Sabtu, Januari 19, 2008

TNI Selamatkan Uang Negara Hampir Rp4 T

JAKARTA – Setelah pada 2007 mengklaim bisa menyelamatkan uang negara Rp3,897 triliun, tahun ini Markas Besar TNI Angkatan Laut berjanji meningkatkan operasi penegakan hukum di laut.
”Patroli rutin terus ditingkatkan. Terutama di daerah-daerah perbatasan dengan negara lain,” ujar Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Sumardjono usai acara latihan menembak bersama di Lapangan Tembak Mabes TNI-AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/01).

Keberhasilan operasi 2007 itu meliputi kasus perikanan Rp 427 miliar dengan 265 kasus; 40 kasus illegal logging dengan uang yang dapat diselamatkan Rp15 miliar; 32 kasus perompakan dan pembajakan di laut dengan uang yang berhasil kembali Rp250 miliar; serta kasus penyelundupan pasir, timah, granit, BBM, batu bara, TKI ilegal, gula pasir, dan elektronika senilai Rp3,2 triliun.

Menurut Sumardjono, TNI-AL berusaha menyiasati anggaran pertahanan negara yang terbatas. ”Teman-teman tahu sendiri berapa jumlahnya, tapi itu sudah jadi tugas saya untuk terus meningkatkan kesiapan satuan operasional,” kata mantan Irjen Departemen Pertahanan itu.

Dalam latihan menembak tersebut, selain para pimpinan redaksi, tampak Asisten Operasi KSAL Laksda Moechlas Sidik, Pangarmatim Laksda Adi Prabawa, Irjen TNI-AL Mayjen (Mar) Safzen Noerdin, dan pejabat tinggi TNI-AL.

Bantuan negara asing untuk mengamankan perairan Indonesia terus mengalir. Misalnya, dari Amerika Serikat. Negara membantu pembangunan sejumlah radar di kawasan tersebut. ”Kita ada kerja sama dengan AS untuk pengendalian Selat Malaka, dan kerja sama itu berupa radar surveillance (pengawasan). Ini yang sedang dikerjakan,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan alutsista, terutama armada kapalnya, TNI-AL bersama Departemen Pertahanan dan PT PAL telah mencanangkan program kapal korvet nasional. ”Ini yang sedang jalan dan kita rancang. Program ini untuk kemandirian dalam pengadaan alutsista,” ujar Sumardjono.

Saat ini sedang dibangun dua unit kapal perang jenis Landing Platform Dock di PT PAL Surabaya. TNI-AL juga membangun kapal patroli PC-40 di Fasharkan TNI-AL. ”Kapal dari Belanda akan tiba di Medan minggu depan,” katanya. (rdl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar