Kamis, Februari 07, 2008
>>>Bagea SL Tobing 99
Agus: Kantor Barunya Bagus
Namanya juga alamat baru, wajar bila orang yang mencarinya sempat nyasar. Seperti dialami Agus Sudana, yang mau menjual rumahnya yang di Singaparna. Pria paruh baya itu Minggu (3/2) sore, datang ke Jalan Cipedes I No 44. Maksudnya mau pasang iklan baris di Radar Tasikmalaya untuk terbitan hari Senin (4/2).
Namanya juga alamat baru, wajar bila orang yang mencarinya sempat nyasar. Seperti dialami Agus Sudana, yang mau menjual rumahnya yang di Singaparna. Pria paruh baya itu Minggu (3/2) sore, datang ke Jalan Cipedes I No 44. Maksudnya mau pasang iklan baris di Radar Tasikmalaya untuk terbitan hari Senin (4/2).
Menurut pria paruh baya yang kini tinggal di Jakarta itu, begitu tiba di Tasik langsung mencari informasi koran harian lokal. “Sebelumnya saya tanya kepada masyarakat Tasikmalaya. Koran lokal apa yang terbit setiap hari. Mereka menjawab koran Radar Tasikmalaya. Saya sempat ke Cipedes (kantor lama, red). Ternyata sudah pindah. Saya tanya lagi, akhirnya saya ke sini. Kantor barunya bagus ya,” ujar Agus yang diterima Nancy, wartawan ekbis, di ruang lobi.
Datangnya Agus ke kantor baru, membuat heboh para wartawan yang lagi ngetik berita di lantai dua. Bukan apa-apa, di hari pertama berkantor di SL tobing 99, Agus merupakan pemasang iklan pertama. “Insya Allah, ini pertanda hoki. Iklan akan makin melimpah,” doa Rezza, pemegang halaman olahraga, yang diamini rekan-rekan wartawan dan redaktur.
Lebih enjoy. Itulah yang terasa bekerja di kantor yang bukan rumah kontrakan. Arsitek bangunan maupun penataan interiornya, serta sarananya benar-benar nyaman untuk kerja. Di ruang redaksi di lantai dua, tak kurang dari 36 unit komputer. Semuanya bisa online 24 jam. Dari ruang ini pula, akses ke seluruh grup Radar Tasikmalaya se-Indonesia melalui Jawa Pos News Network (JPNN). Mulai Aceh hingga Papua. Mau mengakses berita-berita dunia, gampang juga. Tinggal akses Reuters.
Lebih enjoy. Itulah yang terasa bekerja di kantor yang bukan rumah kontrakan. Arsitek bangunan maupun penataan interiornya, serta sarananya benar-benar nyaman untuk kerja. Di ruang redaksi di lantai dua, tak kurang dari 36 unit komputer. Semuanya bisa online 24 jam. Dari ruang ini pula, akses ke seluruh grup Radar Tasikmalaya se-Indonesia melalui Jawa Pos News Network (JPNN). Mulai Aceh hingga Papua. Mau mengakses berita-berita dunia, gampang juga. Tinggal akses Reuters.
Ruang redaksi dilengkapi 10 unit AC. “Aduh, kudu pakai jaket terus. Tiris euy,” seru Dadang AR, pemegang halaman Banjar. Memang, di kantor baru ini kami semua harus menyesuaikan diri dengan AC yang banyak. Tapi teman-teman yang perokok berat tak perlu kukulutus. Di lantai dua ada area merokok. Di sana bisa santai sambil menonton siaran tv kabel.
Sementara di lantai bawah, dipergunakan untuk kegiatan pelayanan dan administrasi. Meliputi iklan, sirkulasi, promosi. Di lantai satu ini juga, tersimpan mesin cetak dengan kemampuan cetak lima belas ribu eksemplar koran per jam. “Wah, hebat banget di sini mah,” ujar Dede Suherman, seorang pembaca Radar Tasikmalaya yang rajin menulis artikel di halaman Wacana.
Kemarin sore, Dede yang bekerja di Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya ini, datang mengantarkan tulisan artikel barunya. Jadilah Dede pembaca dan juga penulis pertama yang masuk ke ruang redaksi Radar Tasikmalaya. “Masih pabeulit ku kabel Kang,” ujar Saya sedikit sasadu.
Dede juga sempat melongok ke ruang mesin percetakan. Namun sayang, Kang Dede ini belum bisa menyaksikan mesin cetak beroperasi. Karena mesin besar ini biasa operasi mulai pukul 24.00 sampai pukul 04.00.
Pimpinan perusahaan Radar Tasikmalaya, Acep Aryana, yang paling pakpikpek dalam proses pindahan kantor ini, menjelaskan pembangunan kantor baru 90 persen sudah selesai. “Kalau di redaksi hampir selesai semua. Tinggal membereskan kabel-kabel, serta penambahan sarana yang dianggap masih kurang,” terang pria berkacamata teureuh Garut itu.
Mudah-mudahan, di kantor baru ini, kami lebih semangat berkarya. Menyuguhkan informasi yang cerdas, mendidik, menghibur yang memiliki manfaat bagi pembaca sekalian.(anep paoji)
Pileuleuyan Cipedes I/44
Tanpa harapan, manusia tidak bisa bertahan hidup. Sekalipun Cuma sedetik! Kata-kata Bang Zay—sahabat sekaligus Saya anggap guru kehidupan—terngiang terus. Saya biarkan terus terngiang…terngiang…dan terngiang.
