***Selebaran Tuduh Rekayasa BAP di Sidang Munir
JAKARTA – Kabareskrim Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri menjamin pihaknya tidak pernah merekayasa kesaksian agen madya Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Santoso. Jenderal bintang tiga itu menegaskan, Budi menyatakan adanya hubungan antara Pollycarpus Budihari Priyanto dengan Muchdi Pr seperti yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pada 3 dan 8 Oktober 2007.
’’Kasus sebesar ini masak kami rekayasa? Semua itu seperti yang telah disampaikan di pengadilan. Ya, seperti itulah,’’ tegas Bambang di Bareskrim Polri, Jumat (18/1).
BAP hasil proses verbal dengan Budi telah dibacakan dalam lanjutan sidang Munir di PN Jakpus, Selasa (15/1). Jaksa terpaksa membacakan BAP karena hingga kini Budi belum berhasil dihadirkan di depan pengadilan dengan alasan masih berdinas di KBRI Pakistan.
Pembacaan BAP tersebut, tampaknya, membuat gerah. Hingga akhirnya beredarlah selebaran dengan kop Garuda Pancasila bertulisan The Indonesian Embassy Islamabad Pakistan lengkap dengan tanda tangan Budi Santoso.
Isinya empat hal. Yaitu, menuduh polisi melakukan kebohongan publik karena mengekspos BAP Budi Santoso, sebagian besar isi BAP tersebut direkayasa polisi, Budi Santoso datang ke Mabes Polri atas perintah Mensesneg (harusnya Seskab, bukan Mensesneg, Red) Sudi Silalahi atas petunjuk presiden, serta BAP dibuat atas arahan dan pemaksaan.
Bambang kembali memberikan penegasan. ’’Apa saya perlu sumpah? Ini soal dunia dan akhirat, tak ada pemaksaan dan nama itu (Sudi, red),’’ tegas perwira tinggi tersebut. Namun, polisi tak khawatir karena juga merekam Budi saat dimintai keterangan.
Lalu, bagaimana dengan posisi Muchdi yang kini kembali dikaitkan dengan Polly? Ternyata belum akan ditindaklanjuti. ’’Itu nanti, tidak sekarang,’’ ujar mantan Kapolda Sumut tersebut.
Polisi masih akan menunggu putusan Mahkamah Agung soal Peninjauan Kembali kasus Polly serta putusan PN Jakpus soal terdakwa Indra Setiawan dan Rohainil Aini. Dalam beberapa kesempatan, Muchdi Pr selalu membantah terkait dengan pembunuhan Munir. (naz/roy)
Sabtu, Januari 19, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar