Penyaluran Bantuan Harus Selektif
RAJAPOLAH – Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf menyayangkan masih banyaknya pondok pesantren fiktif yang bertujuan hanya untuk memanfaatkan kucuran dana dari pemerintah. "Pembarian bantuan harus selektif, banyak pesantren fiktif, hanya memasang plang saja," ujar Dede di sela-sela peresmian Pondok Pesantren Darussalam di Kampung Narunggul Desa Tanjungpura Kecamatan Rajapolah, kemarin.
Oleh karena itu, kata dia, dalam mengajukan permohonan bantuan, seluruh pengurus ponpes di Jawa Barat diharapkan menyertakan data lengkap ponpes. "Perkembangan ponpes saat ini tak hanya pendidikan akhlak melainkan bagian dari pembangunan holistik, makanya menunjang pembangunan pemerintah," ungkapnya.
Selain itu, ia mengatakan sebagai wilayah dengan warga muslim terbanyak—mencapai 95 persen—Jawa Barat sudah selayaknya mendapat perhatian lebih dalam hal bantuan dana pengembangan ponpes.
Kehadiran Dede Yusuf di Ponpes Darussalam, disambut oleh seluruh pengurus ponpes yang dipimpin Ustad Ahmad Deni Rustandi MAg. Bahkan, turut hadir, Pemimpin Ponpes Gontor Jawa Timur Dr KH Abdul Syukri Zarkasyi—guru Ustad Ahmad Deni Rustandi. Sedangkan mewakili pemkab, Bupati Tatang Farhanul Hakim mengutus Asisten Daerah I Bidang Kesejahteraan Rakyat H Endang Kusaeni SH MSI.
Sementara itu, Ustad Ahmad Deni Rustandi menyatakan terima kasih kepada warga yang telah membantu menyumbang dana untuk mengembangkan ponpes. "Pendirian ponpes merupakan bagian dari pelestarian budaya Islam serta meneruskan perjuangan Islam," tegasnya.
Terang dia, untuk menyesuaikan perkembangan zaman, Darussalam menerapkan kurikulum modern layaknya Ponpes Gontor, seperti kitab kuning salafiyah dan kurikulum Depdiknas untuk sekolah menengah pertama, ditambah dengan penguasaan bahasa Inggris dan Arab. (rip)