Agus: Kantor Barunya Bagus
Namanya juga alamat baru, wajar bila orang yang mencarinya sempat nyasar. Seperti dialami Agus Sudana, yang mau menjual rumahnya yang di Singaparna. Pria paruh baya itu Minggu (3/2) sore, datang ke Jalan Cipedes I No 44. Maksudnya mau pasang iklan baris di Radar Tasikmalaya untuk terbitan hari Senin (4/2).
Namanya juga alamat baru, wajar bila orang yang mencarinya sempat nyasar. Seperti dialami Agus Sudana, yang mau menjual rumahnya yang di Singaparna. Pria paruh baya itu Minggu (3/2) sore, datang ke Jalan Cipedes I No 44. Maksudnya mau pasang iklan baris di Radar Tasikmalaya untuk terbitan hari Senin (4/2).
Menurut pria paruh baya yang kini tinggal di Jakarta itu, begitu tiba di Tasik langsung mencari informasi koran harian lokal. “Sebelumnya saya tanya kepada masyarakat Tasikmalaya. Koran lokal apa yang terbit setiap hari. Mereka menjawab koran Radar Tasikmalaya. Saya sempat ke Cipedes (kantor lama, red). Ternyata sudah pindah. Saya tanya lagi, akhirnya saya ke sini. Kantor barunya bagus ya,” ujar Agus yang diterima Nancy, wartawan ekbis, di ruang lobi.
Datangnya Agus ke kantor baru, membuat heboh para wartawan yang lagi ngetik berita di lantai dua. Bukan apa-apa, di hari pertama berkantor di SL tobing 99, Agus merupakan pemasang iklan pertama. “Insya Allah, ini pertanda hoki. Iklan akan makin melimpah,” doa Rezza, pemegang halaman olahraga, yang diamini rekan-rekan wartawan dan redaktur.
Lebih enjoy. Itulah yang terasa bekerja di kantor yang bukan rumah kontrakan. Arsitek bangunan maupun penataan interiornya, serta sarananya benar-benar nyaman untuk kerja. Di ruang redaksi di lantai dua, tak kurang dari 36 unit komputer. Semuanya bisa online 24 jam. Dari ruang ini pula, akses ke seluruh grup Radar Tasikmalaya se-Indonesia melalui Jawa Pos News Network (JPNN). Mulai Aceh hingga Papua. Mau mengakses berita-berita dunia, gampang juga. Tinggal akses Reuters.
Lebih enjoy. Itulah yang terasa bekerja di kantor yang bukan rumah kontrakan. Arsitek bangunan maupun penataan interiornya, serta sarananya benar-benar nyaman untuk kerja. Di ruang redaksi di lantai dua, tak kurang dari 36 unit komputer. Semuanya bisa online 24 jam. Dari ruang ini pula, akses ke seluruh grup Radar Tasikmalaya se-Indonesia melalui Jawa Pos News Network (JPNN). Mulai Aceh hingga Papua. Mau mengakses berita-berita dunia, gampang juga. Tinggal akses Reuters.
Ruang redaksi dilengkapi 10 unit AC. “Aduh, kudu pakai jaket terus. Tiris euy,” seru Dadang AR, pemegang halaman Banjar. Memang, di kantor baru ini kami semua harus menyesuaikan diri dengan AC yang banyak. Tapi teman-teman yang perokok berat tak perlu kukulutus. Di lantai dua ada area merokok. Di sana bisa santai sambil menonton siaran tv kabel.
Sementara di lantai bawah, dipergunakan untuk kegiatan pelayanan dan administrasi. Meliputi iklan, sirkulasi, promosi. Di lantai satu ini juga, tersimpan mesin cetak dengan kemampuan cetak lima belas ribu eksemplar koran per jam. “Wah, hebat banget di sini mah,” ujar Dede Suherman, seorang pembaca Radar Tasikmalaya yang rajin menulis artikel di halaman Wacana.
Kemarin sore, Dede yang bekerja di Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya ini, datang mengantarkan tulisan artikel barunya. Jadilah Dede pembaca dan juga penulis pertama yang masuk ke ruang redaksi Radar Tasikmalaya. “Masih pabeulit ku kabel Kang,” ujar Saya sedikit sasadu.
Dede juga sempat melongok ke ruang mesin percetakan. Namun sayang, Kang Dede ini belum bisa menyaksikan mesin cetak beroperasi. Karena mesin besar ini biasa operasi mulai pukul 24.00 sampai pukul 04.00.
Pimpinan perusahaan Radar Tasikmalaya, Acep Aryana, yang paling pakpikpek dalam proses pindahan kantor ini, menjelaskan pembangunan kantor baru 90 persen sudah selesai. “Kalau di redaksi hampir selesai semua. Tinggal membereskan kabel-kabel, serta penambahan sarana yang dianggap masih kurang,” terang pria berkacamata teureuh Garut itu.
Mudah-mudahan, di kantor baru ini, kami lebih semangat berkarya. Menyuguhkan informasi yang cerdas, mendidik, menghibur yang memiliki manfaat bagi pembaca sekalian.(anep paoji)
kantornya sebelah mana pak
BalasHapus