Semua Quick Count Menangkan Mereka
SEMARANG – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Bibit Waluyo-Rustriningsih hampir pasti memenangi pemilihan gubernur Jateng. Berdasar atas penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan beberapa lembaga survei dan penghitungan sementara KPU Jateng, pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu unggul jauh atas rival-rivalnya.
Penghitungan cepat oleh Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, serta Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan bahwa pasangan nomor urut empat tersebut meraup dukungan sekitar 40 persen. Posisi kedua ditempati pasangan yang diusung Partai Golkar Bambang Sadono-Muhammad Adnan. Disusul Sukawi Sutarip-Sudharto (PD-PKS), Muhammad Tamzil-Abdul Rozaq Rais (PPP-PAN), dan Agus Soeyitno-Abdul Kholiq Arif (PKB).
Direktur riset Lingkaran Survei Indonesia Eka Kusmiyadi menjelaskan, berdasar atas penghitungan cepat di 398 TPS yang tersebar acak di 35 Kabupaten/Kota, Bibit-Rustri mendapatkan dukungan 44,42 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Bambang-Adnan dengan meraih 22,46 persen suara. Urutan ketiga ditempati pasangan Sukawi-Sudharto dengan 15,80 persen suara.
“Selamat datang gubernur dan wakil guvbernur baru Jawa Tengah, yaitu Bibit Waluyo dan Rustriningsih,” ujar Eka saat memaparkan hasil penghitungan cepat di Hotel Santika Premiere, Semarang, kemarin.
Hasil dari quick count Lembaga Survei Indonesia juga tak jauh beda. Bibit-Rustri memperoleh 42,5 persen suara. Sedangkan Puskaptis mencatat angka 39,13 persen untuk kemenangan pasangan mantan Pangdam IV/Diponegoro dan bupati Kebumen itu.
Tabulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng juga menunjukkan tren positif untuk pasangan Bibit-Rustri. Hingga tadi malam pukul 19.37, dari 1.186.029 suara yang masuk dan dihitung, satu-satunya pasangan kombinasi pria-wanita itu mendapat 480.748 suara atau 43,6 persen.
Eka menuturkan, kemenangan Bibit-Rustri menunjukkan bahwa mesin politik PDIP sanggup bekerja dan mengakar hingga ke lapisan masyarakat bawah. “Mesin politik PDIP saya lihat sangat militan dan sampai ke akar rumput,” tuturnya.
Direktur Puskaptis Husin Yazid menjelaskan, kemenangan mantan Pangdam IV/Diponegoro tersebut tak lepas dari faktor pendampingnya, Rustriningsih. Menurut survei Puskaptis, menjelang coblosan, popularitas pasangan itu terus meroket. Pada Maret sebelum dipasangkan dengan Rustriningsih, Bibit hanya dipilih 10,4 persen calon pemilih. Namun, popularitasnya melonjak menjadi 22,42 persen setelah deklarasi berpasangan dengan bupati Kebumen tersebut. Dan, Seminggu sebelum pilgub, popularitasnya meroket hingga 30,76 persen. “Rustriningsih menjadi magnet bagi pemilih,” tutur Husin.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak menampik bahwa PDIP memilih cawagub perempuan untuk menarik simpati pemilih. Berdasar penelitian DPP PDIP, saat ini ada kecenderungan bahwa pemilih perempuan akan memilih sosok perempuan. “Ibu Rustriningsih kami pilih karena dinilai menjadi tokoh yang bisa mewakili perempuan dan cukup muda,” tutur putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
Puan juga menjelaskan bahwa kemenangan Bibit-Rustriningsih sudah diprediksi sejak awal. Dengan modal 31 persen suara pada Pemilu 2004, PDIP yakin bisa memenangi pilgub hanya satu putaran. “Alhamdulillah, hari ini (kemarin, red) salah satu kader terbaik kami bisa memenangkan pilkada Jateng,” tuturnya.
Di tempat terpisah, kepada Radar Semarang (Grup Jawa Pos), Bibit menyampaikan terima kasih untuk seluruh rakyat Jateng yang telah memberikan kepercayaan. Bibit juga menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT. Dia berjanji akan menjalankan amanat rakyat itu dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan bersama.
Menyikapi pesta kemenangan yang dilakukan para pendukungnya di berbagai daerah, Bibit meminta itu dilakukan secara wajar. “Gembira itu wajib atas kemenangan ini, tapi jangan berlebihan. Perjalanan masih jauh untuk menyejahterakan masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, cagub Bambang Sadono langsung menyampaikan ucapan selamat kepada Bibit-Rustriningsih. Dia mengharapkan yang kalah bisa mendukung yang menang dan yang menang bisa merangkul yang kalah. “Saya instruksikan, kader atau pendukung dan relawan untuk menghormati hasil pilgub ini. Yang kalah tidak perlu mengganggu yang menang,” kata tokoh Partai Golkar Jateng itu.
Meski kalah, dia tidak merasa ada kegagalan sistem yang dilakukan partai dan relawan. Terbukti, perolehan suara sudah melewati 17 persen. “Urusan politik ya seperti itu. Ada yang menang dan ada yang kalah. Nanti saya konsolidasi dengan internal partai,” tutur Bambang yang akan kembali beraktivitas sebagai anggota DPR dan Ketua DPD Partai Golkar Jateng.
Lain lagi dengan tanggapan cagub Agus Soeyitno. Dia tidak terlalu memikirkan hasil penghitungan cepat berbagai lembaga survei tersebut. Sebab, suara yang masuk penghitungan cepat kurang dari 10 persen dari total 55.603 TPS (tempat pemungutan suara). Agus menilai, kemenangan Bibit-Rustri seperti yang ditunjukkan dalam quick count itu karena TPS yang dihitung adalah yang berdekatan dengan kantong suara mereka. Karena itu, dia mengajak untuk melihat hasil penghitungan akhir yang dilakukan KPU Jateng nanti.
Berarti belum mengakui kemenangan Bibit-Rustriningsih? “Kalau sudah diumumkan KPU, mengakui. Tapi, ini kan baru 400 TPS saja,” ujar cagub dari PKB itu.
Ketua KPU Jateng Fitriyah menjelaskan, mengetahui siapa pemenang pilgub kali ini harus menunggu proses manual yang dihitung bertingkat melalui rapat pleno terbuka. Proses penghitungan suara itu direncanakan selesai pada 1 Juli 2008. “Undang-undang mengatur begitu. Kalau suara sementara tidak diatur dalam undang-undang, itu hanya dalam rangka informasi kepada masyarakat,” katanya, lantas menjelaskan bahwa KPU hanya akan menginformasikan penghitungan suara sementara hingga pukul 24.00 tadi malam. (jpnn)
Senin, Juni 23, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar