BANJAR - Harga Gabah Kering Giling (GKG) dijual dikisaran harga Rp270 ribu per kwintal. Harga tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan lalu yang dijual Rp300 ribu per kwintal. Penurunan harga tersebut karena pasokan GKG dari luar Banjar stabil meskipun di sejumlah sentra pertanian Kota Banjar mengalami kekeringan.
Hal ini diakui oleh Dedi salah seorang petani di Kecamatan Pataruman. Meskipun di Kota Banjar kekeringan, tetapi para pengepul GKG tetap tidak kekurangan pasokan. Pasalnya di daerah perbatasan Banjar - Ciamis seperti Lakbok yang nota bene merupakan lumbung padi Kabupaten Ciamis sedang panen. "Jadi meskipun di Banjar gagal panen tetap saja persedian pasokan gabah melimpah. Makanya harga gabah tak akan naik,” jelasnya.
Sementara itu para petani di Tanjungsukur Desa hegarsari Kecamatan Banjar mengaku musim panen kali ini menurun. Biasanya per 100 bata bisa menghasilkan panen sebanyak 5-7 kwintal saat ini kehilangan 30 persen.
Areal persawahan Tanjungsukur yang menyatu dengan Sumanding dan Blok Pagak memang seluruhnya kekeringan. Hanya sedikit saja padi yang biasa dipanen. “Seluruh wilayah areal Tanjungsukur fuso, maka ketika ada beberapa petak sawah yang bisa menghasilkan padi, otomatis hama pipit memangsa padi kami ,” jelas Dedi. (bmp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar