Anakmu bukan milikmu Mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau Mereka ada padamu, namun bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu, Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya, Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, Yang tiada dapat kaukunjungi, sekalipun dalam impian.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka, Namun jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, Pun tidak tenggelam di masa lampau.
Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur. Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian, Dia merentangmu dengan kekuasaanNya, Hingga anak panah itu melesat jauh, serta cepat.
Meliuklah dengan sukacita dalam rentangan tangan Sang Pemanah, Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat, Sebagaimana pula dikasihiNya busur yang mantap.
Harian Pagi Radar Tasikmalaya merupakan surat kabar harian jaringan grup Jawa Pos yang terbit di wilayah Priangan Timur. Dikelola oleh para profesional muda yang rata-rata berusia 30 tahunan, berjiwa dinamis, idealis dan probisnis.
Tarif Iklan Radar Tasikmalaya
Terhitung mulai Januari 2009 tarif iklan Harian Pagi Radar Tasikmalaya mengalami perubahan, sebagai berikut: Display (BW)Rp20.000/mmk,Display (FC)Hal 8,9 dan 16 Rp30.000/mmk,Display (BW)Hal 1 Rp40.000/mmk, Display (FC) Halaman 1 Rp60.000/mmk, Iklan Baris Rp14.000/baris, Advertorial (BW) Rp17.000/mmk, Advertorial (FC) Rp27.000/mmk, Sosial (BW) Rp14.500/mmk, Sosial (FC) Rp24.500/mmk. Harga belum termasuk PPN. Penyerahan atau pembatalan materi iklan paling lambat 24 jam sebelum tayang.
Anakmu bukan milikmu
BalasHapusMereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau
Mereka ada padamu, namun bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu,
Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya,
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
Yang tiada dapat kaukunjungi, sekalipun dalam impian.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka,
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
Pun tidak tenggelam di masa lampau.
Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian,
Dia merentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat jauh, serta cepat.
Meliuklah dengan sukacita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat,
Sebagaimana pula dikasihiNya busur yang mantap.
inviting u 4 : http://nanahanafi.wordpress.com