Kamis, Maret 06, 2008

Si Bayi Ajaib Mulai Berlari


Bunga-Bunga di Peresmian Graha Pena Radar Tasikmalaya...3

Para dara manis dari SMA 2 Pasundan Tasikmalaya turut serta menjadi pagar ayu dalam peresmian Graha Pena Radar Tasikmalaya.














Bunga-Bunga di Peresmian Graha Pena Radar Tasikmalaya...2

Para dara manis SMA Pasundan 2 Tasikmalaya menunjukkan kebolehannya di depan tamu peresmian Graha Pena Radar Tasikmalaya








Bunga-Bunga di Peresmian Graha Pena Radar Tasikmalaya...1
















Kiriman Bunga Peresmian

Kami Ucapkan Terima Kasih kepada:

Bank Indonesia Tasikmalaya H Yoyo Suwaryo
Kabagbin Korwa PTIK AKBP Drs H Artsianto D
PT Asuransi Takaful Keluarga Cab. Tasimalaya
Pasar Seng Makkah "Hajni" H Imat Ruhimat
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Drs Suntana
PT Telkomsel-Grapari Tasikmalaya
Bank Jabar Banten Cab Tasikmalaya
PT Telkom Kandatel Tasikmalaya
PT Indosat Cabang Tasikmalaya
PT Jamsostek Cab. Priangan Timur
PT Bakrie Telecom Priangan Timur
PT Excelcomindo Tasikmalaya
PT Taspen Cabang Tasikmalaya
Perusahaan Angkutan AN
Heri Hendriana SH MH
KPKNL Tasikmalaya
Toko Buku Gramedia
Chairul Halim
Plaza Asia

Lembar Suplemen Graha Pena Radar Tasikmalaya


Peresmian Graha Pena Radar Tasikmalaya 5 Maret 2008

3 Kepala Daerah Resmikan Graha Pena
*Loper Koran Lakukan Gunting Pita

Asep, seorang loper Radar Tasikmalaya bersiap menggunting pita pintu masuk Graha Pena Tasikmalaya.

Wali Kota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat MSi menandatangani prasasti peresmian Graha Pena Tasikmalaya.
Sekda Kabupaten Tasikmalaya H Asep Ahmad Djaelani MM, mewakili Bupati H Tatang Farhanul Hakim, Mpd membubuhkan paraf pada prasasti peresmian Graha Pena Tasikmalaya.
Wakil Bupati Garut Drs H Memo Hermawan ikut menandatangani prasasti peresmian Graha Pena Tasikmalaya.
Wali Kota Banjar H dr Herman Sutrisno, menjadi kepala daerah pertama yang menandatangi prasasti Graha Pena Tasikmalaya.
KH Abdul Jabar, mantan juara MTQ Nasional dan Asep, didaulat melantunkan ayat suci Al Quran menyawali proses peresmian Graha Pena Tasikmalaya.
Ica dan Indi memandu jalannya prosesi peresmian Graha Pena Tasikmalaya dari awal hingga akhir.
**Alwi Hamu: Radar Tasikmalaya
Milik Warga Priangan Timur
TASIKMALAYA — Gedung Graha Pena Radar Tasikmalaya diresmikan oleh tiga kepala daerah, kemarin. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat MSi, Wali Kota Banjar H dr Herman Sutrisno, Wakil Bupati Garut Drs H Memo Hermawan dan Sekda Kabupaten Tasikmalaya H Asep Ahmad Djaelani MM.

Peresmian yang berlangsung meriah itu berlangsung di halaman Graha Pena Radar Tasikmalaya Jalan SL Tobing No 99. Selepas penandatangan prasasti, undangan yang hadir dikejutkan raungan sirine motoris. Mereka mengira ada pejabat lainnya yang datang menyusul. Tak tahunya pengawalan seorang loper Radar Tasikmalaya, Asep, yang menaiki sepeda menuju ke tempat pintu utama Graha Pena.
Rupanya, Asep didaulat untuk melakukan gunting pita dan untaian bunga melati di pintu masuk utama ke Graha Pena.

Suasana nampak dramatis saat Asep disodori gunting oleh pagar ayu. Disaksikan para kepala dan wakil kepala daerah, loper yang keseharian menjual koran Radar Tasikmalaya itu “mengeksekusi” untaian bunga melati yang melintang di pintu. Semua undangan langsung memberi applaus.

Selain para kepala daerah, dalam kesempatan itu hadir juga Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Nurul Awalin SAg, Dandim 0612 Letkol (Inf) Puji Cahyono, Wakil Wali Kota Banjar H Akhmad Dimyati SIP. Sementara, Ketua DPRD Ciamis H Jeje Wiradinata, Wakil Bupati Tasikmalaya HE Hidayat, Ketua DPRD Tasikmalaya H Ruzhanul Ulum dan Kapolresta Tasikmalaya AKBP Suntana, datang kemudian setelah pembukaan selesai.

Para pejabat penting di Priangan Timur itu, diterima Direktur Utama PT Wahana Semesta Merdeka HM Alwi Hamu, Dirut PT Wahana Semesta Tasikmalaya H Suparno Wonokromo, Direktur PT Wahana Semesta Tasikmalaya Yanto S Utomo, dan General Manager Radar Tasikmalaya Dadan Alisundana.

