BANJAR – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjar KH Iskandar Efendi SHi meminta semua pihak menerima diktum-diktum yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama(SKB) antara Mendagri, Menteri Agama, dan Kejagung. "Semua harus mau lapang dada menerima SKB ini karena aparat penegak hukum telah memiliki koridor untuk menindak JAI jika melanggar SKB itu,” tegasnya kepada Radar, kemarin.
Pimpinan Pondok Modern Nurul Haromain ini mengatakan, biasanya yang sering menimbulkan masalah adalah sikap dari para pengikut JAI. Oleh karena itu agar tidak menimbulkan keresahan, KH Iskandar meminta seluruh jamaah Ahmadiyah agar mematuhi isi SKB dan kembali ke jalan yang benar. "Masalah itu kerapkali muncul justru dari JAI itu sendiri, seperti yang sudah-sudah, dan saya harap untuk kali ini para pengikut JAI tidak melanggar SKB dan kami tetap himbau agar mau kembali ke jalan yang benar,” tandasnya
Ditambahkan KH Iskandar, kini pihaknya bekerja sama dengan MUI terus menyosialisasikan isi diktum SKB kepada masyarakat. Bahkan pihaknya telah mengundang sebanyak 130 jamaah Ahmadiyah se-Kota Banjar untuk diberikan wawasan dan pembinaan serta menyosialisasikan SKB kepada mereka. "Mereka kita berikan pembinaan agar sadar bahwa pemahaman yang mereka ikuti itu adalah salah,” tegasnya .
Menurut Iskandar hadir dalam kesempatan itu Kapolresta Banjar AKBP. Drs. Tomex Korniawan yang memebrikan paparan SKB dalam perspektif kamtibmas sebagai aparat penegak hukum, tidak hanya itu saja, FKUB juga mendatangkan Wali Kota Banjar dr H Herman Sutrisno MM yang mengulas SKB dalam perspektif politis yang dikaitkan dengan otonomi daerah dan pembangunan Kota Banjar
"Ketua MUI Kota Banjar KH Munawir Ar, MA yang mengupas tentang batasan-batasan antara ikhtilaf dan ijtihad dalam islam, selain itu ketua komisi fatwa KH Nastir Gazali juga membeberkan tentang latar belakang kesesatan ahmadiyah, dari mulai sejarah dan aturan-aturan yang menyimpang yangmasih dianut oleh para jamaah ahmadiyah" tegasnya.
Tidak hanya itu saja, seluruh ketua ormas Islam seKota Banjar pun turut diundang, namun satu hal yang disayangkan oleh KH Iskandar, para jamaah ahmadiyah yang diundang ini tetap enggan untuk melakukan shalat dhuhur berjamaah di masjid agung Banjar. “Dengan alasan masih ada kesibukan ternyata mereka enggan sholat berjamaah, jadi mereka masih bersikap eklusif,” pungkasnya. (kun)
Jumat, Juni 27, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih gan buat infonya,,,
BalasHapusmakasih gan infonya sangat bermanfaat sekali,,
BalasHapusInfonya cukup menarik gan, terimakasih dan sukses selalu ya
BalasHapusInfonya cukup menarik gan, terimakasih dan sukses selalu ya
BalasHapusterimakasih infonya, sukses terus ya
BalasHapusmakasih infonya dan ditunggu ya updatean terbarunya
BalasHapusterimakasih infonya gan, artikelnya sangat bermanfaat sekali gan
BalasHapusmakasih buat infonya, sangat bermanfaat sekali, dan sukses terus buat blog nya .
BalasHapusinfonya sangat menarik sekali gan, sukses selalu ya buat blog nya
BalasHapusmakasih buat infonya, semoga sukses selalu
BalasHapusterimakasih infonya, semoga sukses selalu dan mampir juga ya ke blog saya
BalasHapusartikelnya sangat menarik sekali, sukses selalu ya buat blog nya.Kapan - kapan mampir juga ya ke blog saya
BalasHapusartkelnya sangat menarik gan, di tunggu ya update an terbarunya
BalasHapusartikelnya oke banget gan, semoga sukses selalu ya
BalasHapusmakasih banyak buat infonya, sukses terus deh buat artikelnya
BalasHapusArtikelnya sangat menarik, sukses terus ya buat blognya, kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya
BalasHapusartikelnya menarik sekali gan, semoga sukses selalu ya
BalasHapusinfonya sangat menarik sekali, semoga sukses selalu ya
BalasHapusMakasih infonya gan, semoga sukses selalu ya http://goo.gl/mAhfdw
BalasHapus