Pemkab Belum Turun Tangan
KARANGPAWITAN - Ratusan korban gempa memprotes kebijakan Pemkab Garut dalam penanganan para korban pasca-gempa. Perhatian Pemkab Garut dianggap hanya terfokus di wilayah Garut Selatan. Seperti Pameungpeuk, Cikelet dan Cibalong.
Di Desa Lebak Agung Kecamatan Karangpawitan, ratusan kepala keluarga (KK) korban gempa, hanya menempati satu tenda bantuan dari Yonif 303 Cibuluh. Rumah mereka hancur dan kini masih bertahan di tenda penampungan sementara yang dibuat di lapangan kecamatan. Atau tenda tersebut berada sekitar 5 km dari pusat pemerintahan Pemkab Garut.
Kepala Desa Lebak Agung Aep Saepudin menyesalkan sikap Pemkab Garut. Sebab hingga hari ketiga pasca-kejaian, ratusan warganya tinggal di lokas penampungan dan sama sekali belum ada perhatian Pemkab Garut. “Jangankan sifatnya pemberian bantuan, kunjungan pun sama sekali tidak ada,” keluhnya.
Dikatakannya, di Desa Lebak Agung terdapat 241 rumah yang rusak akibat gempa. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kondisinya rusak berat sehingga tak bisa ditempati. Aep berharap, pemerintah juga memperhatikan nasib para pengungsi yang merupakan korban gempa di daerahnya. Karena menurutnya, warga Desa Lebak Agung merupakan warga Kabupaten Garut yang berhak mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah. “Kami benar-benar merasa dianaktirikan oleh Pemkab Garut. Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali dialami,” paparnya.
Namun Aep merasa beruntung karena HIPMI Pusat, Jabar dan Garut mengunjungi lokasi sekaligus memberikan bantuan. Di tempat yang sama, Camat Karangpawitan Drs Dadeng Thamrin membenarkan jika hingga kini ke daerahnya belum ada kunjungan dari pihak pemkab. Padahal, sebut camat, musibah gempa yang terjadi Rabu (2/9) lalu juga mengakibatkan kerusakan cukup parah di daerah tersebut.
Diterangkan Dadeng, selain Desa Lebak Agung, sejumlah rumah di desa lainnya di Karangpawitan mengalami kerusakan parah akibat diguncang gempa. Dari catatanya rumah rusak mencapai 965 unit, dengan rincian 374 kategori rusak berat, 43 rusak sedang, dan 548 lainnya rusak ringan.
“Karangpawitan merupakan salah satu kecamatan yang mengalami kerusakan cukup parah. Total yang rusak mencapai 965 rumah,” tandasnya. (one)
Sabtu, September 05, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
harusnya diperhatikan,,,
BalasHapusikut prihatin
BalasHapusmakasih gan infonya sangat bermanfaat sekali,,
BalasHapusInfonya cukup menarik gan, terimakasih dan sukses selalu ya
BalasHapusmakasih, infonya sangat bermanfaat sekali gan,,
BalasHapusterimakasih infonya, sukses selalu
BalasHapusmakasih infonya dan ditunggu ya updatean terbarunya
BalasHapusterimakasih infonya gan, artikelnya sangat bermanfaat sekali gan
BalasHapuswah artikelnya menarik sekali, sukses terus ya buat blog nya !
BalasHapusartikelnya sangat bagus sekali gan, sukses terus ya buat infonya , dan kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya ..
BalasHapusmakasih buat infonya, sangat bermanfaat sekali, dan sukses terus buat blog nya .
BalasHapusinfonya sangat menarik sekali gan, sukses selalu ya buat blog nya
BalasHapusartikelnya menarik sekali, sukses selalu gan buat artikelnya,
BalasHapusmakasih buat infonya, semoga sukses selalu
BalasHapusterimakasih infonya, semoga sukses selalu dan mampir juga ya ke blog saya
BalasHapusartikelnya sangat menarik sekali, sukses selalu ya buat blog nya.Kapan - kapan mampir juga ya ke blog saya
BalasHapusartkelnya sangat menarik gan, di tunggu ya update an terbarunya
BalasHapusartikelnya oke banget gan, semoga sukses selalu ya
BalasHapusmakasih banyak buat infonya, sukses terus deh buat artikelnya
BalasHapusArtikelnya sangat menarik, sukses terus ya buat blognya, kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya
BalasHapusartikelnya menarik sekali gan, semoga sukses selalu ya
BalasHapusmakasih buat info-infonya, semoga sukses selalu ya http://goo.gl/lMG3uB
BalasHapusterima kasih semua. selamat pagi semua http://goo.gl/JCA6T0
BalasHapusterima kasih semua. selamat pagi semua http://goo.gl/JCA6T0
BalasHapusterima akasih atas informasinya http://goo.gl/nhWZ0w
BalasHapus