TARKI – Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Drs Agus Mulyana menyatakan tahun ini lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dipastikan tidak akan tertampung di SMK/SMK.
Pasalnya, kata dia, kuota SMA/SMK tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMP. “Tahun ini, lulusan SMA/SMK kurang lebih 7 ribu siswa. Sedangkan lulusan SMP mencapai angka 26 ribu siswa. Jadi sudah bisa dipastikan, semua lulusan SMP tak akan tertampung di SMA,” katanya.
Agus mengakui adanya siswa yang melanjutkan ke jenjang SMU/SMK di luar kabupaten Garut ataupun dan melanjutkan kependidikan nonformal, tapi jumlahnya tidak banyak. “Solusinya, harus ada penambahan kelas baru agar lulusan SMP bisa melanjutkan ke SMA,” tuturnya.
Agus berharap pemerintah pusat segera membuka unit sekolah baru, yang tersebar di daerah. “Siswa SMU dan SMK terkonsentrasi di perkotaan, oleh karena itu, harus ada pemerataan sekolah di daerah agar siswa lulusan SMP bisa tertampung di daerahnya masing-masing,” katanya.
Selain itu, Agus menyakini lulusan SMP akan lebih banyak daftar ke SMK, mengingat, saat ini pemerintah gencar mengkampanyekan lulusan SMP agar melanjutkan ke SMK. “SMK akan kebanjiran siswa baru mengingat kampanye pemerintah yang mengarahkan lulusan SMP agar melanjutkan ke SMK, namun daya tampung SMK di Garut sangat terbatas.” terangnya. (ari)
Senin, Juni 23, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar