Senin, Juni 23, 2008

Polisi Usut Kematian Pengusaha Bus

BANDUNG – Satuan Reskrim Polresta Bandung Tengah telah memeriksa tujuh orang saksi, terkait tewasnya pengusaha Bus Patriot asal Cikoneng, Ciamis, Yanti Heryanti, Sabtu (21/6) di rumahnya, Jl Badak Singa Kecamatan Coblong Kota Bandung. Tiga saksi tambahan itu adalah Herman (suami korban), Raisha Bellana Mahaputri (19) dan seorang tetangga korban.

Namun, dari ketujuh saksi tersebut, polisi belum menemukan indikasi identitas pelaku pembunuh Yanti. “Sampai tadi pagi, alibi belum cukup. Kami akan meminta keterangan dari beberapa saksi tambahan atau meminta keterangan kembali dari saksi-saksi sebelumnya,” tutur Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Bambang Suparsono seusai acara bakti sosial di daerah Kiaracondong Kota Bandung, Minggu (22/6).

Suami korban, Herman, tiba di Bandung, Sabtu (21/6) malam dan langsung menjalani pemeriksaan di Mapolresta Bandung Tengah. “Saksi Herman memang suami korban. Tapi sudah lama pisah ranjang dengan korban. Pemeriksaan terhadap Herman hanya untuk mendalami kaitannya dengan korban,” tutur Kapolwiltabes Bandung.

Secara terpisah, Kapolresta Bandung Tengah AKBP Arief Ramdhani mengatakan pengembangan kasus tersebut masih dalam tahap mengumpulkan keterangan saksi. “Kami masih bolak-balik ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencari keterangan lebih lanjut dari warga dan satpam sekitar. Namun, belum semua yang dimintai keterangan karena beberapa saksi sedang ada keperluan. Mulai hari ini kami mulai mengorek lagi keterangan yang lebih lengkap,” katanya dihubungi wartawan, Minggu siang.

Sebelumnya, empat orang saksi yang diperiksa polisi. Mereka adalah yaitu Yogi, pembantu rumah tangga korban dan tiga orang pegawai bangunan yang saat kejadian sedang bekerja di rumah korban. Yaitu Emod (52), Asep (34) dan Junaedi (43).

Suasana Sepi
Sehari pasca-tewasnya Yanti, rumah korban di Jl Badak Singa No 15 itu tampak sepi. Hanya terlihat dua orang yang ada di halaman rumah bercat kuning tersebut. Menurut dua orang penjaga rumah itu, Asep dan Ali, seluruh penghuni rumah berada di Ciamis.

Kedua orang yang juga karyawan perusahaan bus itu berjaga di teras rumah. “Soalnya kita tidak pegang kunci pintu. Jadi kami istirahat di teras saja,” tutur Ali kepada wartawan kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yanti ditemukan tewas di kamarnya oleh Raisha Bellana Mahaputri, Sabtu (21/6) pukul 10.00. Putri langsung menjerit dan terdengar oleh Yogi, Emod, Asep dan Junaedi. Sementara, Herman yang saat itu sedang berada di Rajapolah Tasikmalaya segera pulang ke Bandung.

Saat ditemukan, wajah korban memar kebiruan seperti bekas pukulan dan ada luka terbuka di bagian dahi dan leher. Kuku dari jari tangan kiri korban juga terlepas. Polisi menyimpan kuku dan sebuah selendang berbercak darah sebagai barang bukti.

Polisi belum mengetahui motif di balik pembunuhan tersebut karena tidak ada barang korban yang hilang. Ada dugaan, pelaku adalah orang yang dikenal korban. Korban terlihat masih hidup pada Jumat (20/6), sekitar pukul 22.00. Saat itu, Raisha dan dan pembantu korban, melihat Yanti sedang rapat dengan beberapa orang dari perusahaan. (agh/aol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar