Dephan: Kecilnya Anggaran Sertifikasi Jadi Pemicu
JAKARTA – Departemen Pertahanan (Dephan) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggenjot proses sertifikasi aset tanah milik TNI. Sebab, dari data BPN terungkap bahwa 86 persen lahan yang dikuasai militer, bermasalah dan belum bersertifikat. Mabes TNI mengelola tanah negara seluas 376.801 hektar. Dari aset seluas itu, hanya 14 persen yang punya kepemilikan sah melalui sertifikat.
Tak pelak, dari temuan BPN sepanjang 2007, terjadi 2.810 kasus tanah melibatkan masyarakat, dan instansi lain. Dari angka itu, kasus tanah yang melibatkan masyarakat dengan instansi pemerintah, baik TNI maupun Polri, mencapai 13,5 persen.
Selain itu, 4,9 persen konflik lahan terjadi antara badan hukum dengan instansi pemerintah, termasuk TNI atau Polri. Lalu, 0,9 persen terjadi di lingkungan instansi pemerintah dengan TNI atau Polri. "Catatan inilah yang akan menjadi bahan pembahasan BPN dan instansi lain, termasuk TNI," ujar Kepala BPN Joyo Winoto kemarin.
Untuk menata ulang lahan pemerintah, termasuk milik TNI, Joyo mengaku, BPN memprogramkan reformasi agraria. Dari 62 model yang dikembangkan, 16 di antaranya khusus menyelesaikan sengketa tanah. Dari Dephan, Kepala Biro Humas Dephan Brigjen Slamet Ariyanto meminta pemerintah dan DPR membuat perundang-undangan yang dapat mengurangi permasalahan minimnya sertifikasi lahan milik TNI dan Dephan. Salah satunya, aturan yang memungkinkan menambah anggaran program sertifikasi.
"Selama ini alokasi anggaran untuk kebutuhan menyertifikatkan lahan sangat minim. Padahal, baik aturan maupun biaya yang diterapkan kepada kami selama ini disamakan dengan masyarakat umum," ujar Slamet.
Dari data Departemen Pertahanan diketahui total luas lahan milik Dephan dan Mabes TNI 376.801 hektar, terdiri atas 12.730 bidang lahan. Lahan itu terbagi-bagi lagi berdasarkan kepemilikan masing-masing instansi seperti TNI-AD 171.061 hektar (10.771 bidang), TNI-AU 170.366 hektar (688 bidang), dan TNI-AL 34.660 hektar (1.029 bidang).
Sedang yang dikelola langsung oleh Mabes TNI seluas 619 hektar dengan 156 bidang. Dephan menguasai lahan 104 hektar dengan 86 bidang. "Masalah sertifikasi ini terbilang ironis. Kami dituntut bisa menjaga lahan yang diserahkan negara untuk dikelola. Tetapi, untuk mengamankannya kami harus menyertifikatkan lahan-lahan itu dengan kondisi anggaran yang minim. Sementara biaya untuk itu disamakan dengan prosedur umum," ujarnya.
Menurut data Dephan, selain kecil, alokasi anggaran untuk kepentingan penyertifikatan aset lahan Dephan dan TNI juga sangat fluktuatif dan tidak menentu. Pada tahun anggaran (TA) 2002 dan 2003 negara bahkan tidak mengalokasikan dana untuk kepentingan itu.
Pada TA 2006 besaran anggaran yang dialokasikan Rp650 juta, turun dari sebelumnya di TA 2005 Rp1 miliar. Pada TA 2007 pemerintah menganggarkan Rp3 miliar untuk kepentingan sertifikasi. Tetapi, jumlah itu masih harus dibagi-bagi lagi menjadi rata-rata Rp500 juta untuk Mabes TNI, TNI-AL, dan TNI-AU. TNI-AD menerima sedikit lebih besar, Rp1,5 miliar. "Karena masalah ini penting, kerja sama antara Dephan dan BPN sangat diperlukan," katanya. (rdl/agm)
Rabu, Juni 25, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih buat infonya
BalasHapusmakasih gan infonya sangat bermanfaat sekali,,
BalasHapusInfonya cukup menarik gan, terimakasih dan sukses selalu ya
BalasHapusterimakasih infonya, sukses terus ya
BalasHapusmakasih infonya dan ditunggu ya updatean terbarunya
BalasHapusterimakasih infonya gan, artikelnya sangat bermanfaat sekali gan
BalasHapusartikelnya sangat bagus sekali gan, sukses terus ya buat blognya, dan kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya ..
BalasHapusmakasih buat infonya, sangat bermanfaat sekali, dan sukses terus buat blog nya .
BalasHapusinfonya sangat menarik sekali gan, sukses selalu ya buat blog nya
BalasHapusmakasih buat infonya, semoga sukses selalu
BalasHapusartikelnya sangat menarik sekali, sukses selalu ya buat blog nya.Kapan - kapan mampir juga ya ke blog saya
BalasHapusartikelnya oke banget gan, semoga sukses selalu ya
BalasHapusmakasih banyak buat infonya, sukses terus deh buat artikelnya
BalasHapusArtikelnya sangat menarik, sukses terus ya buat blognya, kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya
BalasHapusartikelnya menarik sekali gan, semoga sukses selalu ya
BalasHapusinfonya sangat menarik sekali, semoga sukses selalu ya
BalasHapusMakasih infonya gan, semoga sukses selalu ya http://goo.gl/mAhfdw
BalasHapusmakasih buat info-infonya gan, semoga sukses selalu ya http://goo.gl/sAIuts
BalasHapus