza. Melalui rekaman suara, selain menyerukan jihad, Usamah juga menyesalkan pemerintah Arab yang mencegah aksi penduduknya untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Berita rekaman suara Usamah bin Laden itu disebarkan dari situs Islam yang selama ini selalu menyebarkan rekaman suaranya. Pusat Intelijen Amerika Serikat menyatakan bahwa suara rekaman yang dikirimkan kemarin dipastikan keotentikannya. "Hanya ada satu jalan untuk membawa kembali Al Aqsa dan Palestina, dan itu adalah jihad di jalan Allah," ujarnya.

Dalam rekaman sepanjang 22 menit itu, Usamah juga menyebut calon musuh besarnya, presiden terpilih AS Barack Obama, akan mendapat warisan masalah yang sangat berat dari George W Bush. "Sekarang Amerika telah menjadi pengemis dan ke depan akan semakin tidak berdaya," katanya merujuk pada krisis finansial yang menghancurkan perekonomian AS. Usamah menegaskan kebangkrutan ekonomi itulah yang mendorong AS mendukung Israel menggempur Gaza untuk mengalihkan perhatian dunia.

Menanggapi kemunculan kembali musuh besarnya, Gedung Putih menuding dirilisnya lagi pidato Usamah tersebut semakin menunjukkan bahwa terdakwa otak serangan ke WTC pada 11 September 2001 itu telah terisolasi. "Rekaman itu hanya demonstrasi bahwa dia semakin terisolasi serta ideologi, misi, dan agendanya semakin ditentang dunia," ujar Juru Bicara Gedung Putih Gordon Johndroe kemarin. Terakhir rekaman pidato Usamah muncul pada Mei 2008, saat Israel memperingati hari berdirinya ke-60. Pada rekaman itu, Usamah juga menyerukan kemerdekaan Palestina.

Dari medan tempur di Gaza, tiga roket dari Lebanon kembali menghantam wilayah Israel Utara kemarin. Itu adalah insiden serupa kedua sejak Israel menyerbu Jalur Gaza yang sudah berlangsung 19 hari. Polisi Israel mengatakan roket itu jatuh ke wilayah terbuka di kota Kiryat Shemona dan tidak ada laporan korban jiwa. Warga Israel di wilayah utara sudah diminta mengamankan diri menuju perlindungan bom.

Empat roket dari Lebanon juga mendarat di Israel Utara, Kamis (8/1) lalu. Pejuang Hizbullah yang bermarkas di Lebanon membantah menembakkan roket-roket tersebut. Kelompok-kelompok pejuang Palestina berskala kecil yang juga bermarkas di Lebanon diduga menjadi pelakunya.

Para pejabat Israel mengungkapkan kekhawatirannya bahwa para milisi di Lebanon berusaha melibatkan diri sebagai bentuk solidaritas atas serangan Israel terhadap wilayah Hamas di Gaza. Para pejabat Lebanon mengatakan tentara Israel langsung membalas tembakan roket itu dengan menembakkan mortir ke Lebanon Selatan. Militer Israel mengatakan tembakan tersebut diarahkan ke sumber peluncuran roket.

Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur wilayah Gaza. Dalam sebuah serangan, mereka menghantam kompleks pemamakan, tempat peluncuran roket, gudang senjata, dan terowongan di Jalur Gaza.

Kemarin Sekjen PBB Ban Ki-moon tiba di Kairo, Mesir, untuk mendesak Israel dan Hamas mematuhi resolusi gencatan senjata.Sejauh ini, sedikitnya 975 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. Sebanyak 13 warga atau tentara Israel juga tewas, empat di antara mereka terkena roket dari Gaza dalam pertempuran sejak 27 Desember itu. (AP/BBC/Rtr/kim)

Mendiknas Tantang Uji Materi UU BHP

JAKARTA - Derasnya penolakan UU Badan Hukum Pendidikaan (UU BHP) membuat Mendiknas Bambang Sudibyo geram. Agar persoalan itu tidak berlarut-larut, Bambang menantang sejumlah pihak untuk mengadakan uji materi UU BHP. Uji materi, ujar dia, adalah cara elegan dan sesuai prinsip demokrasi jika ada yang tak sepakat. "Kalau memang menganggap UU BHP tak sesuai UU, silakan uji materi," tegas Bambang ketika ditemui di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, hal tersebut satu-satunya cara untuk membatalkan sebuah UU. Dia juga menilai pengajuan uji materiil lebih terhormat daripada berdemo dan bertindak anarkis. "Kalau dicabut sama Mendiknas atau DPR, kan tidak mungkin. Jadi, serahkan saja sama yang berwewenang menguji materi," sebutnya.

Dia mengatakan desakan penolakan UU BHP yang juga menuntut penggratisan semua biaya pendidikan adalah tidak rasional. Selain kemampuan anggaran yang terbatas, dia menyebut tidak ada satu pun dasar hukum di Indonesia yang mewajibkan pemerintah menggratiskan biaya pendidikan.

"UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) hanya menjamin bebas biaya bagi pendidikan dasar. Bahkan, UUD 1945 hanya menyebutkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak ada kata-kata secara gratis. Tak ada itu dalam konstitusi," tegas Bambang. Di samping itu, dia membantah tudingan bahwa UU BHP membuka jalan bagi komersialisasi pendidikan.

UU BHP, lanjutnya, justru menjamin kewajiban pemerintah melaksanakan pendidikan dasar gratis, menanggung biaya operasional pendidikan dasar, menjamin seluruh biaya investasi paling sedikit sepertiga operasional pendidikan menengah. Pada level pendidikan tinggi, pemerintah menjamin seluruh biaya investasi paling sedikit setengah dari biaya operasional PT, serta jaminan menanggung biaya pendidikan masyarakat miskin. "Bahkan, untuk satuan pendidikan dasar swasta, pemerintah menyediakan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan. Coba, kurang apa itu," ujarnya.

Untuk biaya operasional, pemerintah selama ini sudah menyubsidi pendidikan dasar swasta melalui bantuan operasional sekolah (BOS). Dia menyebut UU BHP hanya menegaskan apa yang sudah dilakukan pemerintah. Soal tudingan ada liberalisasi pendidikan dianggapnya tak berdasar. Menurut profesor asal UGM tersebut, tak ada satu pun pasal dalam UU BHP yang mengatur tentang lembaga asing. "Kalau tidak diatur tentang lembaga asing, berarti tak boleh ada fasilitas apa pun untuk mereka."

Dalam kesempatan itu, Mendiknas juga minta kalangan perguruan tinggi memahami dengan benar materi UU BHP. Sebab, BHP sesungguhnya memberikan kewenangan atau otonomi yang lebih luas pada perguruan tinggi untuk mengelola dirinya sendiri. "Dikasih kewenangan kok malah menolak. Ini kan lucu," kritiknya. (zul/oki)

Silaturahmi "Warga Gerindra" Meriah


Tari Tani dari kelompok Robot Percution Bandung memeriahkan acara silaturahmi warga Gerindera.

Cuaca Buruk, Pesawat
Prabowo Batal Terbang
PAGERAGEUNG- Bakal calon Presiden RI periode 2009-2014 yang diusung Partai Gerindra Letjen (purn) H Prabowo Subianto kemarin berhalangan hadir dalam silaturahmi dan temu wicara dengan masyarakat Priangan Timur di Padepokan Seni Bumi Ageung, Kampung Balananjeur Desa Pagersari Kecamatan Pagerageung. Alasannya, cuaca di Jakarta buruk sehingga tidak memungkinkannya terbang dengan pesawat, sekalipun dengan helikopter.


"Sebenarnya bapak (Prabowo, red) sudah naik pesawat pukul 07.20. Tetapi karena cuaca mendung dan disertai gerimis maka pemberangkatan ditunda sebentar. Dan mencoba lagi naik (pesawat, red) yang kedua kalinya, namun cuaca masih belum stabil. Setelah menunggu sejam di ruang tunggu, namun tetap tidak ada perubahan cuaca, maka sesuai intruksi dari Bapak (Prabowo) pertemuan supaya dilanjutkan. Bapak meminta maaf karena beliau tidak bisa hadir. Bapak titip salam pada warga yang telah menunggu kedatangannya," ungkap sekretaris pribadi (Sekpri) Prabowo, Simon, saat dihubungi Radar melalui pesawat telefon, kemarin.

Sementara itu, ketua pelaksana silaturahmi Taufik Faturrahman yang juga caleg DRP RI dari Dapil 11 (Kota, Kabupaten Tasikmalaya dan Garut) Partai Gerindra, menandaskan acara tetap berlanjut walau tanpa kehadiran Prabowo. "Saya kira acara ini sukses, walaupun bapak (Prabowo, red) berhalangan hadir. Karena pembatalan tersebut bukan disengaja, namun akibat cuaca yang tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan," ungkapnya di sela-sela acara, kemarin.

