Jumat, Juni 27, 2008

Pimpinan KMRT Diserang Massa

Sejumlah massa berseragam hitam menghadang truk yang membawa massa KMRT yang hendak melakukan audiensi di DPRD Kota Tasikmalaya, kemarin.

Dewan Pembina KMRT Azam tengah dijahit dibagian belakang telinganya akibat dipukul oleh beberapa orang massa berseragam hitam di halaman DPRD Kota Tasikmalaya.

Audiensi Soal DAK Batal, Korban Lapor Polisi

TASIKMALAYA – Rencana Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (KMRT) melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya mengenai Dana Alokasi Khusus (DAK) 2007, kemarin, kembali gagal.

Kali ini kegagalannya bukan disebabkan ketidakhadiran Kadisdik H Abdul Kodir. Tapi, gara-gara aktivis KMRT mendapat serangan fisik secara mendadak dari sekelompok massa. Diduga, massa itu melakukan aksinya karena tersinggung dengan aksi penyegelan kantor Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu oleh KMRT.

Aksi kekerasan terhadap peserta audiensi itu terjadi di halaman depan Gedung Sekretariat Daerah (Setda) dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya, menjelang berkumandangnya azan zuhur di Masjid Agung Tasikmalaya, yang berdekatan dengan gedung pemerintahan tersebut.

Dalam pantuan Radar, sebelum terjadinya aksi kekerasan, di depan gedung wakil rakyat dipenuhi ratusan massa. Sebagian mengenakan seragam warna hitam. Selain massa, aparat kepolisian dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah berada di tempat itu. Polisi dan Satpol PP bertugas menjaga pintu masuk gedung dewan dan setda.

Sekitar pukul 11.30, peserta audiensi muncul dengan menumpang mobil truk. Mobil bernopol Z 8447 HP itu langsung memasuki halaman setda. Di atas kendaraan itu terdapat puluhan orang. Mereka diantaranya mahasiswa dan anak-anak putus sekolah.

Setelah kendaraan itu diparkir, beberapa massa yang berada di depan gedung dewan menghampiri peserta audiensi yang masih berada di atas truk. Entah kenapa, tiba-tiba terjadi kericuhan.

Seorang peserta audiensi yang belakangan diketahui merupakan Dewan Pembina KMRT Azam dipukul bertubi-tubi oleh beberapa orang massa yang berseragam hitam. Untuk menghindari korban lebih parah, Azam diamankan petugas kepolisian ke dalam gedung setda. Namun saat di perjalanan, seseorang kembali mendaratkan kepala tangannya ke kepala Azam yang masih dikawal petugas kepolisian.


Bukan hanya memukul Azam, sekelompok massa itu juga membentak-bentak peserta audiensi lainnya sehingga mereka tampak ketakutan. Massa yang sedang emosi itu juga mengusir peserta audiensi dari gedung dewan. Akibatnya, audiensi yang sudah diagendakan dewan tersebut dibatalkan secara sepihak.

Suasana di halaman gedung wakil rakyat di saat insiden itu cukup menegangkan. Ada beberapa staf di setda lari kocar-kacir. Sebagian lagi malah keluar untuk melihat insiden memalukan itu.
Di gedung setda, Azam kelihatan meringis sambil memegang telinga bagian belakang. Tampak darah bercucuran dari telinga bagian belakang membasahi bajunya. Lantas, korban dibawa petugas kepolisian ke RSUD Tasikmalaya untuk divisum.

Saat diwawancarai sejumlah wartawan, Azam menceritakan kronologis insiden itu. Ia menerangkan pihaknya mendatangi dewan untuk melakukan audiensi yang difasilitasi DPRD. “Kami ke sini (gedung DPRD, red) untuk bicara baik-baik. Namun kenapa tiba-tiba ada yang menyerang kami,” terangnya.

Azam menyinyalir penyerangan itu dilakukan oleh orang suruhan Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya. Tuduhan itu ia sebut berulang-ulang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Keyakinan Azam itu setelah mendengar ucapan si pemukul yang menyatakan dirinya guru Disdik. “Sebelum memukul, orang itu sempat mengatakan saya guru dari Disdik,” terangnya.

Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ruzhanul Ulum membenarkan pihaknya akan memfasilitasi audiensi KMRT dengan Dinas Pendidikan dan beberapa unsur muspida berkenaan dengan DAK 2007. Namun audiensi itu dibatalkan akibat adanya insiden tersebut. “Ya terpaksa kami membatalkan audiensi secara sepihak karena insiden itu,” terang Uu --panggilan akrab Ruzhanul Ulum.

Akibat serangan mendadak itu, Azam mendapatkan lima jahitan. Menurut dr Andhika Chandra, dokter RSUD Tasikmalaya, Azam menderita luka robek dan bengkak di bagian belakang telinganya. Untuk menangani luka robek, dokter telah menjahit luka yang berukuran 3 x 1 x 1 cm.

Dengan penjagaan yang sangat ketat dari petugas kepolisian, Azam sempat terbaring lemas di ruang gawat darurat RSUD Tasikmalaya. Terkait insiden pemukulan terhadap seorang anggotanya, Presiden KMRT Jamaludin, Sekjen KMRT Badru dan kroban langsung melapor ke Polresta Tasikmalaya. Mereka melaporkan tiga pihak yang menurut KMRT dianggap bertanggung jawab.


“Kami anggap permasalahan ini ada dugaan sebuah konspirasi politik dan tidak terlepas dari sebuah tindakan pemerintrah daerah, sehingga dengan insiden ini kami melaporkan tiga nama, yakni bupati, Disdik dan pelaku itu sendiri,” pungkasnya. (dir/sep/dem)



Disdik Anggap Wajar, Dewan Mengecam

Aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok massa di halaman depan gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya menuai kecaman dari berbagai pihak. Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ruzhanul Ulum mengatakan menyayangkan atas kejadian itu.

Menurut dia, KMRT menuju DPRD untuk menghadiri audiensi. Namun kenapa mereka harus dipukul dan diusir. “Siapa pun yang melakukan kekerasan itu memang harus ditindak. Namun itu bukan kewenangan kami melainkan aparat hukum,” tegasnya.

Anggota Komisi IV Agung Novansyah menyesalkan adanya insiden tersebut. Ia mengecam tindakan anarkis terhadap peserta audiensi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Terlebih kejadiannya di gedung wakil rakyat yang notabene milik publik. “Segala sesuatu tidak akan beres dengan kekerasan. Hanya jalan musyawarah yang bisa menyelesaikannya,” ucap dia.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar itu juga mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku pemukulan. “Kami minta pada pihak kepolisian untuk menyelesaikannya secara hukum,” tandasnya.

Kecaman serupa dilontarkan Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya Junaedi. Menurut Jun --sapaan akrab Junaedi-- kekerasan terhadap peserta aksi termasuk pemberengusan terhadap demokrasi. KMRT hendak menyuarakan aspirasinya dalam audiensi, kenapa dijegal hingga dipukuli. “Kami mengecam keras atas aksi pemukulan itu,” ungkap dia.

Junaedi meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku kekerasan. Ia juga berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan penyimpangan DAK 2007 yang sudah dilaporkan KMRT beberapa minggu lalu. “Bukan hanya DAK tetapi juga dugaan penyimpangan lainnya,” ucapnya.

Ketua Forum Rakyat Madani (FRM) Dudu Rohman pun menyesalkan adanya tindakan kekerasan tersebut. Ia menilai kekerasan itu sudah merusak tatanan demokrasi. “Mereka (KMRT, red) ingin menyampaikan aspirasi berkenaan dengan pendidikan, seharusnya diterima dengan baik. Mereka itu tamu yang harus dihormati sejauh tidak melakukan hal-hal yang diluar etika,” tandasnya.

Ketua Prabu Dani Bahtiar sangat menyesalkan dan menyayangkan aksi pemukulan terhadap rekan-rekan KMRT. “Guru sekaligus pendidik dianggap telah mencoreng nama baik guru serta nama baik institusi, dengan melakukan aksi kekerasan terhadap KMRT. Kita seharusnya melihat proses hukum yang sedang berjalan, saat ini laporan KMRT terkait dugaan penyelewengan DAK pendidikan masih diproses kejaksaan, kalau tidak merasa salah harusnya tenang-tenang saja,” ungkapnya.

Ketua LPBI Dadi Abidarda menegaskan menolak segala bentuk kekerasan. “Kami akan menggelar aksi solidaritas terkait adanya aksi kekerasan terhadap rekan-rekan KMRT. Rencananya akan digelar esok hari (hari ini, red),” jelasnya. Hal tersebut juga diamini Ketua Sipatutat, Dedi Jay serta Ketua Fortas Yayan Andriansyah.

Tanggapan berbeda datang dari Kabag TU Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Muhammad Zein. “Ulah (penyegelan kantor Disdik, red) KMRT dianggap telah melecehkan dan menginjak-injak harkat dan martabat Dinas Pendidikan, makanya suatu hal yang wajar jika hal tersebut --pemukulan-- menimpa mereka.”

“Di saat Dinas (Pendidikan) sedang banyak kesibukan, membuang-buang waktu jika harus membahas dunia pendidikan yang sangat kita muliakan dengan anak-anak tukang nyadap kelapa (massa yang dibawa KMRT, red). Tidak sesuai kapasitasnya,” jelas dia. (rid/rip)

BIN Sebut Anggota DPR Danai Demo

JAKARTA – Kepala BIN Syamsir Siregar tidak hanya menuding aktivis berinisial FY sebagai dalang unjuk rasa anarkis belakangan ini. Kemarin Syamsir menuding salah seorang anggota DPR ikut mendanai demonstrasi yang berakhir rusuh itu.

Syamsir tidak menyebut nama anggota DPR yang dimaksud. Begitu juga partai politik yang menaunginya. ’’Pokoknya, salah satu anggota DPR dari salah satu partai,” kata Syamsir usai menghadiri peringatan Hari Antinarkoba di Istana Negara kemarin.

Menurut Syamsir, saat unjuk rasa 25 Juni yang berakhir rusuh, BIN melihat sekelompok orang didatangkan dari Sumatera Utara. ’’Kemarin kita lihat kok banyak sekali yang demo itu. Ada Silalahi, ada Manurung, ada Napitupulu, ada Marpaung, ada Nababan. Itu dari mana kalau bukan dari Sumut?’’ katanya.

Kedatangan kelompok dari Sumut itu, kata Syamsir, ternyata dibiayai anggota DPR tersebut. Syamsir juga enggan menyebut nama partai atau fraksi oknum tersebut. Apa dari PDIP? ’’Aku nggak bilang PDIP, nggak bilang PKB,’’ kata Syamsir.

Bukan hanya itu. Syamsir juga mengecam menteri asal parpol yang menerapkan standar ganda dalam menyikapi kenaikan harga BBM. ’’Saya menyesalkan menteri dari parpol yang mendukung pemerintahan. Dalam kabinet setuju harga BBM naik, eh di DPR lain ngomongnya,’’ katanya.

Lagi-lagi Syamsir menolak menyebut nama menteri yang dimaksud. ’’Ya, menteri dari parpol-lah. Itu kan nggak benar. Kalau dalam rapat kabinet sudah putus, kok di luar ngomongnya lain. Sontoloyo!’’ kata Syamsir dengan logat Batak yang kental.

Menurut Syamsir, SBY sudah tahu menteri-menteri yang mbalelo tersebut. ’’Untung bukan aku presidennya. Kalau aku presidennya, sudah ciao,’’ kata Syamsir sembari memeragakan gerakan menebas.

Di Kabinet Indonesia Bersatu terdapat sejumlah menteri yang parpolnya di DPR mendukung hak angket BBM. Dari PPP adalah Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Dari PKS ada Menteri Pertanian Anton Apriantono, Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asy’ari, dan Menpora Adhyaksa Dault.

Juga dari PAN, Mendiknas Bambang Sudibyo dan Mensesneg Hatta Radjasa (PAN). Dari PKB, yakni Menakertrans Erman Suparno dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy. Lalu dari PBB adalah Menteri Kehutanan M.S. Kaban.

Polisi Diminta Tangkap FY
Syamsir Siregar juga meminta polisi segera menangkap pria berinisial FY yang disebutnya dalang kerusuhan 25 Juni. Menurut Syamsir, bukti-bukti keterlibatan FY sudah diserahkan ke polisi. Sekarang tinggal menangkap pria yang diduga bernama lengkap Ferry J. Yuliantono tersebut. ’’Kau lihat kan kemarin pengakuannya di televisi. Kau tanya polisi saja. Dia yang tahu. Sebentar lagi ditangkap polisi itu,” ujar Syamsir. Menurut Syamsir, walau masih di luar negeri, FY tetap akan ditangkap.

