TASIKMALAYA – Dana bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp42 miliar untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya, siap dibagikan. Jumlah penerima pada pencairan BLT Senin pekan depan itu adalah 142.726 rumah tangga sasaran (RTS) di 39 kecamatan.
Pembagian BLT dilakukan serentak di masing-masing kecamatan, mulai tanggal 7 hingga 12 Juli 2008. Membantu memperlancar proses penyaluran, Departemen Sosial RI memberikan uang tunjangan operasional kepada pengurus BLT, mulai dari Ketua RT hingga Camat.
Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SPM), H Wawan R Efendy mengatakan, sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pembagian BLT. “Depsos RI memberikan dana tunjangan kepada para pengurus BLT untuk menunjang operasional pembagian BLT. Ketua RT mendapatkan Rp1.000/kartu, ketua RW Rp750/kartu, kepala Desa Rp500/kartu, dan camat Rp250/kartu,” ungkapnya.
Disebutkan Wawan, dana tersebut sudah disalurkan melalui kantor pos kepada para pengurus BLT sebelum waktu pencairan. Dan verifikasi data penerima BLT di lapangan sudah selesai dilaksanakan. “Mudah-mudahan tidak ada kendala apa pun saat pembagian,” jelasnya.
Sejauh ini, kantor SPM beserta unsur SKPD dan para Camat telah sepakat mengawal dan mengamankan program BLT tersebut. Dan pembagian BLT dilakukan di kantor-kantor kecamatan untuk memudahkan proses pembayaran kepada para RTS. “Seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Tasikmalaya, unsur muspika hingga ke kelurahan, telah ditugaskan Bupati (H Tatang Farhanul Hakim) untuk aktif memonitor pembagian BLT,” tuturnya.
Jika ada hal yang tidak sesuai dalam keinginan masyarakat, kata Wawan, bisa menyampaikan keluhan-keluhan tersebut melalui aparat desa, kemudian bertahap ke camat dan bermuara ke Kantor Pos. Bahkan, Kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya menyediakan posko pengaduan BLT.
Lanjut Wawan, hasil mengikuti rapat koordinasi (rakor) di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Rbu (2/7), dibahas bagaimana proses penyaluran BLT. “Pembagian dana ke masyarakat seperti BLT, tak hanya dilakukan di negara kita tetapi juga di negara-negara lain, seperti Meksiko, Brazil, Afrika Selatan, China Zambia bahkan Jepang. BLT hanyalah salah satu bantuan pemerintah dari tiga jenis bantuan. Pertama bantuan dengan cara diberi ikan, yakni BLT, program keluarga harapan, jaminan kesehatan masyarakat, serta bantuan sosial korban bencana. Kedua, dengan cara diajari memancing, yakni bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM). Terakhir dengan cara diberi alat pancing dan perahu, seperti bantuan penguatan usaha mikro dan kecil (UMK) melalui kredit usaha rakyat (KUR), yakni bantuan modal Rp5 juta, dicicil tanpa agunan,” paparnya. (rip)