Sebagai ganti Prabowo, salah satu Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Mayjen (purn) Amir Tohar menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Amir juga meminta maaf atas ketidakhadiran Prabowo. Ia juga menyampaikan salam dari Prabowo untuk masyarakat Priangan Timur.
Untuk mengamankan acara, Polresta Tasikmalaya menerjunkan pasukan Dalmas. Dan jumlah massa yang hadir diperkirakan lebih dari 5 ribu orang.

Walaupun Prabowo tidak hadir, namun antusias warga melanjutkan acara tersebut cukup tinggi. Sekitar 5 ribu orang menikmati berbagai hiburan yang disediakan panita. Dari mulai seni tari Robot Percution Bandung, seni sulap, dan lomba menangkap ikan di kolam seluas 1 ha. Panitia menyediakan ikan sebanyak 1 ton. Jika ada yang mendapatkan ikan induk seberat 3 kilogram, maka ia berhak mendapatkan hadiah satu juta rupiah dari panitia. Agar berlangsung tertib, acara tersebut dijaga pasukan Dalmas Polresta Tasikmalaya.

Sansan, salah seorang warga Desa Guranteng Kecamatan Pagergaeung, mengaku ingin sekali melihat langsung Prabowo. Namun keinginan itu belum tercapai. Meski demikian, ia cukup puas dengan hiburan yang diberikan panitia. "Walaupun beliau (Prabowo, red) berhalangan hadir, tetapi saya cukup puas, karena banyak hiburan yang disuguhkan," katanya. (jul)

Eksekusi Yeyen-Acep Belum Pasti

Kejaksaan Panggil Keduanya
TASIK--Kejaksaan Negeri (Kejari) Tasikmalaya akan memanggil kedua mantan anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya H Yeyen Munawar dan Acep Sutrisna yang divonis 2 tahun penjara oleh Mahkamah Agung (MA), besok. Surat pemanggilan tersebut sudah dikirimkan ke masing-masing terdakwa.

"Kami dari kejaksaan sudah mengirimkan surat panggilan (kepada Yeyen dan Acep, red). Namun masalah eksekusi belum bisa dipastikan. Hanya sebatas surat panggilan saja," imbuh Mustofa saat diwawancara terkait tindak lanjut putusan MA kepada wartawan, kemarin. "Sebaiknya untuk masalah eksekusi tanya langsung ke Kajari (Khaerul SH, red) saja. Kita hanya mengurus surat panggilannya saja," tambahnya.

Sementara itu, kuasa hukum Yeyen-Acep, Ahdar SH saat dihubungi Radar kemarin mengaku belum menerima surat panggilan dari Kejari. Namun menurut Ahdar, meski tidak menerima surat tersebut, pihaknya sudah mempersiapkan surat penagguhan eksekusi yang akan dikirim ke Kejari. "Besok (hari ini, red) kita akan mengirimkan surat permohonan penagguhan eksekusi. Dan terkait surat panggilan kemungkinan tidak diberikan kepada saya sebagai kuasa hukum, namun dikirim langsung kepada yang bersangkutan. Saya baru akan melakukan kordinasi dengan keduanya terkait adanya surat panggilan dari kejaksaan tersebut," ungkap Ahdar.

Ahdar mengakui belum bisa memastikan surat permohonan penangguhan eksekusi itu. Meski demikian, pihaknya berharap kejaksaan mengabulkan permohonan tersebut. Sementara itu hingga kemarin, Yeyen Munawar yang masih tercatat sebagai anggota DPRD Kota Tasikmalaya sulit ditemui wartawan untuk meminta tanggapan terkait turunnya putusan MA tersebut. Wartawan mencoba mencarinya ke DPRD dan kantor DPC PPP Kota Tasikmalaya di Cilembang, namun tidak ada.

Ketua fraksi PPP DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin juga enggan memberikan penjelasan apa pun. Bahkan ketika ditanya tentang sikap PPP atas vonis terhadap Yeyen, Agus tidak banyak berkomentar. Ia hanya mengungkapkan keprihatinan. "Yang jelas beliau (Yeyen) baik-baik saja. Dan kami yang ada di DPRD sebagai rekan kerja ikut prihatin. Tapi terkait hal itu (tanggapan putusan MA, red) saya tidak punya kewenangan untuk menjelaskannya," singkat Agus.

Yeyen-Acep dinyatakan MA melanggar pasal 12 huruf b junto pasal 11 UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, junto pasal 418 KUHAP tentang kejahatan dalam jabatan karena menerima suap Rp40 juta dari BPR. Keduanya divonis 2 tahun penjara, dan denda Rp200 juta atau subsider penjara enam bulan. (tin)