Syamsir juga memberi sinyal bahwa Komite Bangkit Indonesia (KBI), organisasi tempat bernaungnya Ferry, akan diperiksa terkait kerusuhan unjuk rasa tersebut. ”Itu nanti polisi yang mendalami. Saya sudah kasihkan ke polisi buktinya. Sudah lengkap,” ujarnya.

Menanggapi desakan BIN tersebut, Kapolri Jenderal Pol Sutanto menyatakan sedang mempelajari. Polisi, kata Sutanto, siap mengambil langkah tegas jika memang diperlukan. Mengenai keberadaan FY di Tiongkok, menurut Sutanto, tidak menjadi masalah. Polisi bisa bekerja sama dengan Interpol untuk mengejarnya. ”Ya, nanti pasti kita lakukan langkah-langkah yang diperlukan," ujarnya.

Di tempat terpisah, Ketua MPR Hidayat Nurwahid menilai pernyataan kepala BIN terlalu dini. Namun, dia juga mengkritisi demo mahasiswa yang anarkis itu. ”Ini era di mana demonstrasi yang berlaku dengan baik. Jangan mau ada yang ditunggangi. Jangan mau ada yang menunggangi,” ujarnya di sela-sela peluncuran caleg PKS di Hotel Millenium Kebon Sirih kemarin.

Hidayat menyesalkan jika mahasiswa bersedia ditunggangi kepentingan politis. ”Kemarin yang demo itu orang yang menyebut mahasiswa, tapi 13 tahun. Ada yang 40 tahun, berarti itu mahasiswa abadi. Berarti bukan kelompok mahasiswa,” katanya.

Dia berharap mahasiswa mensterilkan kampus. ”Anarkis justru tidak membantu rakyat, karena pengambil keputusan tidak bisa berdialog dengan jernih,” kata politikus yang dicalonkan lagi menjadi anggota DPR 2009 itu.

Di tempat yang sama, Menpora Adhyaksa Dault juga mengecam demonstrasi anarkis. ”Mahasiswa itu harus demo, tapi jangan bakar-bakar, jangan rusuh,” ujar menteri kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah itu.

Saat ditanya soal dalang atau provokator di balik aksi demo, Menpora tak begitu saja percaya. ”Mahasiswa tentu harus bisa kritis. Masak mau dimanfaatkan orang-orang yang punya ambisi kekuasaan. Tapi, apa benar mahasiswa kita sebodoh itu,” katanya.

Tudingan Syamsir ada anggota DPR yang membiayai demonstrasi yang berujung anarkis disesalkan mantan Ketua MPR Amien Rais. ”Teman-teman BIN seharusnya tidak mengumbar pernyataan. Kalau ada indikasi dini, tentu harus dihentikan segera,” katanya usai pertemuan di Kantor PB NU kemarin.

Informasi yang dihimpun koran ini, sebelum demonstrasi rusuh di Jakarta, ada rombongan yang berangkat dari Medan, Sumatera Utara. Beberapa unsur mahasiswa dari sejumlah kampus ada di dalamnya. Pengerahan massa itu diduga dibiayai dan dimobilisasi salah seorang wakil satgas sebuah partai dan anggota DPR dari Sumut.

Pada bagian lain, Ferry Yuliantono, aktivis Komite Bangkit Indonesia, kemarin dikabarkan sudah di Jakarta. Namun, saat dihubungi tadi malam, Ferry menegaskan kabar itu tidak benar. ”Saya masih di China sampai beberapa hari lagi. Ada beberapa hal yang masih harus saya selesaikan,” katanya. (tom/rdl/n

Cassa TNI-AU Hilang

JAKARTA – Markas Besar TNI-AU kembali kehilangan salah satu pesawatnya. Pesawat jenis Cassa 212 milik Skuadron 4 Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur, itu hilang kontak di perbukitan Bogor kemarin. Pesawat membawa 18 penumpang, termasuk awak.
’’Mereka sedang mencoba alat baru untuk pemotretan udara,’’ ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI-AU Marsekal Pertama Chaeruddin Ray saat dihubungi tadi malam.

Karena terkendala cuaca dan kondisi malam hari, seluruh pesawat pencari yang berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, maupun Lanud Atang Senjaya, Bogor, ditarik dulu ke pangkalan. ’’Besok pagi (pagi ini, red) dilanjutkan pencarian,’’ kata Chaeruddin. Dia meluruskan kabar bahwa reruntuhan pesawat sudah terdeteksi di kaki Gunung Salak, Kecamatan Ciomas, Bogor.

’’Saya sudah kontak Kapolseknya. Ternyata, info itu belum terkonfirmasi. Baru ada warga yang mendengar suara keras. Karena medan berat, sampai malam ini (pukul 22.30 tadi malam, red) belum ada kepastian bahwa itu benar pesawat yang kita cari,’’ ujarnya.

Pesawat tinggal landas untuk menguji alat digital air mapping dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 9.23 WIB. ’’Hilang kontak pukul 10.30,’’ kata Chaeruddin. Delapan belas personel itu terdiri atas anggota TNI-AU dari berbagai kesatuan. ’’Karena misi bersama, ada dari Dinas Lambangja (Keselamatan Penerbangan Kerja), Dinas Potrud (Pemotretan Udara), dan dari Departemen Pertahanan. Kapten pilotnya Mayor Penerbang Arjianto,’’ ujarnya.

Hingga tadi malam, TNI-AU sudah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, Polri, dan aparat TNI untuk melakukan pemantauan lewat jalur komunikasi darat. ’’Besok (hari ini) pagi-pagi benar kami akan melakukan penyisiran lagi,’’ sebutnya. Chaeruddin juga belum bisa memastikan penyebab hilangnya pesawat. ’’Sekarang kami baru konsentrasi mencari dulu,’’ katanya.

Kapolsek Cibungbulang AKP Amas mengatakan, hingga tadi malam (pukul 22.30, red) pihaknya belum mendapatkan lokasi pasti hilangnya pesawat. Namun, sejumlah personel kepolisian bersama warga telah bergerak menyisir Gunung Salak.

Dia mengakui informasi lokasi jatuhnya pesawat memang terus bergeser. Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Polsek sewilayah Kabupaten Bogor. ’’Kami terus koordinasi mencari lokasi yang akurat,’’ katanya. (rdl/jpnn/oki)

Dinas Perindag Kunjungi Graha Pena



TASIKMALAYA – Sudah tak terhitung lagi berapa pejabat yang sudah berkunjung dan bersilaturahmi ke Graha Pena Tasikmalaya. Mulai dari orang nomor satu di Tasikmalaya hingga orang nomor satu di Jawa Barat pun pernah berkunjung.


Nah, kemarin, giliran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tasikmalaya yang berkunjung ke Graha Pena Tasikmalaya. Namun berbeda dengan kunjungan para inohong, kunjungan rombongan Disperindag kemarin termasuk spesial.


Apa sebab? Kali pertama sejak Radar Tasikmalaya berdiri --empat tahun lalu--, satu dinas lengkap --kepala dinas bersama jajarannya-- datang untuk bersilaturahmi dan memaparkan beberapa program kerja mereka.

Dalam acara silaturahmi kemarin, Kadisperindag Tantan Rustandi SE mengungkapkan dengan adanya jalinan silaturahmi diharapkan dapat terbangun sinergi bagi kemajuan Kota Tasikmalaya. Terutama dalam mengangkat potensi daerah yang cukup banyak, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan olahan.

Kata dia, sedikitnya ada delapan jenis komoditi unggulan di Kota Tasikmalaya. Seperti bordir, ayaman mendong, anyaman bambu, alas kaki, batik, meubeler, makanan olahan dan payung geulis. Dari semua jenis usaha itu tercatat 2.464 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja hingga 23.119 orang.

Namun dari semua komoditi tersebut, tambah dia, ada beberapa komoditi yang mulai tersingkir. Sehingga perlu adanya pembenahan dan pengenalan potensi lebih besar. Misalnya, komoditi payung geulis. Kini yang tersisa hanya empat perajin. Sedangkan batik tersisa sekitar 30 perajin. Padahal pada tahun 1950, batik Tasikmalaya cukup terkenal.

“Potensi-potensi tersebut perlu adanya perhatian khusus, sehingga bangkit kembali. Dengan demikian, kami berharap ada sinergi yang tumbuh untuk mengangkat potensi Kota Tasikmalaya yang cukup beragam,” terang dia.

Tantan menjelaskan semua kecamatan memiliki potensi masing-masing. Seperti daerah Cibeureum yang menjadi sentra anyaman mendong, Kawalu sentra bordir, Cipedes sentra batik dan makanan olahan, Tamansari sentra meubeler dan alas kaki, Indihiang sentra payung geulis dan Mangkubumi sentra anyaman bambu. “Ini membuktikan bahwa Kota Tasikmalaya kaya akan potensi daerah yang harus dikembangkan lagi,” papar dia.

Penjelasan Kadisperindag mendapat sambutan hangat dari pimpinan Radar. Saat itu hadir GM Radar Tasikmalaya Dadan Alisundana, Manajer Iklan Radi Nurcahya juga Sekretaris Redaksi Lilis Lismayanti.

GM Radar Tasikmalaya Dadan Alisundana mengatakan sebagai perusahaan media yang bersifat jaringan --yang menginduk kepada Jawa Pos-- Radar juga milik masyarakat Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.

Dengan begitu, sudah seharusnya mendukung setiap potensi di daerah, termasuk Kota Tasikmalaya. “Radar tidak hanya milik kami, tapi juga milik masyarakat. Makanya Radar membuka pintu seluas-luasnya bagi semua orang yang memiliki ide atau gagasan guna pembangunan Kota Tasikmalaya,” ungkap dia.

Pak Ali --sapaan akrab GM Radar-- juga mengatakan suatu kebanggaan dan kebahagian, baru pertama kali ada rombongan dari dinas yang berkunjung serta memaparkan program kerja yang begitu banyak. “Sehingga ada pengetahuan bagi kami tentang potensi di Kota Tasikmalaya. Mudahan-mudahan paparan ini bisa menjadi rekomendasi bagi pembangunan Tasik menuju ke arah yang lebih baik,” tuturnya. (tin)


11 Parpol Lolos Verifikasi

TAWANG TASIKMALAYA - KPUD Kota Tasikmalaya menyatakan 11 partai politik (parpol) baru lolos verifikasi dari 17 parpol yang mendaftar. Sehinga enam parpol harus melengkapi dokumen dan kelengkapan lainnya untuk diverifikasi. Hasil verifikasi, dari keenam parpol, tiga diantaranya dinyatakan terdapat kekurangan keabsahan dokumen. Dan tiga parpol lainnya tidak ada berkas dokumen keanggotaan.

Ketua KPUD Drs H Cholis Muchlis MPd menyarankan, parpol yang masih kurang memenuhi persyaratan untuk segera dilengkapi. Karena tanggal 28 Juni akan dilakukan rapat pleno. Kemudian tanggal 29 Juni hasilnya segera dilaporkan ke KPUD pusat. Sementara parpol yang memiliki perwakilannya di DPR RI tidak diverifikasi. “Kita akan melakukan rapat pleno hasil dari verifikasi faktual, apakah memenuhi dokumen dan keabsahan atau tidak. Sebelum hal itu dilaporkan ke pusat,” terang Cholis.

Sebetulnya, kata Cholis, tiga parpol tidak diverifikasi karena tidak ada dokumen. Baik itu alamat maupun keanggotaannya. Termasuk data-data domisili kantor, kepengurusan, juga keanggotaan. “Kalau di daerah hanya cross cek saja, mestinya bila parpol sudah terdaftar di pusat, dokumenya sampai ke daerah. Tapi ini tidak ada dokumennya. Sehingga yang bersangkutan (tiga parpol) tidak terverifikasi di kita,” tambahnya.

Menjelang pemilu 2009 nanti (5 April), Cholis menyebutkan sedikit mengalami keterlamabatan. Yang salah satunya pada 7 Juni lalu terkendala pada pencocokan dan penelitian akibat anggaran dari pusat belum turun. Hingga saat ini tahapan pemilu, kata dia, belum sepenuhnya dilakukan. Bahkan untuk daerah pemilihan belum ditentukan.

“Peraturan KPU pusat tentang daerah pemilihan hingga saat ini belum juga turun. Memang ada aturan yang lama untuk daerah pemilihan sama dengan Pemilu 2004. Tapi tidak bisa begitu, karena ada perbedaan jumlah penduduk dan tidak cocok dengan kaidah asa keperwakilanan,” tuturnya. (tin)

Tebang Pohon Harus Izin

CIAWI TASIKMALAYA — Dinas Kehuatan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Tasikmalaya gencar menyosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Tata Usaha Hutan Rakyat (TUHT). Termasuk perda tersebut disosialisasikan tingkat camat se-Tasikmalaya Utara yang meliputi Camat Kadipaten, Ciawi, Jamanis, Rajapolah, Sukahening, Cisayong, dan Camat Sukaratu di Aula Kecamatan Ciawi.

Kepala Bidang Bina Usaha Dishutbun Andi Ruswendi menjelaskan, pemberlakuan Perda No 8/2007 itu bertujuan mengendalikan lingkungan hijau agar tetap terjaga. Selain itu juga untuk menghindari terjadinya penggundulan hutan yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Termasuk sulitnya mendapatkan udara segar.

Mengindari hal itu, Andi menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan menebang pohon, sekalipun milik pribadi. Menurut dia, penebangan pohon harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari aparat pemerintah desa ataupun kecamatan. Dan izin menebang itu terdapat dalam Perda No 8/1007 tadi.

“Walaupun kebun atau hutan tersebut milik sendiri atau rakyat, tetapi kalau ditebang akan berpengaruh pada cuaca di lingkungan sekitar. Maka untuk menghindari hal itu, masyarakat harus meminta izin dulu sebelum menebang. Izin tersebut bisa ke desa atau kecamatan setempat,” jelasnya di hadapan para Camat.

Menurut Andi, tujuan pemberlakuan izin itu untuk memastikan adanya penanaman kembali pohon yang sudah ditebang. Dan izin itu diberlakukan untuk penebangan semua jenis pohon. “Minimal satu pohon yang ditebang harus ada satu tanaman pengganti,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Desa Citamba Kecamatan Ciawi Jajay Didi Rustandi SAg mengatakan, daerahnya sering kesulitan air bersih. Pasalnya sumber mata air habis tersedot tanaman pinus milik perhutani yang lokasinya berbatasan dengan Desa Citambal.

Untuk menanggulanginya, masyarakat berinisiatif menanam pohon jenis albasia. Tanaman tersebut diyakini bisa menyimpan cadangan air dan memberikan udara segar. “Penanaman itu kurang lebih 60 ribu pohon. Dan ditanam pada 2007 serentak oleh masyarakat dengan modal sendiri,” terangnya. (jul)

Nine Ball Hibur ABG Tasikmalaya


PLAZA ASIA TASIKMALAYA – Sore kemarin, pelataran parkir Asia Plaza disesaki kawula muda menyambut Nine Ball band yang manggung dalam perayaan Perjalanan Emas Gudang Garam. Band asal Kota Kembang Bandung itu membawakan delapan lagu dengan energik dan ekspresif.



Tak heran pukul 16.10 ketika Nine Ball naik panggung, para pengagumnya terpesona melihat aksi panggung Rey (vokal) dan kawan-kawannya. Para penonton tak henti-hentinya mengabadikan aksi panggung Nine Ball meski menggunakan kamera di handphone mereka. Dan berteriak “Rey…Rey…”.



Pada lagu Hingga Akhir Waktu sang vokalis Rey melakukan aksi nekat naik tiang panggung. “Terima kasih untuk kalian semuanya,” teriak Ray saat berada di puncak panggung kemudian dibalas penontong yang rata-rata kawula muda itu.


Ray juga melantunkan lagu berjudul Hanya Untukmu dan Tak Mampu. Lagu-lagu pop alternatif itu memaksa anak baru gede (ABG) Kota Tasikmalaya berjingkrak. Selain dihibur Naine Ball, para penonton juga dihibur band Bandung lainnya, Super Sonik. Dan diselingi dengan modern dance yang tak kalah memikat para pengunjung Plaza Asia kemarin sore.


Menurut Kepala Seksi Penjualan dan Promosi PT Gudang Garam, Arif Rahmat SH, perayaan ini serempak digelar di 350 kota dengan waktu yang serempak. “Pelaksanaan dan pembukaannya serempak pukul 14.00 WIB,” ujarnya kepada Radar.



Kota Tasikmalaya masuk dalam 3.500 kota se-Indonesia dalam perayaan Perjalanan Emas Gudang Garam ini. Untuk Kota Tasikmalaya, acara dipusatkan di pelataran parkir Asia Plaza yang menampilkan berbagai kreasi seni itu. Tak ketinggalan, acara sosial turut dilaksanakan melalui pemberian bantuan pendidikan kepada 50 siswa/i tingkat SD hingga SMA di Yayasan Taman Harapan. (sep)


Mega Restui Paket Herman-Dimyati

Untuk Maju Dalam Pilkada Banjar

BANJAR – DPP PDIP telah mengumumkan rekomendasi terhadap beberapa calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada 2008 mendatang. Salah satu rekomendasi itu adalah memasangkan dr Herman Sutrisno MM dengan Ahmad Dimyati menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar 2008-2013. Rekomendasi itu diumumkan kepada pers Rabu (25/6).

Anehnya Wakil Wali Kota Banjar H Akmad Dimyati SIP mengaku kaget mendengar kabar tersebut. Pasalnya hingga Kamis (26/6) pagi dia belum menerima informasi langsung dari DPP PDIP di Jakarta. “Kami akan secepatnya memastikan kebenaran informasi tersebut. Tapi saya sudah mendengar informasi langsung dari orang DPP tentang rekomendasi dirinya dicalonkan kembali menjadi walikota atau wakil walikota kalau pemaketan mah belum,” jelasnya.

Dimyati juga mengakui belum menerima legalitas formal penetapan rekomendasi tersebut. “Mungkin suratnya ada di sekretariat DPC PDIP Banjar. Karena staf saya memberitahu bahwa ada surat dari DPP, tetapi jelasnya saya belum tahu apakah itu surat rekomendasi atau apa, karena petugas di DPC tidak menyebutkan jenis suratnya,” terangnya diplomatis.

Dimyati belum berani melakukan lobi politik menghadapi Pilkada Bnjar ini. Pasalnya dia lebih fokus menuntaskan tugas-tugas pokok sebagai wakil walikota dan sebagai Ketua DPC PDIP Perjuangan. Menurut Dimyati, dalam Pilkada nanti koalisi sangat diperlukan untuk memperkuat pemerintah dalam menjalankan pembangunan Kota Banjar.

Sementara itu dr H Herman Sutrisno MM ketika ditemui usai menghadiri penilaian lomba kelurahan tingkat provinsi di Kelurahan Karangpanimbal Kecamatan Purwaharja enggan berkomentar."Untuk urusan itu saya tidak tahu karena itu urusan internal PDIP. Jadi tidak tepat kalau bertanya kepada saya. Silahkan tanya saja sama Pak Dimyati,”ujar dr Herman sambil masuk ke dalam mobil dinas. (bmp)

Calon Pendamping Herman Harus Agamis

25 Ulama Sampaikan Aspirasi ke Wali Kota

BANJAR– Suhu politik menjelang Pilkada Kota Banjar mulai menghangat. Namun berbeda dengan Pilkada di Ciamis, justru bursa calon wakil wali kota yang diperebutkan. Sejumlah parpol melakukan manuver untuk bisa bersanding dengan dr Herman Sutrisno MM. Termasuk manuver sebanyak 25 kyai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama Langensari (FKUL) yang mendatangi pendopo Kota Banjar Kamis (26/6) .

Rombongan ulama ini datang dengan menggunakan tiga kendaraan. Kedatangan mereka ingin bertemu langsung dengan dr Herman Sutrisno MM untuk menyampaikan aspirasi soal calon pendamping dalam Pilkada. Namun sayang kedatangan mereka bertepatan dengan kedatangan tim penilai lomba kelurahan dari propinsi Jawa Barat sehingga terpaksa para ulama tersebut menunggu di luar pendopo.

Baru sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 ke 25 kyai ini diterima wali kota. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu para Kyai ini menyampaikan beberapa butir aspirasi kepada wali kota yang telah resmi terpilih untuk maju dalam Pilkada menggunakan perahu Golkar.

Ketua rombongan FUKL, KH AH Rosidi Farisi MM MA menjelaskan, para ulama selama ini hanya menjadi komoditas politik saja saat pilkada dan pemilu. Oleh karena itu dirinya dan rekan-rekan yang lainnya sengaja datang ke pendopo untuk menyampaikan gerakan moral menghadapi pilkada nanti. "Ini adalah gerakan moral, tidak ada kepentingan politik atau tendensi apapun, ini murni keinginan para kyai,” tegasnya.

Lebih lanjut kata KH Farisi dalam kesempatan itu para kyai juga menyampaikan kriteria figur yang harus digandeng oleh dr Herman untuk jadi wakil walikota dalam pilkada nanti.."Selain tausiyah, kami juga memaparkan sejumlah kriteria figur yang harus dijadikan sandaran jika pak dokter mau merekrut pendamping. Diiantaranya harus harus agamis, visioner, kapabel dan akseptabel, memiliki jiwa manajerial birokrasi dan harus mampu bekerja sama dengan wali kota" tegasnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikam ini mengatakan, para ulama juga menuntut agar Pilkada Kota Banjar nanti jangan ada yang menggunakan simbol-simbol agama yang justru hanya akan memecah belah umat Islam.

Menanggapi tuntutan para Kyai, dr Herman Sutrisno, kriteria figur yang di ungkapkan para Kyai akan menjadi bahan masukan dalam menentukan pilihan nanti. “Yang terpenting bagi kami setelah Pilkada tidak ada kericuhan antar elit. Kalau ada aspirasi itu sah-sah saja,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu wali kota juga meminta jangan berbicara nama orangnya dulu. Pasalnya saat ini dia sedang berpikir akan bergabung dengan partai yang mana yang nantinya mampu menjadi peneduh bagi masyarakat Kota Banjar. "Yang jelas saya ingin Banjar tetap kondusif dan tidak bergejolak baik saat atau pun usai pilkada nanti,” pungkasnya. (kun)

Biji Jarak Dihargai Rp1500/Kg

Dirut PT APMA Zacky Maulany bersama perwakilan petani jarak pagar dari kelompok Sukamekar, Pataruman. disaksikan oleh Ketua KG KTH Banjar, Hadma dan Kabid Hutbun Heri, di perkantoran Cikadu, Kamis (26/6) .
BANJAR - Para petani jarak pagar yang tergabung dalam kelompok tani Sukamekar Desa Pataruman Kecamatan Pataruman menjual biji jarak pertama kali kepada PT Adhikarya Prima Mandiri Abadi di Dinas Pertanian Kota Banjar, Kamis (26/7).


Menurut Kabid Hutbun Dinas Pertanian dan tananaman pangan dan Hutbun Kota Banjar Heri kelompok tani yang menanam jarak ada 17 kelompok dengan total anggota sebanyak 1378 orang dan total tanaman jarak 343.750. “Namun yang sudah siap panen baru 170 kg,” jelasnya.


Dikatakan dia, dengan penjualan perdana ini gairah para petani jarak kembali meningkat. Pasalnya selama ini para petani takut jarak pagar tak laku di pasaran. Sementara itu ketua Koperasi gabungan Kelompok Tani Hutan Hadma mengatakan disamping untuk penggunaan energi konsumsi sendiri.


Para petani agak kebingunan dengan penjualan produksi biji jarak pagar dan itu sempat membuat petani patah semangat.“Kalau pemasarannya jelas kami akan tambah semangat menanam jarak tersebut,” katanya.


Sementara itu dirut PT APMA Zacky Maulany mengatakan, pihaknya telah memberikan pemahaman kepada para petani tentang jarak pagar. ”Kami membeli biji jarak press dari petani dikota banjar dengan harga Rp1500/kg. Kami siap menampung dengan jumlah besar produksi biji jarak dari Kota Banjar. (bmp)

Ahmadiyah Diminta Jangan Eksklusif

BANJAR – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjar KH Iskandar Efendi SHi meminta semua pihak menerima diktum-diktum yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama(SKB) antara Mendagri, Menteri Agama, dan Kejagung. "Semua harus mau lapang dada menerima SKB ini karena aparat penegak hukum telah memiliki koridor untuk menindak JAI jika melanggar SKB itu,” tegasnya kepada Radar, kemarin.

Pimpinan Pondok Modern Nurul Haromain ini mengatakan, biasanya yang sering menimbulkan masalah adalah sikap dari para pengikut JAI. Oleh karena itu agar tidak menimbulkan keresahan, KH Iskandar meminta seluruh jamaah Ahmadiyah agar mematuhi isi SKB dan kembali ke jalan yang benar. "Masalah itu kerapkali muncul justru dari JAI itu sendiri, seperti yang sudah-sudah, dan saya harap untuk kali ini para pengikut JAI tidak melanggar SKB dan kami tetap himbau agar mau kembali ke jalan yang benar,” tandasnya

Ditambahkan KH Iskandar, kini pihaknya bekerja sama dengan MUI terus menyosialisasikan isi diktum SKB kepada masyarakat. Bahkan pihaknya telah mengundang sebanyak 130 jamaah Ahmadiyah se-Kota Banjar untuk diberikan wawasan dan pembinaan serta menyosialisasikan SKB kepada mereka. "Mereka kita berikan pembinaan agar sadar bahwa pemahaman yang mereka ikuti itu adalah salah,” tegasnya .

Menurut Iskandar hadir dalam kesempatan itu Kapolresta Banjar AKBP. Drs. Tomex Korniawan yang memebrikan paparan SKB dalam perspektif kamtibmas sebagai aparat penegak hukum, tidak hanya itu saja, FKUB juga mendatangkan Wali Kota Banjar dr H Herman Sutrisno MM yang mengulas SKB dalam perspektif politis yang dikaitkan dengan otonomi daerah dan pembangunan Kota Banjar

"Ketua MUI Kota Banjar KH Munawir Ar, MA yang mengupas tentang batasan-batasan antara ikhtilaf dan ijtihad dalam islam, selain itu ketua komisi fatwa KH Nastir Gazali juga membeberkan tentang latar belakang kesesatan ahmadiyah, dari mulai sejarah dan aturan-aturan yang menyimpang yangmasih dianut oleh para jamaah ahmadiyah" tegasnya.

Tidak hanya itu saja, seluruh ketua ormas Islam seKota Banjar pun turut diundang, namun satu hal yang disayangkan oleh KH Iskandar, para jamaah ahmadiyah yang diundang ini tetap enggan untuk melakukan shalat dhuhur berjamaah di masjid agung Banjar. “Dengan alasan masih ada kesibukan ternyata mereka enggan sholat berjamaah, jadi mereka masih bersikap eklusif,” pungkasnya. (kun)

Toko Baju Dijebol Maling

Dua orang satpam Pasar Manis sedang menunjukkan pintu yang dijebol maling, kemarin.

CIAMIS – Satu unit toko pakaian di Blok B No 133 Komplek Pasar Manis Ciamis dibobol maling, Kamis (26/6). Sebagian pakaian yang berada di toko itu beserta 5 kodi kerudung diembat sedangkan sisanya diacak-acak. Kerugian pun ditaksir mencapai Rp5 juta.


Insiden ini baru diketahui sekitar pukul 07.00 oleh pemilik toko pakaian lainnya, Ny Iyus (30) saat dirinya hendak membuka toko miliknya. Dia ketika itu melihat pintu toko yang terbuat dari kayu milik Hj Eti (40) dan H Mahdar (45) warga Kampung Bangunsari RT 01/07 Kelurahan Benteng Kecamatan Ciamis sudah terbuka. Ny Iyus pun tak berani memeriksanya sehingga langsung melaporkannya ke satpam. Terlebih, dia melihat empat engsel kunci gembok di toko itu telah rusak.



“Saat saya tengah membuka gebyog saya, saya melihat pintu toko milik Hj Eti sudah terbuka dengan kunci gemboknya dalam keadaan rusak. Saya kaget melihatnya, sehingga langsung saja lapor ke satpam dan warga lainya. Untungnya, tidak lama kemudian pemilik tokonya pun datang,” ujarnya.


Sementara Komandan Regu Satpam Pasar Manis Opin Arifin menduga, kejadian ini terjadi menjelang waktu Subuh. Sebab kali itu situasi keamanan hanya dijaga oleh seorang petugas, yakni Dedi Leo. “Saya menduga pelaku lebih dari dua orang dan pastinya menggunakan kendaraan. Karena bila baju sebanyak itu pasti cukup berat bila harus diangkat sendirian. Tidak menutup kemungkinan juga para pelakunya sudah melakukan pengintaian sebelumnya, sehingga saat beraksi tidak ketahuan siapa pun,” jelasnya.


Untuk itu pihaknya selaku petugas Satpam Pasar Manis mengingatkan seluruh pemilik toko agar lebih berhati-hati dan senantiasa waspada. Apalagi kejadian ini bukan hanya kali ini saja terjadi di Pasar Manis Ciamis. (isr)


Jeje Siap Berkompetisi

CIAMIS KOTA – Setelah resmi mendapatkan restu dari Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk manggung dalam perhelatan Pilkada Ciamis, Ketua DPC PDIP Ciamis Jeje Wiradinata menyatakan diri siap mengemban amanat itu. Meskipun harus berkompetisi memenangkan simpatik warga dengan calon-calon lainnya.

Malahan dengan banyaknya calon yang muncul, kata pria asal Pangandaran ini, menjadi sebuah dinamika positif bagi perkembangan perpolitikan Ciamis. Karena masyarakat bisa memilih figur sesuai dengan aspirasi dan hati nuraninya. “Sebagai orang yang dibesarkan di lingkungan keras di kehidupan nelayan, yang selalu percaya akan takdir Tuhan, saya tidak merasa gentar dengan para calon lain dan akan siap mengemban amanat yang diberikan pimpinan,” terangnya.

Baginya, justru dengan banyaknya calon menjadi sebuah keuntungan bagi dirinya dalam memuluskan langkah menuju kursi Ciamis 1. Yakni akan kebih berkonsentrasi dalam menjaring aspirasi masyarakat. Makanya pihaknya saat ini tinggal menjaring calon pasangan untuk mendampinginya dalam posisi Calon Wakil Bupati Ciamis.

“Partai Golkar mengusung Pak Engkon di C-1 dan PDI Perjuangan juga mengusung Saya untuk di C-1, sehingga koalisi Konje atau Jekon yang diwacanakan orang itu tidak mungkin terlaksana. Kami saat ini tengah mencari pendamping dari partai lain yang hasil pemaketannya bisa diterima oleh masyarakat dengan harapan mampu menciptakan pemerintahan yang baik,” kata pria berkumis tipis ini.

Terkait dengan koalisi dengan partai lain, dia menjawab tidak menutup kemungkinan dengan F-27 ataupun dengan PKS. Karena PDIP, PPP dan Golkar sudah mengusung calonnya masing-masing untuk duduk di posisi C-1. “Saat ini sudah, sedang dan akan berkomunikasi dengan partai lain. Baik dengan PKS maupun dengan F-27,” ujar Jeje yang juga Ketua DPRD Ciamis.

Sementara itu Ketua Barisan Muda PAN Kabupaten Ciamis Hendra S Mascusi mengharapkan agar calon-calon memilih pasangannya yang sepadan. Yakni antara politisi dengan birokrasi. “Kami berharap para politisi atau pun partai yang mau mencalonkan secepatnya melangkah dan merealisasikannya, tidak hanya sekadar wacana,” ucapnya. (ttm)

Kidim Merasa Ditinggal PKS

CIAMIS– Kidim Noeryana mengaku merasa ditinggalkan oleh PKS, dalam proses penjaringan pilkada yang diadakan partai itu. Dia mengaku merasa ada perlakuan beda dari para fungsionaris PKS kepada para calon yang telah melamar ke partai putih itu.

Pasalnya, selama ini namanya tidak pernah disambit-sambit atau bahkan diekspos oleh fungsionaris partai sebagai salah seorang bakal calon. Padahal dirinya yang telah lama menjadi simpatisan, tak kalah gigihnya berjuang demi kemajuan partai.
“Sebagai seorang bakal calon yang secara resmi melamar, sewajarnya nama saya turut diperkenalkan dan disosialisasikan ke para simpatisan dan fungsionaris partai. Namun ternyata hingga saat ini saya merasa dianaktirikan. Nama-nama calon lain yang telah mendaftar sudah sering dimunculkan di media. Sementara saya kurang disosialisasikan,” terang pria asal Kecamatan Cijulang ini.

“Kalau berbicara kontribusi ke partai, saya sudah banyak ikut andil membesarkannya. Namun memang itu urusan internal sehingga tak pernah muncul ke permukaan. Untuk itu saya berharap kepada partai untuk berlaku adil,” sambung dia.

Sementara itu Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS Didi Sukardi AMd Ak menyatakan, Kidim baru beberapa hari mendaftar dalam pencalonan bupati dan wakil bupati yang dijaring oleh PKS. Makanya, wajar apabila partai kurang mensosialisasikannya. Meski demikian, PKS akan berusaha untuk berlaku adil terhadap semua calon yang melamar.

“Sebetulnya tidak ada program khusus untuk mensosialisasikan bupati atau wakil bupati. Nama-nama calon yang mencuat ke media karena wartawan saja yang menanyakan kepada kami,” kilahnya. (ttm)

Banyak Warga Cabut Dukungan

Ruhiyat memperlihatkan formulir B9PKWK-KPU sebagai formulir bantahan mendukungan saat proses verifikasi faktual berkas calon independen, kemarin.
Hasil Verifikasi Faktual Calon Independen

BAREGBEG CIAMIS – Sejumlah PPS mengaku kebingungan dengan adanya verifikasi faktual yang harus memeriksa berkas-berkas milik calon bupati maupun wakil bupati yang melalui jalur indepeden. Sebab tidak adanya penjelasan khusus mengenai apa yang harus mereka lakukan.
Terlebih dalam pelaksanaannya di lapangan, banyak menemukan berbagai kendala. Seperti dukungan ganda, mengaku tak menyatakan dukungan, atau KTP yang bersangkutan telah usang, pindah domisili dan lainnya. Mereka khawatir masalah-masalah ini bakal menjadi bumerang bagi mereka.

Seperti terjadi di PPS Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg. Petugas PPS yang memverifikasi bukti dukungan mendapatkan keluhan bahwa ada masyarakat yang tercantum menyatakan dukungan, namun setelah verifikasi ternyata yang bersangkutan membantahnya. Selain terdapat dukungan ganda.

“Ada dua orang warga yakni Endang Abdul Wahid dan Nana Suryana warga Dusun Ciwahangan RT 02/09 Desa Baregbeg. Endang tercantum memberikan dukungan kepada pasangan Ipung Purwana dan Saefuddin dengan nomor dukungan 407. Sedangkan Nana, nomor dukungan 405. sayangnya, keduanya merasa tidak memberikan dukungan kepada pasangan Ipung Purwana dan Saefuddin,” terang Ketua PPS Desa Baregbeg Ruhiyat, kemarin.

Menurutnya, kejadian ini banyak juga terjadi di daerah-daerah lain. Para petugas verifikasi banyak yang mengaku angkat tangan dengan temuan-temuan mereka karena mereka lah yang malah dipermasalahkan oleh masyarakat.

Hal serupa terjadi di PPS Sukasirna Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang. Seperti dikatakan Agus Efendi, dirinya menemukan ada warga yang tidak merasa memberikan dukungan tapi dalam verifikasi faktual tercantum nama-namanya. “Awalnya sebelum ada verifikasi faktual, beberapa warga Dusun Sindangmangu Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang mengumpulkan KTP.


Sepengetahuan masyarakat, KTP yang mereka serahkan guna syarat adanya pemberian bantuan pembangunan Mesjid An Nur. Tapi saat didatangi, mereka malah tercantum sebagai pendukung kepada pasangan calon bupati Afandi Permana dan Koko Komarudin,” papar dia.

Saat dikonfirmasi kepada Ipung Purwana yang maju menggunakan jalur independen berpasangan bersama Saepudin, Ipung mengatakan merasa tidak keberatan dengan adanya temuan itu. Meskipun akhirnya warga yang sebelumnya terhitung sebagai pendukungnya, akhirnya mencabut dukungannya. “Makanya ada verifikasi faktual. Kegunaannya, kalau-kalau ada masyarakat yang tidak merasa membuat dukungan bisa membuat surat pernyataannya. Itu kembali lagi diserahkan kepada masyarakat,” terangnya.

Sedangkan Anggota KPU Ciamis Nanang Herdiana berkata, KPU menyerahkan sepenuhnya kepada PPS dalam proses verifikasi ini. “Kami tidak turut campur dengan verifikasi ini. Silahkan PPS memverifikasi sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang ada,” kilahnya. (ttm)