Senin, Juni 23, 2008

Rider Tasik Rajai Motorprix

Duar rider berpacu kecepatan adalam ajang Kejurnas Pertamina Motorprix di Bukit Peusar Mangkubumi-Tasikmalaya, Minggu (22/6)

Para juara Kejurnas Pertamina Motorprix berfoto bersama dengan pimpinan Trendy Promomandira, Helmy Sungkar.

TASIK – Pembalap kebanggaan Kota Tasikmalaya Anggi Permana dan Ocky Ristan berhasil naik ke podium pertama di dua kelas berbeda, dalam Kejurnas Pertamina Motorprix Putaran 5 di Sirkuit Bukit Peusar, Mangkubumi Kota Tasikmalaya, kemarin.

Anggi, pembalap tim Yamaha Trijaya SND KYT FDR, menjuarai kelas Bebek 4T 110 cc STD-Pemula (MP5). Posisi kedua diraih Yoga Adi Pratama dari tim SMS Racing Team Jogjakarta. Tempat ketiga diraih pembalap tuan rumah lainnya, Ricky Ristan dari tim Suzuki Jayadi Denso.
Sejak star, tiga pembalap terdepan bertarung rapat. Di beberapa kesempatan, Yoga dan Anggi berusaha saling mendahului. Namun, Anggi yang menggeber Yamaha lebih menguasai sirkuit.

Empat lap menjelang finish, Anggi terus menggeber sepeda motornya dan berhasil memperbesar jarak dengan Yoga yang harus finish di urutan kedua. Ricky dengan Suzuki-nya berhasil mengakhiri lomba pada posisi ketiga. “Ini merupakan hasil yang saya harapkan. Saya berharap dengan kemenangan ini saya bisa meraih juara pada even selanjutnya. Tentunya juga, dengan latihan rutin dan konsentrasi selama balapan. Terima kasih atas dukungan penonton dan sponsor,” ujar Anggi saat ditemui Radar, seusai lomba.

Sedangkan pemalap senior Kota Tasikmalaya Ocky Ristan yang memperkuat tim Suzuki Jayadi Denso, menjuarai kelas Bebek 4T 125 cc TU-Pemula (MP4). Posisi kedua diraih Rizaludin Sidqi dari tim Suzuki IRC UMild AHRS Banten. Finish di urutan ketiga, pembalap dari tim Honda Banten Federal Oil, Agustinus.

Ocky yang pernah memperkuat tim balap Kota Tasikmalaya bersama Irvan Cupenk dan Asep, tampil prima pada race ini. Sejak lap pertama, Ocky sudah menunjukkan kelas dan pengalamannya. Bersaing dengan Rizaludin, Ocky selalu menjaga performanya. Hasilnya, Ocky mampu finish di urutan pertama.

Sigit PD dari tim Yamaha TDR Indopart FDR Yokn Jaya Jogjakarta, meraih podium pertama di kelas Bebek 4T 110 cc Seeded (MP1). Posisi kedua diraih Wahyu Widodo dari tim Suzuki IRC UMild AHRS dan tempat ketiga diraih Denny Triyugo L dari tim Yamaha Trijaya SND KYT FDR.

Menempati podium kedua di kelas sebelumnya, Wahyu Widodo berhasil membayar dengan meraih podium pertama di kelas Bebek 4T 125 cc Seeded (MP2). Wahyu bersaing dengan Denny Triyugo L dari tim Yamaha Trijaya SND KYT FDR yang menempati posisi kedua. Dan, Ardi Satya dari tim Suzuki Elf IRC Rextor Manual Tech yang finish pada tempat ketiga.

Pembalap Jogjakarta M Raka Sebastian dari tim Yamaha Pertamina IRC berhasil naik podium pertama di kelas Bebek 4T 110 cc Pemula (MP3). Pembalap tuan rumah, Asep Maulana dari tim Yamaha IRC Daytona Zhipeng, harus puas di tempat ketiga atau finish di belakang Yoga Adi Pratama (pembalap dari tim SMS Racing Team).

Di kelas pemula lokal, Dennis Kurnia dari tim IFC Hegar Agung Motor unggul atas rekan satu timnya, Handi Maulana. Posisi ketiga direbut Aditya Herdiana. Kelas Matic FFA, pembalap tim LMS BMC Keyspeed BBS Tj Pinang, Rizky terlalu tangguh bagi David Angjaya dari tim Han Motorsport dan Arie Octane dari tim PMS MRT. (ale)

Polisi Usut Kematian Pengusaha Bus

BANDUNG – Satuan Reskrim Polresta Bandung Tengah telah memeriksa tujuh orang saksi, terkait tewasnya pengusaha Bus Patriot asal Cikoneng, Ciamis, Yanti Heryanti, Sabtu (21/6) di rumahnya, Jl Badak Singa Kecamatan Coblong Kota Bandung. Tiga saksi tambahan itu adalah Herman (suami korban), Raisha Bellana Mahaputri (19) dan seorang tetangga korban.

Namun, dari ketujuh saksi tersebut, polisi belum menemukan indikasi identitas pelaku pembunuh Yanti. “Sampai tadi pagi, alibi belum cukup. Kami akan meminta keterangan dari beberapa saksi tambahan atau meminta keterangan kembali dari saksi-saksi sebelumnya,” tutur Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Bambang Suparsono seusai acara bakti sosial di daerah Kiaracondong Kota Bandung, Minggu (22/6).

Suami korban, Herman, tiba di Bandung, Sabtu (21/6) malam dan langsung menjalani pemeriksaan di Mapolresta Bandung Tengah. “Saksi Herman memang suami korban. Tapi sudah lama pisah ranjang dengan korban. Pemeriksaan terhadap Herman hanya untuk mendalami kaitannya dengan korban,” tutur Kapolwiltabes Bandung.

Secara terpisah, Kapolresta Bandung Tengah AKBP Arief Ramdhani mengatakan pengembangan kasus tersebut masih dalam tahap mengumpulkan keterangan saksi. “Kami masih bolak-balik ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencari keterangan lebih lanjut dari warga dan satpam sekitar. Namun, belum semua yang dimintai keterangan karena beberapa saksi sedang ada keperluan. Mulai hari ini kami mulai mengorek lagi keterangan yang lebih lengkap,” katanya dihubungi wartawan, Minggu siang.

Sebelumnya, empat orang saksi yang diperiksa polisi. Mereka adalah yaitu Yogi, pembantu rumah tangga korban dan tiga orang pegawai bangunan yang saat kejadian sedang bekerja di rumah korban. Yaitu Emod (52), Asep (34) dan Junaedi (43).

Suasana Sepi
Sehari pasca-tewasnya Yanti, rumah korban di Jl Badak Singa No 15 itu tampak sepi. Hanya terlihat dua orang yang ada di halaman rumah bercat kuning tersebut. Menurut dua orang penjaga rumah itu, Asep dan Ali, seluruh penghuni rumah berada di Ciamis.

Kedua orang yang juga karyawan perusahaan bus itu berjaga di teras rumah. “Soalnya kita tidak pegang kunci pintu. Jadi kami istirahat di teras saja,” tutur Ali kepada wartawan kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yanti ditemukan tewas di kamarnya oleh Raisha Bellana Mahaputri, Sabtu (21/6) pukul 10.00. Putri langsung menjerit dan terdengar oleh Yogi, Emod, Asep dan Junaedi. Sementara, Herman yang saat itu sedang berada di Rajapolah Tasikmalaya segera pulang ke Bandung.

Saat ditemukan, wajah korban memar kebiruan seperti bekas pukulan dan ada luka terbuka di bagian dahi dan leher. Kuku dari jari tangan kiri korban juga terlepas. Polisi menyimpan kuku dan sebuah selendang berbercak darah sebagai barang bukti.

Polisi belum mengetahui motif di balik pembunuhan tersebut karena tidak ada barang korban yang hilang. Ada dugaan, pelaku adalah orang yang dikenal korban. Korban terlihat masih hidup pada Jumat (20/6), sekitar pukul 22.00. Saat itu, Raisha dan dan pembantu korban, melihat Yanti sedang rapat dengan beberapa orang dari perusahaan. (agh/aol)

Bibit-Rustri Pimpin Jateng

Semua Quick Count Menangkan Mereka

SEMARANG – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Bibit Waluyo-Rustriningsih hampir pasti memenangi pemilihan gubernur Jateng. Berdasar atas penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan beberapa lembaga survei dan penghitungan sementara KPU Jateng, pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu unggul jauh atas rival-rivalnya.

Penghitungan cepat oleh Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, serta Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan bahwa pasangan nomor urut empat tersebut meraup dukungan sekitar 40 persen. Posisi kedua ditempati pasangan yang diusung Partai Golkar Bambang Sadono-Muhammad Adnan. Disusul Sukawi Sutarip-Sudharto (PD-PKS), Muhammad Tamzil-Abdul Rozaq Rais (PPP-PAN), dan Agus Soeyitno-Abdul Kholiq Arif (PKB).

Direktur riset Lingkaran Survei Indonesia Eka Kusmiyadi menjelaskan, berdasar atas penghitungan cepat di 398 TPS yang tersebar acak di 35 Kabupaten/Kota, Bibit-Rustri mendapatkan dukungan 44,42 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Bambang-Adnan dengan meraih 22,46 persen suara. Urutan ketiga ditempati pasangan Sukawi-Sudharto dengan 15,80 persen suara.

“Selamat datang gubernur dan wakil guvbernur baru Jawa Tengah, yaitu Bibit Waluyo dan Rustriningsih,” ujar Eka saat memaparkan hasil penghitungan cepat di Hotel Santika Premiere, Semarang, kemarin.
Hasil dari quick count Lembaga Survei Indonesia juga tak jauh beda. Bibit-Rustri memperoleh 42,5 persen suara. Sedangkan Puskaptis mencatat angka 39,13 persen untuk kemenangan pasangan mantan Pangdam IV/Diponegoro dan bupati Kebumen itu.

Tabulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng juga menunjukkan tren positif untuk pasangan Bibit-Rustri. Hingga tadi malam pukul 19.37, dari 1.186.029 suara yang masuk dan dihitung, satu-satunya pasangan kombinasi pria-wanita itu mendapat 480.748 suara atau 43,6 persen.

Eka menuturkan, kemenangan Bibit-Rustri menunjukkan bahwa mesin politik PDIP sanggup bekerja dan mengakar hingga ke lapisan masyarakat bawah. “Mesin politik PDIP saya lihat sangat militan dan sampai ke akar rumput,” tuturnya.

Direktur Puskaptis Husin Yazid menjelaskan, kemenangan mantan Pangdam IV/Diponegoro tersebut tak lepas dari faktor pendampingnya, Rustriningsih. Menurut survei Puskaptis, menjelang coblosan, popularitas pasangan itu terus meroket. Pada Maret sebelum dipasangkan dengan Rustriningsih, Bibit hanya dipilih 10,4 persen calon pemilih. Namun, popularitasnya melonjak menjadi 22,42 persen setelah deklarasi berpasangan dengan bupati Kebumen tersebut. Dan, Seminggu sebelum pilgub, popularitasnya meroket hingga 30,76 persen. “Rustriningsih menjadi magnet bagi pemilih,” tutur Husin.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak menampik bahwa PDIP memilih cawagub perempuan untuk menarik simpati pemilih. Berdasar penelitian DPP PDIP, saat ini ada kecenderungan bahwa pemilih perempuan akan memilih sosok perempuan. “Ibu Rustriningsih kami pilih karena dinilai menjadi tokoh yang bisa mewakili perempuan dan cukup muda,” tutur putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu.

Puan juga menjelaskan bahwa kemenangan Bibit-Rustriningsih sudah diprediksi sejak awal. Dengan modal 31 persen suara pada Pemilu 2004, PDIP yakin bisa memenangi pilgub hanya satu putaran. “Alhamdulillah, hari ini (kemarin, red) salah satu kader terbaik kami bisa memenangkan pilkada Jateng,” tuturnya.

Di tempat terpisah, kepada Radar Semarang (Grup Jawa Pos), Bibit menyampaikan terima kasih untuk seluruh rakyat Jateng yang telah memberikan kepercayaan. Bibit juga menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT. Dia berjanji akan menjalankan amanat rakyat itu dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan bersama.

Menyikapi pesta kemenangan yang dilakukan para pendukungnya di berbagai daerah, Bibit meminta itu dilakukan secara wajar. “Gembira itu wajib atas kemenangan ini, tapi jangan berlebihan. Perjalanan masih jauh untuk menyejahterakan masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, cagub Bambang Sadono langsung menyampaikan ucapan selamat kepada Bibit-Rustriningsih. Dia mengharapkan yang kalah bisa mendukung yang menang dan yang menang bisa merangkul yang kalah. “Saya instruksikan, kader atau pendukung dan relawan untuk menghormati hasil pilgub ini. Yang kalah tidak perlu mengganggu yang menang,” kata tokoh Partai Golkar Jateng itu.

Meski kalah, dia tidak merasa ada kegagalan sistem yang dilakukan partai dan relawan. Terbukti, perolehan suara sudah melewati 17 persen. “Urusan politik ya seperti itu. Ada yang menang dan ada yang kalah. Nanti saya konsolidasi dengan internal partai,” tutur Bambang yang akan kembali beraktivitas sebagai anggota DPR dan Ketua DPD Partai Golkar Jateng.

Lain lagi dengan tanggapan cagub Agus Soeyitno. Dia tidak terlalu memikirkan hasil penghitungan cepat berbagai lembaga survei tersebut. Sebab, suara yang masuk penghitungan cepat kurang dari 10 persen dari total 55.603 TPS (tempat pemungutan suara). Agus menilai, kemenangan Bibit-Rustri seperti yang ditunjukkan dalam quick count itu karena TPS yang dihitung adalah yang berdekatan dengan kantong suara mereka. Karena itu, dia mengajak untuk melihat hasil penghitungan akhir yang dilakukan KPU Jateng nanti.

Berarti belum mengakui kemenangan Bibit-Rustriningsih? “Kalau sudah diumumkan KPU, mengakui. Tapi, ini kan baru 400 TPS saja,” ujar cagub dari PKB itu.

Ketua KPU Jateng Fitriyah menjelaskan, mengetahui siapa pemenang pilgub kali ini harus menunggu proses manual yang dihitung bertingkat melalui rapat pleno terbuka. Proses penghitungan suara itu direncanakan selesai pada 1 Juli 2008. “Undang-undang mengatur begitu. Kalau suara sementara tidak diatur dalam undang-undang, itu hanya dalam rangka informasi kepada masyarakat,” katanya, lantas menjelaskan bahwa KPU hanya akan menginformasikan penghitungan suara sementara hingga pukul 24.00 tadi malam. (jpnn)

Komnas HAM Meluncur ke Ciamis


Cari Buktikan Soal Pembalak Liar

BANDUNG – Penanganan masalah pembalakan hutan di Cigugur, Ciamis, kian ruyam. Setelah tiga hari lalu, Serikat Petani Pasundan (SPP) mengancam mempraperadilankan Kapolda Jabar Irjen Pol Susno Duadji, kemarin, giliran Komnas HAM yang mengkritik Susno.

Komisioner Komnas HAM Johny Nelson Simanjuntak meminta agar polisi tidak bertindak berlebihan dalam mengamankan atau menghentikan pembalakan liar di Ciamis. Hal itu disampaikan Nelson dalam konferensi pers di Cigadung Bandung Minggu (22/6).

“Kami sudah menerima pengaduan dari masyarakat Ciamis terkait operasi yang dilakukan polisi. Kalau melihat laporan masyarakat, kami kira upaya yang dilakukan polisi sudah berlebihan,” ujarnya.

Yang dimaksud berlebihan, lanjut dia, sejak pasukan Brimob diturunkan, sejumlah warga di Ciamis mengaku resah dan takut untuk ke luar rumah. Mereka takut diduga sebagai pembalak liar. “Keresahan dan ketakutan masyarakat itu dipicu tindakan aparat yang secara semena-mena menuduh warga terlibat pembalakan liar, jika di sekitar rumahnya ditemukan kayu,” jelas Nelson.

Menurut dia, atas aksi polisi tersebut sejumlah masyarakat di Cigugur, Ciamis terutama yang berdekatan dengan kawasan hutan, kini terpaksa pindah atau mengungsi ke kerabatnya yang jauh dari tempat tinggalnya. “Karena polisi telah bertidak semena-mena dengan menuduh pembalak kepada warga yang di rumahnya ada kayu, sejumlah warga saat ini memilih pindah,” katanya.

Nelson menyatakan Komnas HAM mengetahui hal tersebut karena ada beberapa perwakilan warga yang mengadu ke Komnas HAM terkait dengan perilaku polisi di Ciamis, yang dianggap semena-mena menuduh warga terlibat aksi pembalakan liar tanpa surat penggeledahan atau surat penangkapan.

Terkait adanya laporan itu, Nelson menilai, Polda Jabar terlalu cepat menyimpulkan ikhawal pelaku pembalakan liar di Ciamis. "Harusnya polisi tidak segampang itu menyimpulkan telah terjadi pembalakan liar dan menuduh SPP yang mendalanginya. Banyak masyarakat yang tergabung di SPP karena merasa petani bukan sebagai pembalak,” tegas dia.

Usai konferensi pers, Neslon bersama sejumlah anggota Komnas HAM langsung berangkat ke Ciamis. Keberangkatannya ke Ciamis, selain mengecek kebenaran laporan yang disampaikan masyarakat ke Komnas HAM juga mencari sejumlah fakta terkait pembalakan liar.

Sementara Kapolda Jabar Irjen Pol Susno Duadji menyatakan tidak gentar dengan semua hujatan. Sebab, kebijakannya mendapat dukungan penuh dari sejumlah elemen masyarakat. “Kebijakan Polda yang melakukan operasi hutan dan menangkap para pembalak, sejujurnya bukan dalam rangka mencari penjahat, melainkan untuk menyadarkan semua pihak, agar jangan merusak hutan,” ujarnya seusai memimpin upacara mutasi lima pejabat setingkat perwira menengah (pamen) Polda Jabar, di Mapolda Jabar, Sabtu (21/6) lalu. (aol)

Partai Kecil Lakukan Penjaringan

TARKI – Bukan hanya partai besar yang mengincar posisi kursi bupati dan wakil bupati. Partai kecil pun sama. Seperti Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Demokrat yang masing-masing hanya memiliki satu kursi di dewan.
“Semua (partai, red) sama, target maskimal di Garut satu (bupati), tapi minimal di Garut dua (wakil bupati),” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Garut Ahmad Bajuri kepada Radar, kemarin.

Bajuri menerangkan saat ini partai yang dipimpinnya tengah melakukan penjaringan cabup dan cawabup. “Kita tengah melakukan penjaringan calon yang akan kita usung nanti. Kita akan koalisi dengan partai lain,” papar dia.

Koalisi dengan partai lain memang sebuah keharusan bagi Demokrat dan PBB. Sebab untuk mengusung satu paket pasangan calon haru memiliki minimal tujuh kursi di dewan atau 15 persen dari 45 kursi. Sedangkan saat ini kedua partai tersebut baru memiliki dua kursi.
Sementara calon perorangan mulai mengerucut. Waktu pendaftaran untuk calon perorangan atau independen tinggal satu pekan lagi (1 Juli 2008). Pengumpulan KTP sebagai salah satu syarat dukungan pun sudah hampir selesai.

“KTP itu harus yang masih berlaku, tidak bisa yang habis masa berlakunya. Ya jalannya satu-satunya si pengusung harus membuat KTP dulu,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut Muhammad Iqbal Santoso kepada Radar, kemarin. (abi)

Bobotoh Persib Gelar Khitanan Masal


TARKI – Para bobotoh Persib di Kabupaten Garut yang tergabung dalam Viking menggelar khitanan masal kemarin. Kegiatan tersebut merupakan salah satu acara dalam peringatan satu tahun berdirinya Viking di Kota Dodol.

Khitanan masal diselenggarakan di area parkir selatan Masjid Agung Garut. “Di Garut, Viking baru satu tahun. Dan, bakti sosial ini merupakan salah satu kegiatan dalam memperingati hari kelahiran Viking Garut,” ujar Tatang Ndays, ketua panitia khitanan masal.

Tatang menjelaskan para bobotoh Persib di Garut sangat mendukung acara tersebut. “Rencana ini rada mendadak tapi antusias para bobotoh terhadap acara ini sangat besar,” ucapnya bangga.
Pantauan Radar, para bobotoh memang sangat antusias membantu anak khitan, keluarganya maupun tamu undangan. “Kami sangat bangga karena kesibukan mereka bukan hanya di hari pelaksanaan tetapi mulai dari masa persiapan,” kata Tatang.

Dukungan pun datang dari Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Garut Ahab Shihabudin. “Kami sangat mendukung kegiatan sosial ini, karena ini sebagai cermin kepedulian terhadap orang yang membutuhkan,” katanya.

Ahab sempat berkomentar mengenai para supporter Persib. “Memang sepintas terdengar ada nada miring tentang supporter Persib. Namun saat melihat dan menyaksikan bagaimana kepedulian para supporter ini dalam bakti sosial, ternyata mereka menyimpan suatu nilai yang lebih dibanding dengan yang lain,” papar dia.

Dia bertekad akan terus membantu para bobotoh dalam kegiatan sosial. “Selama bentuk kegiatan sosial, kami akan berusaha ikut membantu,” tandas pria yang disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kabupaten Garut ini.

Sementara rona kebahagian terlihat pada wajah anak-anak khitan. Aril, anak yang baru berusia dua tahun asal Jalan Pembangunan Tarogong Kidul, nampak tenang seusai dikhitan. Begitu pun Syamsi (4) dan anak-anak lainnya.
“Alhamdulillah anak saya telah dikhitan. Ini merupakan suatu kebahagiaan bagi kami. Apalagi khitan itu salah satu sunah yang harus dijalankan umat Islam,” ungkap Ahmad Yani, orang tua Syamsi.
Ahmad mengucapkan terima kasih kepada para dokter dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah memberikan bantuan medis dan obat-obatan untuk anak-anak yang dikhitan. “Kegiatan ini akan diingat hingga anak saya nanti dewasa. Ini sebagai suatu kenangan dan ibadah,” tegasnya. (abi)

Lulusan SMP tak Terampung di SMA

TARKI – Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Drs Agus Mulyana menyatakan tahun ini lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dipastikan tidak akan tertampung di SMK/SMK.

Pasalnya, kata dia, kuota SMA/SMK tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMP. “Tahun ini, lulusan SMA/SMK kurang lebih 7 ribu siswa. Sedangkan lulusan SMP mencapai angka 26 ribu siswa. Jadi sudah bisa dipastikan, semua lulusan SMP tak akan tertampung di SMA,” katanya.

Agus mengakui adanya siswa yang melanjutkan ke jenjang SMU/SMK di luar kabupaten Garut ataupun dan melanjutkan kependidikan nonformal, tapi jumlahnya tidak banyak. “Solusinya, harus ada penambahan kelas baru agar lulusan SMP bisa melanjutkan ke SMA,” tuturnya.

Agus berharap pemerintah pusat segera membuka unit sekolah baru, yang tersebar di daerah. “Siswa SMU dan SMK terkonsentrasi di perkotaan, oleh karena itu, harus ada pemerataan sekolah di daerah agar siswa lulusan SMP bisa tertampung di daerahnya masing-masing,” katanya.

Selain itu, Agus menyakini lulusan SMP akan lebih banyak daftar ke SMK, mengingat, saat ini pemerintah gencar mengkampanyekan lulusan SMP agar melanjutkan ke SMK. “SMK akan kebanjiran siswa baru mengingat kampanye pemerintah yang mengarahkan lulusan SMP agar melanjutkan ke SMK, namun daya tampung SMK di Garut sangat terbatas.” terangnya. (ari)

Warga Alami Rawan Daya Beli

SELAAWI – Ribuan warga Desa Selaawi Kecamatan Selaawi mengalami rawan daya beli. Pasalnya, sejak ribuan hektar lahan pertanian mengering, warga kesulitan mendapatkan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kades Selaawi Yayan Sudaryan, Minggu (22/6), tidak membantah bila ribuan warganya mengalami rawan daya beli. Begitu pula, dia mengkhawatirkan warganya bakal terkena rawan pangan akibat kekeringan. “Pengertian rawan daya beli, berbeda dengan rawan pangan. Rawan daya beli masyarakat tak mampu lagi membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan rawan pangan identik dengan kelaparan,” terangnya.

Kata Yayang, untuk mengantisipasi rawan daya beli, masyarakat beralih mata pencaharian dari bertani menjadi peternak atau berdagang di kota-kota besar. Sehingga, kata dia, ancaman rawan pangan bisa diminimalisir. Warga Selaawi beralih profesi, kata Yayan, dilakukan hampir setiap tahun bila kekeringan melanda daerahnya.

“Mereka berupaya mencari mata pencaharian lain agar lepas dari ancaman rawan pangan dan alhamdulillah, sampai saat ini, saya belum mendengar ada warga Selaawi yang kelaparan. Namun bila bencana kekeringan terus melanda, tiga atau empat bulan kemudian ancaman rawan pangan dikhawatirkan melanda warga,” tutur Yayan. (nal)

Trio Macan Dicekal di Garut

Aksi salah seorang personel Trio Macan terlihat cukup enerjik dan heboh diatas panggung.


TARKI – Konser grup dangdut Trio Macan (Dian Aditya, Lia Ladysta, serta Iva Novanda) yang sejatinya digelar kemarin malam, di Alun-alun Kabupaten Garut, batal. Kehadiran mereka ditentang ulama dan tokoh masyarakat. Selain sering dituding memamerkan porno aksi, lokasi konser berdampingan dengan Masjid Agung Garut.

Panitia yang baru mengetahui adanya keberatan para ulama terpaksa gigit jari. Pasalnya, mereka sudah mempersiapkan segala kebutuhan konser termasuk pembuatan panggung. Panitia pun akhirnya mengalah dan panggung dibongkar.
“Tadinya, pagi ini (kemarin, red) mau konvoi Trio Macan bersama Kin Kin Kintamani dan malamnya dilaksanakan pementasan, tapi katanya tidak jadi, dan panggungnya harus dibongkar,” ujar Hardi, salah seorang panitia kegiatan tersebut. Pantauan Radar di lapangan, sekitar pukul 10.30, panggung yang sudah didesain sedemikian rupa, beres dibongkar.

Sementara itu, Pemimpin Pesantren Persatuan Islam (Persis) Rancabogo Tarogong H Muhammad Iqbal Santoso mengaku prihatin dengan sikap panitia yang tidak menghargai keberadaan masjid agung yang berhadapan langsung dengan lokasi konser.
“Ini sama saja dengan penghinaan terhadap Islam, saya sangat menyesalkan sikap panitia yang merencanakan konser tersebut digelar di depan masjid agung. Saya juga menyesalkan sikap pihak-pihak terkait yang sebelumnya sempat memberikan izin konser tersebut. Dan memang sudah sewajibnya, umat Islam menghentikannya,” terangnya.

Hal senada dikatakan Ketua Laskar Ampera Arief Rahman Hakim (LAARH) DPD Garut Drs Ee Sumarno. Kata dia, konser Trio Macan yang sebelumnya akan digelar di depan halaman masjid agung sudah selayaknya dibatalkan. “Memang, ini sama dengan penodaan dan penghinaan terhadap Islam karena goyangan dangdut trio macan itu terkenal dengan berbau porno aksi. Dan saya sangat mendukung sikap ulama yang mencekal mereka (Trio macan, red),” katanya. (abi)

Golkar-PPP Diharapkan Bisa Koalisi

Hadapi Pilkada Kota Banjar

GANG BM – Ketua Dewan pakar DPC PPP Kota Banjar KH Ujer Jamaludin meminta partai besar seperti Golkar untuk memberikan kesempatan kepada partai kecil untuk berkoalisi. "Golkar jangan berkoalisi dengan partai besar, beri kesempatan yang kecil untuk maju, dan kami dari PPP siap untuk bergandengan dengan Golkar,” tandasnya kepada Radar Minggu (22/6).

Menurutnya, Golkar telah bergandeng dengan PDI Perjuangan yakni dengan menempatkan Herman-Dimyati. Duet Golkar-PDI Perjuangan dalam periode ini sangat bagus karena tidak ada gejolak politik. Namun untuk periode 2008-2013 Golkar sebagai partai besar harus memberikan kesempatan kepada partai kecil untuk maju.
"Saya tak menyebutkan nama orang, namun PPP siap all out, saya kira wajar jika ada permintaan untuk periode yang kedua nanti golkar menggandeng partai selain PDIP,” tegasnya.

Dijelaskan, PPP Kota Banjar juga memiliki andil yang tidak bisa dianggap remeh dalam memperjuangkan status Kota Banjar menjadi seperti sekarang ini. Disamping itu PPP merupakan partai yang establisht (mapan) selain PDI perjuangan.
"Bagi-bagi kesempatan itu sah saja, apalagi PPP merupakan partai pertama yang meminang Partai Golkar, dan dalam pandangan kami duet PPP-golkar tidak ada masalah,” ucapnya.

Sementara itu dihubungi terpisah Ketua DPC PPP H Muchtar Gozali mengatakan, keinginan partainya untuk berkoalisi dengan Golkar telah mendapat respon positif dari pengurus DPW PPP Jabar. “Kami cukup tahu diri dan berhitung terhadap kekuatan yang kami miliki, namun jika upaya koalisi mengalami kebuntuan tidak menutup kemungkinan kami akan mengusung kader terbaik untuk maju di banjar satu, suhu politik selalu berubah dinamis, bukan cari aman, namun lebih berhitung pada kemaslahatan, toh yang kami lakukan baru sebatas lamaran, dan hasilnya itu tergantung nanti,” pungkasnya. (kun)

Megatron Alun-Alun Bermasalah


Enam Intansi Belum Keluarkan Rekomendasi

BANJAR - Megatron di kawasan Alun-Alun Kota Banjar ternyata masih bermasalah. Enam instansi masing-masing Bappeda, Dinas DKP, Dinas Perhubungan, Dinas PU Tamben, Satpol PP dan Kantor Bagian Hukum dan Organisasi Kota Banjar belum memberikan rekomendasi. Meskipun demikian megatron tersebut sudah beroperasi.

Hal ini terungkap dalam surat Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) yang ditujukan kepada pengelolla Megatron CV Wahana Idea Nusantara. Surat tersebut ditandatangani Plh Kadispenda H Yaya SPd MSi. Menurut Kasi Gakda Satpol PP Kota Banjar Supendi, Satpol PP tak akan memberikan rekomendasi. Alasannya pendirian megatron itu tanpa seizin wali kota sesuai dengan Perda No 20 tahun 2004 pasal 14. “Pendirian megatron tersebut jelas menyalahi aturan. Makanya kami belum memberikan rekomendasi,” jelasnya.

Berdasarkan data yang ada pada Radar MoU Megatron tersebut ditandatangani oleh Kepala Dispenda Maman Sutarman sebagai pihak pemkot dan Drs Henri Winardi dari CV Wahana Idea Nusantara. Pemasangan Megatron tersebuit bertujuan untuk meningkatkan PAD pemkot. Namun dalam MoU tersebut tak dijelaskan secara rinci tentang nilai kontrak. Anehnya meskipun IMBnya belum keluar namun megatron tersebut telah dipasang bahkan dioperasikan.

Terhadap semua kejanggalan itu wali kota Banjar dr Herman Sutrisono dalam memonya kepada Kantor Satpol PP tanggal 20 Juni 2008 memerintahkan Kepala Satpol PP H Yoyo Suharyono untuk menindaklanjuti kejanggalan tersebut.“Benar memang pak wali memerintakan kami untuk mengusutnya,” ujar Pendi.
Masalah Megatron ini memang salah satu masalah yang terjadi di Dispenda, sebelumya Dispenda diguncang isu korupsi pendapatan dari pajak reklame dan IMB. Ketika masalah tersebut dikonfirmasi kepada Kepala Dispenda H Maman Sutarman, yang bersangkutan sedang mengikuti

Golkar-PPP Diharapkan Koalisi

Hadapi Pilkada Kota Banjar

GANG BM – Ketua Dewan pakar DPC PPP Kota Banjar KH Ujer Jamaludin meminta partai besar seperti Golkar untuk memberikan kesempatan kepada partai kecil untuk berkoalisi. "Golkar jangan berkoalisi dengan partai besar, beri kesempatan yang kecil untuk maju, dan kami dari PPP siap untuk bergandengan dengan Golkar,” tandasnya kepada Radar Minggu (22/6).

Menurutnya, Golkar telah bergandeng dengan PDI Perjuangan yakni dengan menempatkan Herman-Dimyati. Duet Golkar-PDI Perjuangan dalam periode ini sangat bagus karena tidak ada gejolak politik. Namun untuk periode 2008-2013 Golkar sebagai partai besar harus memberikan kesempatan kepada partai kecil untuk maju.
"Saya tak menyebutkan nama orang, namun PPP siap all out, saya kira wajar jika ada permintaan untuk periode yang kedua nanti golkar menggandeng partai selain PDIP,” tegasnya.

Dijelaskan, PPP Kota Banjar juga memiliki andil yang tidak bisa dianggap remeh dalam memperjuangkan status Kota Banjar menjadi seperti sekarang ini. Disamping itu PPP merupakan partai yang establisht (mapan) selain PDI perjuangan.
"Bagi-bagi kesempatan itu sah saja, apalagi PPP merupakan partai pertama yang meminang Partai Golkar, dan dalam pandangan kami duet PPP-golkar tidak ada masalah,” ucapnya.

Sementara itu dihubungi terpisah Ketua DPC PPP H Muchtar Gozali mengatakan, keinginan partainya untuk berkoalisi dengan Golkar telah mendapat respon positif dari pengurus DPW PPP Jabar. “Kami cukup tahu diri dan berhitung terhadap kekuatan yang kami miliki, namun jika upaya koalisi mengalami kebuntuan tidak menutup kemungkinan kami akan mengusung kader terbaik untuk maju di banjar satu, suhu politik selalu berubah dinamis, bukan cari aman, namun lebih berhitung pada kemaslahatan, toh yang kami lakukan baru sebatas lamaran, dan hasilnya itu tergantung nanti,” pungkasnya. (kun)

Wisatawan Pangandaran Terseret Ombak


Meski ada larangan berenang di kawasan tertentu tidak membuat wisatawan yang datang ke Pantai Pangandaran takut untuk berenang di area itu.


PANGANDARAN – Dewi Yanti (15) warga Kertabumi Desa Kertamulya Kabupaten Kuningan tenggelam saat berenang di Depan Villa Pananjung Pantai Barat Pangandaran sekitar pukul 09.00, kemarin. Beruntung berkat kesiapan petugas Lifeguard, akhirnya dia bisa diselematkan dan langsung dibawa ke Puskesmas Pangandaran.

Padahal dia ketika itu tengah menikmati masa-masa liburannya yang sengaja datang ke Pangandaran beserta rombongan dari sekolahnya. Namun karena kekurang hati-hatiannya, dia terseret ombak.
“Korban dalam keadaan terlalu banyak minum air laut, sehingga dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah sebelumnya ditangani di Puskesmas Pangandaran,” ujar Ketua Lifeguard Pangandaran Dodo Taryana, kemarin.

Diakuinya, akhir pekan kemarin Pantai Pangandaran dijubeli pengunjung sehingga pihaknya mengerahkan seluruh anggotanya. Malahan, aku dia, selain adanya wisatawan yang terseret ombak, juga ada wisatawan yang diserang sekawanan monyet di lokasi Cagar Alam Pangandaran.

“Dia adalah Elin (50) warga Soreang Bandung. Dia digigit monyet di Pantai Barat Pos I Cagar Alam. Kejadiannya berawal saat korban sedang duduk dengan rombongan dan membawa kantung kresek berisinya baju. Tiba-tiba ada segerombolan monyet yang mendekatinya dan langsung merebut kresek di tangannya itu. Karena korban terkejut dia pun sempat memberontak. Tapi monyetnya malah beringas menyerangnya hingga terluka. Tapi dia sudah dibawa ke puskesmas,” imbuhnya.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada saat berlibur di Pangandaran. Sementara terkait dengan pengamanan, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan selalu meningkatkan kewaspadaan. “Untuk pengamanan, kami sudah standby dari pukul 05.00 pagi,” tukasnya. (ttm/isr)

Opik: Partai Jangan Digadaikan

Engkon Calon Kuat Golkar

CIAMIS – Persaingan memperebutkan “perahu” PPP untuk Pilkada Ciamis semakin memanas. Sejumlah calon bupati dan wakil bupati Ciamis yang mendaftar ke PPP mulai kasak-kusuk ke daerah-daerah guna meraih dukungan dari pengurus kecamatan PPP (PAC). Sementara calon internal partai (kader, red) telah gencar melobi para pengurus di tingkat DPW dan DPP untuk mendapat restunya.

“Persaingannya memang ketat. Kami harus bekerja keras meraih dukungan PAC dan alhamdulillah 70 persen PAC sudah mendukung kami,” ujar M Taupik BA wakil ketua DPC PPP Ciamis kepada Radar seusai berdialog dengan anggota F-27, Sabtu (21/6).

Taupik yang merupakan kader PPP harus bersaing dengan Ketua DPC PPP Ciamis Mujahid Edi Khumaedi dan serta sekteraris partai Toto Tobari yang sama-sama ingin menggunakan partainya untuk bisa maju dalam Pilkada yang dihelat Oktober mendatang. Selain itu, dia juga harus berjuang dengan calon yang berasal dari nonpartai yang kans untuk mendapatkan dukungannya kuat, seperti Aan Setiawan dan Yoyo Cuhaya.

Namun beredar rumor bahwa kursi PPP tak akan direntalkan ke orang nonpartai. “Memang sebagian pengurus menghendaki agar partai jangan direntalkan kepada orang nonpartai. Tapi sebagai partai terbuka PPP tak melarang orang nonpartai mendaftar,” imbuhnya.

Pria tambun yang akrab disapa Papap ini mengaku jika dirinya tak diusung PPP, dia siap maju menggunakan perahu Forum 27. Dia mencontohkan Yusup Kalla yang notabene kader Golkar menjadi wapres tak melalui perahu Golkar.

Sementara anggota Forum 27 Ir H Herry Dermawan mengatakan, Papap memang merupakan nominasi cabup yang diusung F-27. Alasannya, Papap adalah politisi senior di Ciamis. Bahkan namanya sudah populer ketika menjabat ketua DPRD Ciamis.

Selain Taupik, lanjut dia, calon lain yang mendekati F-27 adalah Mustofa Jamaludin yang menjabat sebagai kepala Dinas Kopereasi dan UKM Provinsi Jawa Barat. Mustofa rela tak mengikuti proses pemilihan di PPP karena tertarik ke F-27. Padahal sebelumnya dikabarkan dia sejak lama mengincar kursi di PPP. “Memang benar Pak Mus (sapaan akrab Mustofa Jamaludin, red) kami undang untuk menyampaikan visi misnya. Tapi kami belum mengambil keputusan apakah akan mengusung dia atau tidak. Pokoknya lihat saja nanti,” kilah Herry.

Sementara itu, DPD Partai Golkar Kabupaten Ciamis dipastikan akan mengusung H Engkon Komara sebagai jagoannya. Sinyalemen itu muncul menjelang Ratimda yang bakal digelar tanggal 25-26 Juni mendatang. “Pak Engkon memang calon kuat, tapi hasil rilnya nanti setelah Ratimda,” tandas Azis Basari, tim penjaringan calon bupati DPD GOlkar Ciamis. (dar)

Kejaksaan Segera Eksekusi RSB

Terkait Dugaan Proyek Fiktif

SILIWANGI – Kejaksaan Negeri Ciamis segera memanggil secara paksa seorang pimpinan CV Mitrakarya RSB warga Jalan Angganaya No 20 Imbanagara Kecamatan Ciamis. Dia terlibat kasus korupsi dalam proyek Sagara Anakan Conservation and Develovment Project (SACDP) dengan cara me-mark up rencana anggaran biaya dan membuat berita acara pelaksanaan proyek fiktif tahun 2000 silam di Pamotan Kecamatan Kalipucang.

Proses eksekusi terdakwa seiring turunnya Surat Perintah Pencarian atau Penangkapan bernomor: Prin 14/02.24/FU.1/06/2008 tertanggal 18 Juni 2008 sesuai Putusan Mahkamah Agung yang menolak proses Kasasi yang diajukan RSB. “Penangkapan terdakwa RSB guna kepentingan pelaksanaan putusan MA karena yang dua tersangkut pidana korupsi dengan cara mark up rencana anggaran biaya dan membuat berita acara pelaksanaan proyek fiktif pada proyek Segara Anakan Conservation and Depelovement Project (SACDP) tahun 2000 silam,” jelas Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis Joko Isworo SH melalui Kasie Pidsus Juwari SH akhir pekan kemarin.

Diterangkan Juwari, atas tindakan RSB negara telah dirugikan mencapai Rp3 miliar dari nilai total proyek Rp1,8 miliar plus dana non pendamping Rp300 juta dan dana pendamping Rp900 juta. “Dalam proyek tersebut, RSB selaku direktur CV Mitrakarya ditahan bersama Holidin sebagai pelaksana proyek. RSB diganjar satu tahun kurungan dengan membayar denda Rp50 juta dan subsider 2 bulan. Kami telah melakukan panggilan hingga dua kali. Namun karena yang bersangkutan tidak pernah memenuhi panggilan, kami akan langsung mengeksekusinya,” tandasnya. (ttm)

46 Siswa SMP tak Lulus

Kepala SMPN 7 Hj Lili Chauliyah menyerahkan penghargaan kepada wartawan Radar Teten Jamaludin yang dinilai telah membantu dalam penyukseskan program Wajar Dikdas 9 tahun.
Di SMPN 7 Kelulusan Capai 100 Persen


CIAMIS – Jumlah siswa SMP yang dinyatakan tidak lulus UN mencapai 46 orang. Akibatnya, tingkat kelulusan SMP dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,83 menurun 0,10 persen menjadi 99,73 persen. “Dari 15.802 siswa SMP reguler dan terbuka yang mengikuti UN, 46 orang diantaranya tidak lulus. Sedangkan dari sebanyak 7.649 siswa MTS yang mengikuti UN, tercatat hanya 9 orang yang tidak lulusnya,” ungkap Dedi SPd MM, kasie Kurikulum Dikdas Disdik Ciamis, Sabtu (21/6).

Meski demikian, lanjut dia, bagi siswa yang tidak lulus ini jangan berkecil hati. Sebab masih bisa mengikuti UN di Paket B melalui ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK). Sebab SMA negeri favorit telah menerima keabsahan dan kualitas ijazah yang dikeluarkan oleh Paket B.

Sementara jumlah kelulusan di SMPN 7 Ciamis, baik reguler maupun terbuka, mencapai 100 persen. Hal ini meningkat bila dibandingkan dengan tingkat kelulusan dari tahun 2007 lalu. “Tahun lalu ada siswa yang tidak lulus sementara tahun ini kami bersyukur karena seluruh siswa yang mengikuti UN lulus semua.

Bahkan dari empat mata pelajaran nilai rata-ratanya di atas 7,2,” terang Kepala SMPN 7 Ciamis Hj Lili Chauliyah SPd MPd di sela-sela acara perpisahan siswa IX di Kampus SMPN 7 Jalan Bhaktikarya Kelurahan Kertasari. Dalam kesempatan itu, pihak sekolah memberikan penghargaan kepada guru, komite sekolah serta insan pers yang telah membantu dalam penyukseskan program Wajar Dikdas 9 tahun. (isr/ttm)

Kapolres Siap Sanksi Anggotanya

Bila Terlibat Illegal Logging

KERTASARI – Kapolres Ciamis AKBP Aries Syarief Hidayat menepis beredarnya kabar bahwa ada tiga anggota kepolisian Ciamis yang ditangkap terkait kepemilikan kayu hasil pembalakan liar di kawasan Cigugur, beberapa waktu lalu. Meski demikian, pihaknya siap memberikan sanksi tegas kepada anggotanya bila terbukti terlibat dalam aksi illegal logging tersebut.

“Kami masih menyelidiki kebenarannya. Kita cek dokumennya, keberadaan dan keabsahan dari kayu tersebut. Kalau memang kayu tersebut dari masyarakat, masyarakat yang mana?” tegasnya kepada Radar, kemarin.

Dikatakannya, sejauh ini pihaknya baru memanggil anggota kepolisian yang memiliki usaha sampingan di bidang perkayuan itu. Namun belum terbukti bahwa usahanya itu hasil dari aksi pembalakan liar atau dari masyarakat.

“Tidak menutup kemungkinan adanya anggota kepolisian yang melakukan pekerjaan sampingan. Namun hasil kayunya itu diperoleh secara legal dan tidak ada kaitannya dengan aksi pembalakan liar. Atau, bisa jadi usahanya legal tapi belum memiliki administrasi dan dokementasi yang jelas,” paparnya.

Meski demikian, Kapolres AKBP Aries SH menegaskan kembali bahwa seandainya ada yang terbukti terlibat, pihaknya akan memberikan sanksi tegas. Minimalnya dipecat dari kesatuannya. “Tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemecatan terhadap anggota yang terlibat. Tapi itu langkah terakhir setelah diproses sesuai dengan hukum. Lagian, kami masih menyelidiki permasalahannya,” tandas dia. (ttm)

PPP Tasik Lirik Artis

CIGALONTANG — Untuk mengembangkan partai politik agar lebih besar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPC Kabupaten Tasikmalaya merambah artis. Baru-baru ini sudah dua artis yang dilamar. Antara lain, Itje Trisnawati dan Evi Tamala.

Wakil Ketua I DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya Ruzhanul Ulum menjelaskan, pelamaran artis tersebut merupakan instruksi langsung dari Sekjen DPW PPP Drs H Tatang Farhanul Hakim MPd. “Kami diisntruksikan dari DPW untuk melakukan pengembangan parpol melalui pendekatan ke artis-artis. Kami sudah melamar dua artis Mbak Itje dan Mbak Evi,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

Menurut Uu --panggilan akrab Ruzhanul Ulum-- pendekatan PPP ke artis bukan karena mengikuti tren parpol. Melainkan, pihaknya memandang artis merupakan publik figur yang juga bisa diandalkan untuk melebarkan sayap parpol kian besar. “Publik figur siapapun bisa masuk ke PPP. Termasuk artis. Sebab PPP bukan hanya didominasi oleh kalangan santri dan ulama tetapi juga kalangan lain bisa masuk sepanjang memahami visi dan misi PPP. Meski demikian, PPP juga tidak melupakan ulama dan santri yang menjadi pendiri PPP itu sendiri. Ini menunjukkan PPP partai flural,” terangnya.

Lebih lanjut Uu menerangkan, para artis bukan hanya memiliki kemampuan seni, tetapi juga kemampuan lainnya yang bisa dikembangkan dalam parpol. Bahkan jika kemampuan dalam segi politiknya bagus, ia bisa menjadi anggota DPRD, DPRD Provinsi bahkan hingga DPR RI. “Pengalaman mereka dalam dunia artis bisa dimanfaatkan untuk membesarkan PPP,” ujar ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini.

Lantas bagaimana hasil pendekatan itu? Uu mengakui, belum ada jawaban pasti dari dua artis itu. Mereka masih mempertimbangkan terlebih dahulu. Hanya saja ia mendapat celah dari Evi Tamala untuk bisa masuk ke PPP. “Suaminya Mbak Evi kan dekat dengan Pak Suryadarma Ali (Ketua DPP PPP, red). Jadi kemungkinan bisa dilamar masuk PPP,” terang Uu yakin. (dir)

Radar Berikan Pelatihan Jurnalistik

Handri S Budiman (berdiri) dan Dadang Abdul Rasyid (duduk), asisten redaktur Harian Pagi Radar Tasikmalaya tengah memberikan materi dalam pelatihan jurnalistik.

CIAWI - Jurnalistik tidak hanya berperan sekadar profesi, melainkan mampu berperan sebagai media dakwah dalam menyampaikan berita kepada masyarakat secara luas. Namun apabila pemaparkan berita secara seimbang dan syah kebenarannya.

Hal itu terungkap pada pelatihan jurnalistik dengan tema Menjadikan Jurnalistik Sebagai Kekuatan Kebangkitan Umat. Acaranya sendiri diselenggarakan di Pondok Pesantren Persatuan Islam 32 Ciawi yang diikuti siswa/i kelas 7 hingga kelas 9 di Kampung Panyusuhan Desa Pakemitan Kidul Kecamatan Ciawi, kemarin.

Hadir sebagai pembicara Handri S Budiman dan Dadang Abdul Rasyid, keduanya merupakan asisten redaktur Harian Pagi Radar Tasikmalaya. Workshop Jurnalistik tersebut merupakan rangkaian imtihan MTs Persis 32. Meteri yang disampaikan meliputi pengenalan jurnalitik, jurnalisme Islam, teknik wawancacara dan cara membuat mading. Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada siswa tentang seluk beluk jurnalistik.

Diungkapkan Handri, peran jurnalistik sangat besar dalam dakwah Islamiyah. Pasalnya penyampain syiar Islam melalui ceramah belum tentu menjangkau masyarakat luas. Sebaliknya dakwah dengan tulisan cakupan sasaranya bisa luas.
“Kalau koran atau majalah itu oplahnya 10 ribu, maka sasaran dakwahnya mencapai lebih dari 10 ribu karena bisanya satu koran atau majalah dibaca lebih dari satu orang,” ujarnya Dadang.

Dalam workshop tersebut, peserta juga diajari cara membuat berita yang baik sesuai kaidah jurnalistik. Bahkan para peserta langsung praktik membuat berita dengan memakai rumus 5 W 1H. Yaitu what, where, when, who, whose dan how, (apa, di mana, kapan, siapa, yang mana dan bagaimana).

Para peserta terlihat antuasias bahkan yang tadinya tak tahu cara menulis, mereka memberanikan diri untuk mempraktikannya. Sementara itu Ketua panitia Kamil Ismail didampingi sekertaris Rifki Abdul Fahmi dan salah seorang peserta Andri Nur Kamal dan Sidiq Abdul Rahman menjelaskan, pelatihan jurnalistik tersebut bermanfaat bagi siswa yang berminat terjun ke dunia jurnalistik. “Kami jadi paham bahwa jurnalistik tersebut bisa dijadikan media dakwah,” pungkasnya. (jul)

KPUD Temukan 2 Parpol Fiktif

Hasil Verifikasi Faktual 10 Parpol Baru

SINGAPARNA — Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Tasikmalaya mencoret dua partai politik (parpol) baru yang diduga fiktif. Hal itu terungkap ketika KPUD melakukan verifikasi faktual 10 parpol di Kabupaten Tasikmalaya. “Yang diverifikasi faktual itu hanya untuk partai baru. Kalau partai lama hanya menyampaikan atau melaporkan SK kepengurusan dan alamatnya,” ujarnya anggota KPUD Kabupaten Tasikmalaya Deden Nurulhidayat ST, kemarin.

Deden menyebutkan 10 parpol baru yang sedang diverifikasi faktual antara lain, Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kongres, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Kedulatan, Partai Barisan Nasional, Partai Bhineka Indonesia, Partai Republiku dan Partai Pemuda Indonesia.

Terkait temuan dugaan parpol fiktif, lanjut Deden, diketahui dari tiga tahap verifikasi faktual. Yakni verifikasi administrasi, kepengurusan dan verifikasi ke alamat sekretariat yang tercantum dalam administrasi.

Kedua partai yang diangap fiktif, yakni Partai Republiku di Kecamatan Manonjaya dan Partai Pemuda Indonesia di Sukaratu. “Dan yang lucunya di Manonjaya, kami temukan adanya pemalsuan nama dan tanda tangan camat. Hal itu diketahui setelah menanyakan tanda tangan dan nama itu ke aparat kecamatan Manonjaya. Lalu partai Pemuda Indonesia yang beralamat di Sukaratu. Setelah dicek ke Sukaratu, tidak ada kepengurusanya. Kalau memang serius parpol itu mau berdiri, dari segi adm dan kepengurusan harus jelas. Ini mah boro-boro,” terang Deden.

Deden menerangkan, yang masih dalam proses verifikasi lanjutan yakni 8 papol. Dan hasilnya nanti sesuai dengan keputusan rapat pleno. “Hasilnya dan masalah lain akan diputuskan melalui rapat pleno besok (hari ini, red),” terangnya.

Ditambahkannya, proses verifikasi yang dilakukannya termasuk keanggotaan. Sesuai dengan aturan, keanggotaan parpol yang riil minimal 1.000 orang di tingkat kabupaten. Dari 1.000 orang itu yang akan diverifikasi 10 persen. “Dan kita masih melakukan uji sampling secara acak. Nanti hasilnya diputuskan besok (hari ini, red) dalam rapat pleno,” jelas Deden. (dir)

Panti Jompo Dambakan Bantuan

SINGAPARNA – Tak banyak panti jompo yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Namun bagi mereka yang tidak memiliki kepastian hidup di masa tua, keberadaan panti jompo sangat diharapkan. Salah satu yang tetap bertahan, yakni Panti Jompo Welas Asih yang bertempat di Kampung Pengkolan RT 03/01 Desa Cikandongdong Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Kini panti tersebut menampung 52 orang dan mengharapkan uluran para donatur.

Ketua Yayasan Welas Asih, Eka Sukmawati menjelaskan, tahun ini belum ada bantuan dana dari pemerintah untuk para penghuni panti jompo. “Pada tahun sebelumnya (2007, red) ada bantuan sebagai kompensasi subsidi BBM sebesar Rp2.300 per hari untuk 25 orang penghuni panti selama satu tahun. Walaupun kami mengajukan untuk semua penghuni yang berjumlah 40 orang. Tahun sekarang yayasan belum mendapatkan dana bantuan. Padahal kondisi ekonomi kita sedang agak goyah, pasca kenaikan harga BBM,” ungkapnya.

Lanjut Eka, Panti jompo welas asih berdiri sejak tahun 1997 berdasarkan izin dari Dinas Sosial Kabupaten Tasikmlaya dan Dinsos Provinsi Jabar. Namun eksistensi panti telah ada sejak satu tahun sebelumnya dengan menampung para jompo di beberapa rumah warga. “Awalnya ada 5 orang penghuni panti yang ditampung di rumah warga. Namun setelah panti ini resmi berdiri, banyak jompo yang dibawa ke panti, kiriman dari Dinas Sosial dan Kepolisian. Jumlah penghuni panti mulai bertambah banyak sejak tahun 2000. Untuk membantu mengurusi para penghuni sehari-hari, ada 5 orang pegawai yang ditugaskan,” tuturnya.

Disebutkannya, tidak ada batasan waktu untuk para jompo tinggal di panti. Karena kebanyakan penghuni panti adalah orang miskin yang diduga diterlantarkan keluarganya. Sehingga tidak ada tempat untuk kembali. “Yayasan menyediakan lahan pemakaman khusus untuk penghuni panti seluas 150 bata. Karena lahan pemakaman umum sudah penuh. Banyak penghuni yang bukan warga Tasik, salah satunya penghuni yang paling jauh berasal dari Banyumas. Rata-rata usia penghuni berkisar di atas 60 tahun,” pungkasnya.

Untuk menunjang operasional panti, yayasan sangat berharap kepada Pemkab Tasikmalaya melalui dinas terkait. Serta kepada para donatur yang memiliki kelebihan harta, agar bisa menyumbang dana untuk membiayai kelangsungan Panti Jompo Welas Asih. (rip)

TCW Minta Evaluasi Kerja SKPD

TAWANG - Menuju pemerintahan clean government dan good government, dalam pengisian Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di Pemkot Tasikmalaya, Koordinator Tasikmalaya Coruption Watch (TCW) Dadih Abdulhaddi meminta ada evaluasi kinerja setiap kepal SKPD.

Dalam hal ini, kata Dadih, Wali Kota Drs H Syarif Hidayat harus menetapkan terlebih dahulu target kinerja setiap SKPD ke depan, sesuai dengan visi misinya. Selain itu juga harus membuka masukan publik terutama dari stake holder setiap SKPD.

“Perlu adanya uji kelayakan kompetensi dan kepantasan moral terhadap calon yang telah diseleksi administrasi kepegawaian oleh Bapperjakat. Setelah itu dilakukan kontrak kerja dengan kesanggupan mundur jika tidak berhasil. Mungkin hal itu menjadi jalan untuk mewujudkan pemerintah yang good dan clean,” saran Dadih yang disampaikan kepada Radar.

Sementara itu Koordinator Lingkar Studi Peradaban (LSP) Kota Tasikmalaya Maulana Janah, memandang perlu adanya reformasi birokrasi. Dengan disertai leadership dengan aturan yang tepat. Dalam penempatan jabtan harus melihat rekaman kinerja. Bukan berdasarkan pada pertemanan, bahkan mendekati percaloan.

Pasalnya birokrasi yang tidak memiliki integritas menurutnya bisa menimbulkan kondisi dan pelayanan yang buruk. Dengan demikian Maulana meminta sistem kerja harus berbasis sains dan teknologi, agar proses komunikasi berjalan lancar.
“Dalam penempatan SKPD itu harus berdasarakan pada track record dan kinerja, jangan sampai terjadi percaloan di SKPD. Jadi saya mengimbau stop percaloan!” tandas Maulana. (tin)

Duddy: Saya Belum Menerima Laporan

Terkait Rencana Lelang Ulang Proyek

TAWANG - Rencana Komisi D DPRD Kota Tasikmalaya memberikan rekomendasi --kepada Wali Kota Drs H Syarif Hidayat-- atas 84 paket pekerjaan dilelang ulang, salah seorang panitia lelang Dinas Pekerjaan Umum (PU) Duddy Mulyadi mengaku tak mengetahui rencana itu.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Duddy menuturkan, pihaknya belum mengetahui rencana lelang ulang seluruh proyek senilai Rp45 miliar itu. Hasil kajian yang dilakukan DPRD, menurutnya belum ada laporan apa pun dan pihaknya hanya mengetahui 9 proyek saja yang akan dilelang ulang.

“Saya belum menerima laporan apa pun. Jadi, saya belum tahu kepastian kabar itu, karena kami hanya menunggu hasil kajian Bawasda dan DPRD,” singkat Duddy.
Sebelumnya anggota Komisi D DPRD kota Tasikmalaya Zenzen Zaenudin mengungkapkan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di Jakarta. Yang dianggap telah terjadi kesalahan prosedur dan prinsipil dalam proses lelang. Termasuk hasil tersebut kajian Komisi D terhadap dokumen lelang.

Anggota Komisi D lainnya, Yadi Mulyadi membenarkan bila lelang akan diulang. Hal tersebut menurut Yadi berdasarkan hasil dari konsultasi itu. Menurut dia, LKPP menemukan klausul dalam dokumen lelang yang tidak sesuai dengan Kepres No 80 tahun 2003. Sehingga bila proses lelang tetap dilanjutkan, secara yuridis dianggap menyalahi aturan.

“Memang ada kesalahan administrasi dan prosedur, sehingga lelang dalam waktu dekat ini harus diulang. Daripada nantinya jadi bahan temuan hukum, lebih baik diulang saja,” terang Yadi yang menegaskan bahwa lelang ulang itu murni akibat adanya kesalahan prosedural.

Sementara itu H Noves Narayana salah seorang pengusaha jasa kontruksi yang dihubungi Radar menuturkan, secara pribadi pihaknya mengaku sedikit ada kerugian terkait pengulangan lelang proyek. Namun menurut Noves, keputusan tersebut adalah keputusan terbaik. Sehingga ke depan perlu ada pembenahan dalam tubuh panitia lelang menghindari kejadian tersebut terulang.

“Sekarang para pelaku jasa kontruksi merasa lega, tinggal menunggu ketegasan wali kota. Dan yang paling penting adalah selain seluruh paket (pekerjaan) diulang, panitia lelangnya harus diganti atau direvisi. Karena permasalahan yang kemarin berasal dari panitia,” pungkas Noves, kemarin. (tin)

Dipertanyakan Pemasukan Tasik Festival

KOTA – Ketua Komisi C DPRD Kota Tasikmalaya Enjang Bilawini SH akan meminta rasionalisasi ke dinas terkait ikhwal minimnya pendapatan daerah. Ini terkait pelaksanaan Tasik Festival yang baru dibuka kemarin.

“Kita akan meminta rasionalisasi angka Rp200 juta yang didapatkan pemkot dari acara (Tasikmalaya Festival, red) ini,” ujar Enjang, ketua Komisi C DPRD Kota Tasikmalaya kepada Radar di sela-sela peninjauan stan di Tasik Festival, kemarin siang.

Menurutnya angka Rp200 juta yang didapatkan Pemkot Tasikmalaya diangap minim dibandingkan dengan potensi pendapatan dari berlangsungnya Tasik Festival kali ini. Enjang menyarankan, pendapatan seharusnya lebih dari Rp200 juta. Ia membandingkan pendapatan yang masuk dengan pendapatan pagelaran Tasik Festival sebelumnya.

“Dulu saja pendapatan pemkot dari acara ini Rp165 juta. Masa sekarang hanya mendapatakan Rp200 juta. Padahal potensi pendapatan sekarang jauh lebih besar dibandingkan dulu,” ujarnya.

Adapun potensi yang dirasa akan menyumbang dana pemasukan lebih oleh dewan adalah dana dari tiket masuk, pendapatan dari reklame, dan juga Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Untuk itu, kita akan minta rasionalisasi Dispenda,” ujarnya.

Menurut Enjang, dikhawatirkan negosiasi yang terjadi antara pemkot dan EO (event organizer, red) terlalu kecil. “Besok (hari ini, red) kita akan bertemu dengan Dispenda dan juga pihak penyelengara untuk melihat data-data hasil negosiasi. Jangan sampai pendapatan untuk pemerintah terlalu kecil,” tambahnya. (sep)

Pembukaan Tasik Festival 2008

Istri Walikota Tasikmalaya Hj Syarif Hidayat tengah menggunting pita tanda resmikannya penyelengaraan Tasik Festival 2008, yang berlangsung dari tanggal 20 Juni-14 Juli 2008.


Walikota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat mengisi buku tamu di stand Radar Tasikmalaya yang berada di tenda ekslusif A ber-ac.

Tasik Festival, Terakhir di Dadaha

DADAHA – Tasik Festival 2008 yang secara resmi dibuka kemarin (22/6) oleh Walikota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat, boleh jadi merupakan penyelenggaraan terakhir yang berlokasi di lapangan Dadaha. Pasalnya, penggunaan lapangan Dadaha sebagai tempat pelaksanaan Tasik Festival dinilai walikota tidak sesuai dengan fungsi lapangan Dadaha sebagai tempat olahraga dan mengganggu kenyamanan warga.


“Dadaha akan dikembalikan ke fungsi awalnya (lapangan olahraga, red). Karena adanya penyelenggaraan Tasik Festival di lokasi ini dinilai telah mengganggu kepentingan umum,” ujarnya saat memberikan sambutan pada pembukaan Tasik Festival 2008, Minggu (22/6).

Sayangnya soal lokasi pengganti Tasik Festival, jika tahun depan akan kembali digelar walikota belum menyebutnya. Namun demikian informasi yang diperoleh Radar, salah satu lokasi yang pengganti untuk penyelenggaraan Tasik Festival adalah di eks Terminal Cilembang.

Sementara itu, dalam bagian lain sambutannya Syarif berharap Tasik Festival mampu menjadi ajang promosi bagi para pelaku usaha, khususnya di Kota Tasikmalaya. Sehingga dapat mendorong visi Kota Tasikmalaya sebagai kota termaju dalam bidang industri dan perdagangan di Priangan Timur. Selain itu, Syarif pun membeberkan tentang rencana pengembangan industri kecil di Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan kedutaan Afrika Selatan. “Mereka siap membantu pengembangan industri kecil di Kota Tasik,” bebernya .

Dibandingkan dengan tahun lalu, pelaksanaan Tasik Festival 2008 ini dinilai lebih semarak. Ini bisa dilihat dari jumlah peserta pameran yang mencapai puluhan perusahan dan pelaku usaha baik skala nasional maupun lokal. Disamping itu wahana hiburan yang ada di dalam arena Tasik Festival pun lebih lengkap. Salah satunya dengan adanya hiburan pentas lumba-lumba. (sep)

Action... Action... Action....

Gara-gara liat web tetangga sudah aktif dan dikunjungi banyak orang, pagi ini aku "marah" dan bertekad menghidupkan kembali blogku sebagai pendamping web mediaku yang lum kunjung diaktifkan.