Kapolresta Tasikmalaya AKBP Teddy Setiadi melalui Kasat Reskrim AKP Andri Kurniawan SIK menyatakan polisi masih menyelidik kasus dugaan pornografi --video dan foto bugil-- yang diduga melibatkan dua pelajar SMAN ternama di Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu.
Namun, lanjut dia, hingga kini polisi masih belum mendapatkan video maupun foto tersebut. Untuk itu, dia berharap masyarakat membantu mengungkap kasus tersebut dengan cara memberikan gambar tersebut.
“Memang kami telah berupaya melakukan pencarian (video dan foto, red) pada rekan-rekan di sekolahnya atau sahabat orang yang diduga telah melakukan adegan porno tersebut,” terang dia ketika dihubungi Radar via telepon kemarin.
Bagi warga yang memberikan foto tersebut, dia menjamin akan memberikan perlindungan hukum. “Apabila nanti sudah ditemukan gambar adegan forno tersebut, kami akan memanggil pelaku. Pelaku dianggap telah melanggar UU tentang Pornograpi,” ujarnya.
Kalau tanpa adanya barang bukti tersebut, lanjut dia, jangan-jangan ada segelintir orang yang hanya ingin menjatuhkan nama baik orang tersebut. Apalagi setelah kehebohan video mulai redup, gambar yang diduga masih adegan sama malah beredar kembali dalam bentuk foto.
“Memang kami hanya mendengar bahwa adegan video tersebut berganti menjadi beberapa bentuk foto. Padahal masih penggalan video yang lama, sehingga patut diduga ada seseorang yang sengaja membuat suasana panas,” pungkasnya. (dem)
Jumat, Juli 25, 2008
Foto Bugil Siswa SMA Tasik Beredar
Cucu: Siswa Cuma Korban
TASIK – Kasus adegan bugil yang diduga dilakukan dua pelajar salah satu SMAN ternama di Kota Tasikmalaya kembali beredar. Namun kali sedikit berbeda. Kalau beberapa waktu lalu beredar dalam bentuk video berdurasi sekitar delapan menit. Nah, sekarang beredar empat foto bugil.
Informasi yang dihimpun Radar, diduga pelakunya masih sama. Yang perempuan berinisial H asal Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya yang kemudian berpindah rumah ke Kecamatan Kawalu. Sedangkan yang pria berinisial KR. Si pria dikabarkan pernah tinggal di Lengkongsari Kecamatan Tawang.
Video bugil sudah beredar sejak beberapa bulan lalu. Ketika salah satu pelaku masih duduk di kelas 3 SMA. Peristiwa yang sempat menggegerkan sekolahnya itu dilakukan sebelum masa ujian akhir nasional. Sehingga pelaku dinyatakan tidak lulus ujian akibat perbuatan asusilanya.
Pelaku perempuan pun kini sudah tidak bersekolah lagi di SMAN ternama di Kota Tasikmalaya itu. Dia pindah ke daerah lain. Ketika pihak sekolah melakukan audiensi dengan sejumlah anggota DPRD menuturkan bahwa siswa yang telah berbuat amoral sudah dikeluarkan juga siswa lainnya dinyatakan tidak lulus.
Salah seorang tetangga pelaku yang namanya minta dirahasiakan mengatakan pelaku termasuk anak yang baik. Prestasi sekolahnya cukup bagus. Dia sempat masuk di kelas aklerasi di salah satu SMPN favorit di Kota Tasikmalaya. Saat itu H tinggal bersama neneknya. Sementara keluarganya berada di daerah lain.
Keluarga H pun terbilang keluarga yang sangat ketat. Sehingga, kejadian itu tidak hanya mengagetkan keluarga juga tetangga. “Kami tidak menyangka, dia anak baik, pintar dan memang cantik, kalau menurut kami. Dia seperti dipengaruhi oleh teman prianya karena selama ini prilaku dia di lingkungan kami tidak macam-macam,” tutur seorang tetangga yang sempat bertemu Radar.
Sementara Cucu Rasman dari Forum Peduli Pendidikan menyatakan bila melihat dan menelusuri kasus tersebut para pelaku hanya merupakan korban, terutama bagi pelaku perempuan. Bisa saja korban kurang perhatian juga ada kekangan dari pihak keluarga. Sehingga, ketika menemukan dunia lain, dirinya menjadi terlena. “Kita tidak harus menyalahkan anak seutuhnya, bisa saja pengaruh orang lain dan kurangnya perhatian orang tua,” tuturnya.
Yang paling utama saat ini, lanjut dia, bagaimana sekolah membangun kembali image yang sempat rusak. “Kejadian tersebut harus menjadi cambuk bagi sekolah agar bisa kembali bangkit, menunjukkan prestasi dan dedikasi di dunia pendidikan, sehinga nama baik yang pernah harum tetap terjaga,” ungkap pria yang mengaku mempunyai anak yang sedang menuntut ilmu di sekolah favorit tersebut.
Apakah ada kemungkinan orang yang sengaja menyebarkan video maupun foto tersebut? Cucu mengatakan SMAN tersebut merupakan salah satu sekolah favorit sehingga bisa jadi ada oknum di balik kasus ini. Namun, tegas dia, yang paling penting adalah pihak sekolah dan penegak hukum memberikan penyuluhan kepada para siswa. (tin)
TASIK – Kasus adegan bugil yang diduga dilakukan dua pelajar salah satu SMAN ternama di Kota Tasikmalaya kembali beredar. Namun kali sedikit berbeda. Kalau beberapa waktu lalu beredar dalam bentuk video berdurasi sekitar delapan menit. Nah, sekarang beredar empat foto bugil.
Informasi yang dihimpun Radar, diduga pelakunya masih sama. Yang perempuan berinisial H asal Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya yang kemudian berpindah rumah ke Kecamatan Kawalu. Sedangkan yang pria berinisial KR. Si pria dikabarkan pernah tinggal di Lengkongsari Kecamatan Tawang.
Video bugil sudah beredar sejak beberapa bulan lalu. Ketika salah satu pelaku masih duduk di kelas 3 SMA. Peristiwa yang sempat menggegerkan sekolahnya itu dilakukan sebelum masa ujian akhir nasional. Sehingga pelaku dinyatakan tidak lulus ujian akibat perbuatan asusilanya.
Pelaku perempuan pun kini sudah tidak bersekolah lagi di SMAN ternama di Kota Tasikmalaya itu. Dia pindah ke daerah lain. Ketika pihak sekolah melakukan audiensi dengan sejumlah anggota DPRD menuturkan bahwa siswa yang telah berbuat amoral sudah dikeluarkan juga siswa lainnya dinyatakan tidak lulus.
Salah seorang tetangga pelaku yang namanya minta dirahasiakan mengatakan pelaku termasuk anak yang baik. Prestasi sekolahnya cukup bagus. Dia sempat masuk di kelas aklerasi di salah satu SMPN favorit di Kota Tasikmalaya. Saat itu H tinggal bersama neneknya. Sementara keluarganya berada di daerah lain.
Keluarga H pun terbilang keluarga yang sangat ketat. Sehingga, kejadian itu tidak hanya mengagetkan keluarga juga tetangga. “Kami tidak menyangka, dia anak baik, pintar dan memang cantik, kalau menurut kami. Dia seperti dipengaruhi oleh teman prianya karena selama ini prilaku dia di lingkungan kami tidak macam-macam,” tutur seorang tetangga yang sempat bertemu Radar.
Sementara Cucu Rasman dari Forum Peduli Pendidikan menyatakan bila melihat dan menelusuri kasus tersebut para pelaku hanya merupakan korban, terutama bagi pelaku perempuan. Bisa saja korban kurang perhatian juga ada kekangan dari pihak keluarga. Sehingga, ketika menemukan dunia lain, dirinya menjadi terlena. “Kita tidak harus menyalahkan anak seutuhnya, bisa saja pengaruh orang lain dan kurangnya perhatian orang tua,” tuturnya.
Yang paling utama saat ini, lanjut dia, bagaimana sekolah membangun kembali image yang sempat rusak. “Kejadian tersebut harus menjadi cambuk bagi sekolah agar bisa kembali bangkit, menunjukkan prestasi dan dedikasi di dunia pendidikan, sehinga nama baik yang pernah harum tetap terjaga,” ungkap pria yang mengaku mempunyai anak yang sedang menuntut ilmu di sekolah favorit tersebut.
Apakah ada kemungkinan orang yang sengaja menyebarkan video maupun foto tersebut? Cucu mengatakan SMAN tersebut merupakan salah satu sekolah favorit sehingga bisa jadi ada oknum di balik kasus ini. Namun, tegas dia, yang paling penting adalah pihak sekolah dan penegak hukum memberikan penyuluhan kepada para siswa. (tin)
Langganan:
Postingan (Atom)