Rangkaian acara dimulai pukul 09.00 dipandu MC Ica dan Indi. Sebelum masuk acara utama, dipintonkeun tarian penghibur dari Grup Jaipong dan Kacapi Suling SMA Pasundan 2 Tasikmalaya.

Rangkaian pembukaan, KH Abdul Jabar mantan juara MTQ Nasional dan Asep, didaulat melantunkan kalam suci Al Quran. Selesai itu, dilanjutkan paparan General Manager Dadan Alisundana tentang sekilas Radar Tasikmalaya. Dadan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat serta pemerintah di Priangan Timur. Sebab dengan segala kontribusinya, Graha Pena Radar Tasikmalaya bisa terwujud menjadi kekuatan baru di Priangan Timur. “Graha Pena ini merupakan hadiah terindah ulang tahun ke empat dari seluruh masyarakat Priangan Timur. Terima kasih kepada para agen, loper, pemerintah daerah dan para pelaku bisnis. Radar Tasikmalaya telah diberikan tempat di hati anda semua hingga besar seperti sekarang ini,” terangnya.

Sementara, Direktur Utama PT Wahana Semesta Merdeka yang juga penasehat Wakil Presiden Jusuf Kalla, HM Alwi Hamu, mengungkapkan rasa bangga terhadap Radar Tasikmalaya yang bisa akrab menjalin silaturahmi dengan pemerintah daerah se-Priangan Timur. Tandas Alwi, terbukti dengan hadirnya kepala daerah serta perwakilannya saat dalam peresmian Graha Pena. “Media di daerah harus ikut membantu pembangunan. Termasuk mengkritik. Tetapi, mengkritik bersifat membangun. Jangan jadi provokator. Tapi jadilah provokator pembangunan. Biar daerahnya cepat maju,” tegas pria asal Makasar ini.

Menurut Alwi, media yang tergabung dalam Grup Jawa Pos, harus bersatu dengan rakyat dan akrab dengan pemerintah. Selain itu, mendorong pengusaha agar maju, karena pengusaha sangat penting dalam pembangunan pemerintahan. “Makanya, Radar Tasikmalaya ini bukan milik kami atau milik pengurusnya. Namun milik masyarakat,” katanya disambut tepuk tangan seluruh undangan.

Alwi juga sempat memuji gedung Graha Pena Radar Tasikmalaya. Katanya, gedung berlantai dua itu megah. Lebih besar dari gedungnya Radar Banten.

Di tempat yang sama, Wali Kota Tasikmalaya H Syarif Hidayat, mengaku sangat senang kepada media yang dikelola oleh anak muda yang energik. Ia juga ngabageakeun para tamu undangan yang berkenan hadir. “Saya tersanjung. Sangat senang menjadi pribumi bagi para pejabat penting se-Priangan Timur,” tandasnya.

LOPER GUNTING PITA
Selesai rangkaian sambutan, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh para kepala daerah. Selanjutnya, gunting pita oleh loper Radar Tasikmalaya, Asep. Prosesi gunting pita cukup dramatis. Awalnya, para undangan dihibur oleh penampilan rampak gendang SMA Pasundan 2, suasana pun berlangsung meriah. Sekitar 7 menit, rampak hampir selesai, para penari membentuk formasi di kiri kanan pintu Gedung Graha Pena sambil memajang payung geulis khas Tasikmalaya. Sementara, MC Ica dan Indi mempersilahkan para kepala daerah agar berjejer di samping kiri bentangan karpet merah sepanjang jalan masuk ke arah pintu Graha Pena. Para kepala daerah itu bersiap-siap menyaksikan gunting pita.

Tiba-tiba, suara serine di jalan berbunyi. Semua yang hadir menengok sambil menerka-nerka, siapa yang datang. Ternyata Asep, seorang loper Radar Tasikmalaya yang dikawal motoris Polresta Tasikmalaya. Tiba di depan karpet merah yang membentang mulai meja penerimaan tamu hingga ke pintu masuk Graha Pena, Asep turun dan menyandarkan sepedanya. Di stang sepeda terdapat koran edisi hari itu. Persis seperti ia akan mengantarkan koran ke pelanggan.

Asep terlihat agak menahan grogi. Ia mencoba menyalami para pejabat yang hadir. Beruntung, kocolan Ica dan Indi dapat mencairkan suasana yang terasa haru. “Jangan dulu gunting. Tunggu aba-aba saya,” canda Ica kepada Asep. “Para tamu sekalian, bila biasanya gunting pita dilakukan oleh pajabat. Namun saat ini akan dilakukan loper. Ini menunjukkan, bahwa loper sebagai ujung tombak yang sangat berperan terhadap peredaran koran. Maka saat ini, loper lah yang akan menggunting pita ini,” kata Ica diamini Indi. “Satu, dua, tiga, ayo gunting,” komando Ica.

Suara tepuk tangan bergema mengiringi putusnya tali pengikat bunga melati yang membentang di pintu. Asep kemudian masuk diikuti para kepala daerah dan tamu undangan meninjau lokasi gedung. Dipandu panitia, para kepala daerah diajak keliling meninjau ruangan. Diawali ruang percetakan para kepala daerah itu mendapat kesempatan melihat mesin yang dioperasikan mencetak koran.

Selanjutnya, peninjauan ke redaksi di lantai dua untuk melihat proses kerja pracetak dan jaringan grup Jawa Pos. Beres itu, dilakukan jamuan di ruang rapat utama.(dir)