Jumat, Agustus 15, 2008

Pulangnya Seorang Pahlawan

Almarhum Isep bersama sang istri serta putra pertamanya saat memberikan sambutan di acara kumpul keluarga besar Radar Tasikmalaya di kantor lama di Jl Cipedes I No. 44

Kemarin (Kamis) sekitar pukul 15.00, Saya baru masuk Graha Pena Tasikmalaya di Jl SL Tobing. Di ruang redaksi baru beberapa wartawan yang mengetik naskah berita. Sekretaris Redaksi Lilis Lismayati yang mengetahui kemunculan, Saya langsung memberitahukan bahwa General Manager Radar Tasikmalaya Dadan Alisundana, Pimpinan Perusahaan Acep Aryana dan Manajer Pemasaran Agustiana, pagi-pagi berangkat ke Bandung. Mereka ke Rumah Sakit Al-Islam untuk mengurus rencana operasi Isep Saeffuloh (Bajang), karyawan Pemasaran Radar Tasikmalaya.
Sekretaris Redaksi juga menyampaikan pesan dari pimpinan perusahaan, minta semua karyawan mendoakan Isep yang akan masuk ruang operasi sekitar pukul 14.00. “Isep dioperasi, semua karyawan mohon mendoakannya. Semoga operasinya berjalan lancar,” ujarnya sambil menahan air mata.

Sebelum pulang kerja, sekitar pukul 16.00, Lilis kembali mengingatkan semua karyawan untuk mendoakan Bajang. Karena belum keluar dari ruang tindakan operasi. Pukul 16.29, handphone yang Saya genggam berdering. Saya yang sedang menunggu kabar Bajang dari rekan-rekan di Bandung terkejut, mendapat SMS berjudul Isep. Ketika pesan singkat dibuka secara utuh, Saya lebih kaget dan sedih. Rekan seperjuangan itu telah pergi untuk selama-lamanya. Saya mengumumkan kepada semua orang yang ada di ruangan redaksi, bahwa hari ini kita kehilangan rekan kerja, teman bermain sekaligus sahabat.

Semua yang mendapat kabar mengaku seperti diheulang. Tidak percaya Bajang yang selalu tersenyum dan ramah, telah meninggalkan kami untuk selama-lamannya. Di antara teman-teman ada yang meminta Saya memastikan informasi tersebut. Saya bilang ini informasi pimpinan kita yang sedang berada di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Sekejap ruang redaksi hening. Ucapan inalillahi wainailaihi rojiun pun kami ucapkan dengan lirih.
Saya dan rekan-rekan merasa tidak percaya dengan kepergian sang sahabat. Bajang sudah empat tahun lebih bersama-sama kami membesarkan koran Radar Tasikmalaya. Ia merupakan ujung tombak pemasaran. Berjasa membuka pemasaran di daerah utara Kabupaten Tasikmalaya dan utara Kabupaten Ciamis. Ia mengenalkan koran dengan menyusuri daerah Cisayong-Rajapolah-Ciawai, Pagerageung (Kabupaten Tasikmalaya) – Panumbangan dan Cihaurbeti (Kabupaten Ciamis).
Dalam perjalanan kami selama empat tahun lebih, Bajang tak pernah berbuat cela. Ia pekerja keras. Selalu sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas. Hingga akhirnya, pria berambut ikal yang suka mengendarai scuter itu mendapatkan kepercayaan menjadi koordinator pemasaran di Kota Tasikmalaya.

Tiap hari Isep mengontrol lapak-lapak koran, dan mengasuh pengecer koran Radar. Di balik tanggung jawabnya yang besar kepada perusahaan, Isep seorang ayah yang luar biasa. Sangat dekat dengan buah hati satu-satunya yang akrab disapa Baba. Hingga tak jarang kalau harus tugas, Isep keketeyepan pergi agar tak membuat Baba menangis.

“Bagi kita almarhum adalah pahlawan. Dia bagian dari besarnya Radar. Kita kehilangan. Kita harus teruskan perjuangannya. Dan juga kita jangan lupakan keluarganya. Istri dan anak semata wayangnya bagian keluarga besar Radar. Kita akan perhatikan,” tutur Dadan Alisundana, tadi malam sepulang dari rumah duka.

Ya. Kini sang ujung tombak itu sudah meninggalkan kita semua. Pahlawanku, semoga Allah menempatkan engkau di tempat yang terindah. Kami tak akan sia-siakan pengorbananmu. Kang Isep….selamat jalan. (ruslan caxra, redaktur pelaksana)