BANJAR - Penyakit demam berdarah di Kota Banjar memang tidak pernah beranjak dari wilayah sebaran disekitar Kecamatan Pataruman dan Kecamatan Banjar. Dua ecamatan ini dianggap sebagai daerah endemis DBD. Dusun Cibulan Desa Banjar adalah salah satunya bahkan dalam sepekan ini ada dua orang terkena DBD. Mereka sempat di rawat di di Rumah Sakit Banjar.
Salah seorang korban DBD adalah Dede. Ia dilarirkan ke RSUD setelah mengalami pusing dan mual. Kemduian demam, di kulitnya juga timbul bintik-bintik. Keluarganya panik dan langsung dilarikan ke RSUD Banjar. Seorang korban lagi berasal dari Dsn Parunglesang.
“Daerah ini memang dari tahun ke tahun menjadi langganan DBD, sedangkan di Kecamatan Pataruman daerah rawan DBD di Desa Hegarsari,” ujar petugas Puskesmas Banjar.
Menurut Desi teman korban, daerah Cibulan memang langganan penyakit DBD. Pasalnya daerah cibulan berbatasan dengan bantaran Sungai Citanduy, sehingga masih banyak celah-celah air yang tertampung di pohonon bekas atau kaleng di sekitar pinggir cintanduy. Sedangkan di Parunglesang lingkungan disana sangat potensial terkena DBD karena merupakan limbah dari pengrajin tempe dikawasan tersebut.
Tetapi sebenarnya perhatian Pemkot Banjar dalam memberantas DBD sudah maksimal. Dinkes Kota Banjar telah membuat tim jumantik ( juru pemantau jentik) di tiap dusun.(bmp)
Sabtu, Januari 19, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar