Sabtu, September 05, 2009

Bantuan Jangan Hanya Makanan

Banyak Daerah Bencana Belum Terpantau
TASIK—Bantuan untuk korban bencana gempa jangan hanya berupa makanan. Korban juga memerlukan tenda, pakaian, selimut dan obat-obatan. Misalnya korban gempa di Kecamatan Bojonggambir. Camat Bojonggambir Drs Agus Salim menyebutkan akibat gempa berkekuatan 7,3 skala richter pada Rabu (2/9), kerusakan rumah hampir merata di 10 desa. Kerusakan terparah terjadi Kampung Kertasari Desa Padangkamulyan.

Di lokasi itu diketahui puluhan rumah rusak berat dan ringan. Warga setempat secara gotong royong mulai membersihakan puing-puing rumah yang luluh lantah itu. Agus mengakui korban gempa sudah menerima bantuan tanggap darurat dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, yakni berupa 15 karung beras, alat dapur dan 10 tikar. Bantuan tersebut segera disalurkan ke lokasi bencana.

Namun menurut Agus, bantuan jangan hanya makanan atau mi instan. Korban, kata dia, juga memerlukan bantuan lainnya seperti tenda, selimut, pakaian dan obat-obatan. “Bantuan tenda masih diperlukan, masih banyak warga yang tidur di teras rumah, karena takut adanya gempa susulan,” ungkapnya.
Hal sama diungkapkan Camat Cisayong Husna Rosyid. Menurutnya, bantuan tanggap darurat dari Pemkab Tasikmalaya sudah sampai di lokasi korban bencana. Namun, bantuan yang ada dianggap terlalu monoton, yakni didominasi beras dan mi instan. Padahal, kata Husna, warga juga memerlukan bantuan lainnya, seperti obat-obatan, peralatan mandi, dan pakaian. “Selain itu juga memerlukan bantuan tenda. Saat ini baru ada dua tenda di Desa Sukasetia. Padahal ada 12 desa lain yang juga butuh tenda,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mekarwangi Oneng mengatakan di daerahnya terdapat 67 rumah rusak berat dan hancur sehingga tidak layak huni. Sedangkan warga yang tidur di luar rumah sebanyak 143 kepala keluarga (KK). Sementara tenda untuk pengungsi minim. Selain itu bantuan makanan, pakaian, selimut dan obat-obatan juga hingga kini belum diterima. “Mungkin karena daerah kami berada di lintasan jalan provinsi sehingga tak terpantau,” keluh Oneng.

Camat Cibalong Safari Agustin juga menyatakan bahwa masyarakatnya membutuhkan bantuan tenda. Pasca-gempa, warga hanya bisa tidur di teras rumah, karena masih khawatir adanya gempa susulan. Safari menyebutkan, jumlah rumah yang rusak berat di Cibalong mencapai 299 unit, rusak sedang 563 unit dan rusak ringan 1.087.

Demikian juga pengungsi di Sukanegara Kepunduhan Sukamulya Desa Mandalasari Kecamatan Puspahiyang belum mendapat perhatian. Sekitar 65 kepala keluarga masih tinggal di tenda darurat. Pasalnya, sebagian besar rumah mereka rusak berat akibat gempa.

Menurut KH Hasan Safari, tokoh masyarakat sekaligus pembina umat di Masjid Jami Al-Ihsan, Sukanegara, pengungsi mulai sakit-sakitan. “Baru dua hari mereka tinggal di tenda darurat sejak gempa. Saat ini kondisi mereka (pengungsi, red) mulai sakit-sakitan,” ungkapnya pada Radar melalui sambungan telepon tadi malam.
Lanjut Hasan, warga belum berani kembali ke rumah mereka. “Karena setelah gempa, warga masih khawatir. Pasalnya kondisi tanah labil. Banyak retakan tanah yang sewaktu-waktu bisa jebol. Kami khawatir jika musim hujan tiba, tanah longsor,” jelasnya.

Diakui Hasan, yang paling dibutuhkan pengungsi saat ini adalah obat-obatan, makanan dan pakaian hangat. “Karena ada beberapa yang sakit. Memang dari desa dan kecamatan sudah memantau. Tapi kondisi pengungsi tidak bisa menunggu prosedur bantuan. Kami sangat membutuhkan bantuan secepatnya. Saya khawatir akan kondisi pengungsi,” tandasnya.

Sedangkan di Kecamatan Cibalong ratusan korban gempa Desa Wakaf Kecamatan mulai menderita kedinginan. Sebab, guyuran hujan yang mendera wilayah ini membuat tenda-tenda pengungsian mereka basah kuyup. Sementara, hembusan angin malam yang dingin membuat para pengungsi mulai kedinginan akut. Para pengungsi ini tersebar di beberapa titik pengungsian. Antara lain di sekitar Kampung Kubang Jaya dan Puspa. Desa Wakaf tercatat sebagai salah satu desa terparah di wilayah Tasikmalaya Selatan, akibat gempa Rabu (2/9). Yakni terdapat 142 KK atau sekitar 500 jiwa kini tinggal di kamp-kamp pengungsian akibat rumah mereka hancur. Herannya, para korban sekolah luput dari perhatian pemerintah.

“Kami memang kurang diperhatikan. Mungkin pemerintah menganggap daerah kami tak ada yang parah. Padahal kalau pemerintah menengok daerah ini, kondisinya tak jauh berbeda dari pusat-pusat gempa di lokasi lain,” keluh Haris Somantri SSos, kades Wakaf di lokasi pengungsian, kemarin.

Dia menjelaskan, sekitar 142 bangunan hancur total dan sekitar 312 rusak ringan. Termasuk di antaranya 34 sarana umum seperti masjid dan gedung sekolah. Dia juga menyebut, balai desanya juga hancur total, sehingga para staf desa kini tak bisa lagi mengantor. Jika diangkakan, desa ini menelan kerugian sekitar Rp4,3 miliar. Musibah ini tercatat paling parah di Kecamatan Bantarkalong. “Kita masih butuh banyak tenda, sekitar 10 buah lagi. Soalnya yang ada sekarang hanya sekitar 7 tenda belum cukup menampung pengungsi,” katanya.

Sementara itu, Yoga (47) salah seorang pengungsi mengaku kehilangan harta bendanya hingga senilai Rp150 juta lebih. Termasuk bengkel dan dua rumahnya rusak total dan tak mungkin lagi diperbaiki. “Sekarang semuanya musnah, tak ada yang tersisa lagi. Paling yang kami punya peralatan rumah tangga, tetapi peralatan elektronik rusak,”katanya.

Dia juga berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan kepada para pengungsi. Yang paling mendesak katanya adalah kebutuhan sembako, selimut, dan bahan-bahan material. Dia juga kahwatir, musim hujan bisa menyebabkan serangan penyakit.

Demikian juga di Kota Tasikmalaya. Bahkan ada satu daerah bencana yang belum terpantau dan diberi bantuan, yakni Kecamatan Tamansari. Anggota DPRD Kota H Tatang Multiara menyebutkan di Tamansari akibat gempa, 2.124 rumah rusak berat. Sebanyak 28 unit di antaranya roboh. Hingga kini para korban belum mendapatkan bgantuan darurat.

Sementara di Kabupaten Ciamis, sejumlah korban bencana hingga hari ketiga pasca-gempa masih belum mendapatkan bantuan. Baik dari Pemerintah Kabupaten Ciamis maupun dari sumber-sumber lain. Padahal, tingkat kerusakan yang terjadi di wilayah Kabupaten Ciamis tidak kalah parahnya dengan daerah-daerah lain. Hanya saja, jarak yang membentang di wilayah Tatar Galuh, membuat proses pendataan dan evakuasi tidak mudah dilaksanakan.

Di Kabupaten Ciamis, sedikitnya terdapat 6.400 bangunan yang mengalami rusak parah. Serta lebih dari 8.300 bangunan, termasuk sarana dan prasarana umum mengalami rusak sedang dan ringan.
Hingga kemarin, sejumlah warga yang rumahnya mengalami kerusakan masih tetap tinggal di tenda-tenda darurat yang mereka buat di lokasi tanah lapang. Mereka saling berdesakan di satu tenda.
Berdasarkan pantauan di wilayah Kecamatan Ciharubeuti, setiap hari menjelang malam warga berdatangan ke tenda yang telah mereka buat. Mereka bertahan di sana karena khawatir terjadinya gempa susulan, selain karena kondisi rumah mereka yang hancur. Mereka bertahan hingga menjelang subuh.
Di tenda-tenda darurat itu, warga sama sekali tidak dilengkapi dengan peralatan tidur yang memadai. Termasuk minimnya air bersih dan dapur umum.

Seperti diungkapkan Toto (43) warga Desa Sukahaji Kecamatan Cihaurbeuti. Toto bersama puluhan warga Kampung Kendal tinggal di tenda komando yang didirikan oleh Kodim 0613 Ciamis di tanah pesawahan yang kekeringan. “Rumah saya hancur dan tak memungkinkan bisa dihuni kembali. Untungnya, saat kejadian seluruh anggota keluarga saya bisa selamat. Selain rumah saya, rumah tetangga saya pun mengalami hal serupa,” tandasnya.

Nasib serupa dialami korban gempa di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng Kabupetan Ciamis. Warga mengaku belum mendapat bantuan hingga hari ke-3 pasca-gempa. Di desa ini sebanyak 334 rumah hancur. Di antaranya Dusun Sorok sebanyak 178 rusak berat yang diperkirakan tidak bisa diperbaiki lagi. Demikian juga di Dusun Desa dan Cimong, 166 rumah rusak berat. Kepala Desa Darmacaang Ajo Warjo, mengaku belum ada bantuan dari Pemkab Ciamis. “Jangankan ada bantuan, orang yang nengok pun belum ada,” katanya.
Di Dusun Sompok Desa Sumberjaya Kecamatan Cihaurbeuti, sedikitnya 60 rumah rusak. Penghuninya terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangganya yang masih utuh. Ada juga yang terpaksa menumpang di masjid dan membuat tenda di lapangan sepakbola. “Saya prihatin melihat kondisi korban di Sompok, karena daerahnya terisolir. Saya mohon pejabat atau yang berwenang bisa meninjaunya,” kata Mamat, salah seorang pemuda Sompok. (rip/dir/ale/uym/tin/sup/dar)

30 komentar:

  1. gimana nih radar tasikmalaya... katanya team work handal, tapi website aja pke yg gratisan, www.radartasikmalaya.co.id cman nempel doang alias ga jalan... eh.. dh gto ga uptodate lg... cape dee...

    BalasHapus
  2. Hallo ... I love that you give valuable info in your article, this may be beneficial to all. I will bookmark your blog and check back here regularly. I'm pretty sure I will learn many new things here! Good luck

    BalasHapus
  3. Your article is very interesting Beautifull photos and great blog to read thank you

    BalasHapus
  4. Bing Yanto

    Service CT-Scan, USG Hitachi, alat2 medis.
    Jual PCB, battery dan part CT-Scan Hitachi, Fukuda Denshi, USG Hitachi, Acoma, dll.
    ex teknisi PT. Bhineka Usada Raya / PT. Dharma Bhakti Medika Sejati

    BalasHapus
  5. makasih gan infonya sangat bermanfaat sekali,,

    BalasHapus
  6. Infonya cukup menarik gan, terimakasih dan sukses selalu ya

    BalasHapus
  7. makasih, infonya sangat bermanfaat sekali gan,,

    BalasHapus
  8. makasih infonya dan ditunggu ya updatean terbarunya

    BalasHapus
  9. terimakasih infonya gan, artikelnya sangat bermanfaat sekali gan

    BalasHapus
  10. wah artikelnya menarik sekali, sukses terus ya buat blog nya !

    BalasHapus
  11. artikelnya sangat bagus sekali gan, sukses terus ya buat infonya , dan kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya ..

    BalasHapus
  12. makasih buat infonya, sangat bermanfaat sekali, dan sukses terus buat blog nya .

    BalasHapus
  13. infonya sangat menarik sekali gan, sukses selalu ya buat blog nya

    BalasHapus
  14. artikelnya menarik sekali, sukses selalu gan buat artikelnya,

    BalasHapus
  15. makasih buat infonya, semoga sukses selalu

    BalasHapus
  16. terimakasih infonya, semoga sukses selalu dan mampir juga ya ke blog saya

    BalasHapus
  17. artkelnya sangat menarik gan, di tunggu ya update an terbarunya

    BalasHapus
  18. artikelnya oke banget gan, semoga sukses selalu ya

    BalasHapus
  19. makasih banyak buat infonya, sukses terus deh buat artikelnya

    BalasHapus
  20. Artikelnya sangat menarik, sukses terus ya buat blognya, kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya

    BalasHapus
  21. artikelnya menarik sekali gan, semoga sukses selalu ya

    BalasHapus
  22. infonya sangat menarik sekali, semoga sukses selalu ya

    BalasHapus
  23. Makasih infonya gan, semoga sukses selalu ya http://goo.gl/mAhfdw

    BalasHapus
  24. artikelnya sangat bermanfaat sekali, makasih gan buat infonya http://goo.gl/qVRTJa

    BalasHapus
  25. Management is nothing more than motivating other people

    BalasHapus
  26. Be not careless in deeds, nor confused in words, nor rambling in thought

    BalasHapus
  27. Terimakasih infonya gan, sangat menarik dan bermanfaat sekali..http://goo.gl/MiRYvk

    BalasHapus
  28. terima kasih semua. selamat pagi semua http://goo.gl/JCA6T0

    BalasHapus
  29. terima akasih atas informasinya http://goo.gl/nhWZ0w

    BalasHapus