Lalu, Juni 2006, wartawan dan karyawan Radar kumpul bersama di markas kami selama ini: Jalan Cipedes I No 44. Bersama-sama kami evaluasi perkembangan perusahaan. Saling curahkan isi pikiran dan hati soal masa depan Radar. Akhirnya, kami sehati untuk mengikrarkan harapan bersama: membeli tanah untuk membangun kantor sendiri!
Demikian dahsyatnya kekuatan sebuah harapan bersama itu. Saya sendiri yang mengalaminya seperti mimpi. Dalam tempo 8 (delapan) bulan, sebidang tanah di Jalan SL Tobing --seluas sekitar 800 meter persegi-- mampu kami beli. Kini, setahun pasca dibeli, di atas tanah itu berdiri megah gedung berlantai dua. Subhanallah, harapan bersama benar-benar terwujud. Kami memiliki kantor sendiri!
Meski bangunannya belum seratus persen selesai, sebagian aktivitas Radar sudah dialihkan ke kantor baru. Paling awal percetakan, bulan Oktober 2007 sudah beroperasi di sana. Menyusul redaksi yang mulai besok, Minggu (3/2), pindah total. Hanya iklan dan pemasaran yang masih bertahan di Cipedes sampai beberapa hari lagi.
Tadi malam, merupakan malam terakhir aktivitas redaksi di Cipedes. Saya dan redaktur yang sudah beres tugas, santai di ruang tv. “Kita foto bersama dulu. Besok kan pindah,” ajak Charles, redaktur foto. Gayung bersambut, semua oke. Malah pracetak yang lagi mempercantik bakal halaman, tuturubun keluar dari ruang kerjanya. “Terakhir yeuh,” celetuk Midi, koordinator pracetak.
Ramai-ramailah kami berpose. ”Bagusnya sambil melambai tangan. Kan selamat tinggal,” saran Tiko, redaktur metropolis yang memilih jadi pemotret. Kami pun ikut kata dia: berpose sambil ngadadahan.
Ya, ngadadahan segala kenangan suka dan duka. Ngadadahan masa-masa awal menerbitkan koran lokal harian. Ngadadahan rasa pesimistis yang sudah dicabik-cabik kekuatan harapan bersama. Kami semua hanya bisa berucap: Alhamdulillah. Sebagai ungkapan terima kasih kepada Sang Maha Kaya, Allah SWT. Yang telah mengabulkan harapan bersama kami.
Kini, kami semua semakin yakin. Bahwa tak terbantahkan: di dunia ini tiada yang abadi. Seperti juga keberadaan Radar Tasikmalaya di Jalan Cipedes I No. 44. Setelah empat tahun jadi markas besar, akhirnya ditinggalkan. Sejak Kamis (1/2), kami sudah mitembian pindah. Dan hari Minggu, 3 Februari 2008, seluruh aktivitas Radar—beralih ke kantor baru di Jalan SL Tobing No 99 Tugu Jaya. Kecuali divisi pemasaran dan iklan, paling lama seminggu masih berkantor di Cipedes I/44.
Dan yang paling kami sadari, Radar eksis dan besar karena ada ruang di hati masyarakat Priangan Timur. Khususnya pembaca setia Radar. Mulai masyarakat Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar. Kantor baru kami itu juga, hakekatnya hadiah dari anda semua. Terima kasih, pembaca. Insya Allah kita akan selalu bersama. Pileuleuyan kantor Cipedes! (dadan alisundana)
Tamu Istimewa Jelang Pindahan
Cawagub Jabar dari Partai Golkar-Partai Demokrat Mayjen (Purn) Iwan Ridwan Sulandjana (kanan) tengah berbincang dengan Redpel Ruslan Caxra (tengah) di kantor lama Radar Tasikmalaya, JL Cipedes I No. 44. Selain diterima Ruslan, kedatangan Iwan dan suksesnya Asisten Redpel Anep Paoji, Redaktur Ciamis Dede Supriadi, Manajer Iklan Radi Nurcahya dan Manajer Pemasaran Agustiana SP.
Hidupkan Semangat Baru
Rasanya sudah cukup lama, aku tidak mem-posting berita2 di blog Radar Tasikmalaya in. Salah satunya disebabkan rasa jenuh dan juga "capek" setiap hari harus memposting berita2 yang ditulis wartawan dan sudah dimuncul di surat kabar Radar Tasikmalaya. Yah biasa, semangatnya lagi kendor. Ditambah lagi persiapan pindah dari kantor lama di Jl Cipedes I No. 44 Tasikmalaya ke kantor baru milik sendiri di Jl Mayor SL Tobing No. 99 Tugujaya Tasikmalaya.
Semoga di kantor baru ini semangat untuk secara kontinu memposting berita di blog ini bangkit kembali. Akhirnya Go Action!
Semoga di kantor baru ini semangat untuk secara kontinu memposting berita di blog ini bangkit kembali. Akhirnya Go Action!
Langganan:
Postingan (Atom)