Sabtu, Januari 19, 2008

Rudy tak Hadiri Deklarasi Agum-Nu’man


**PDS Khawatir
Koalisi tak Utuh

BANDUNG — Pasangan calon gubernur Jawa Barat periode 2008-2013, Agung Gumelar dan Nu’man Abdul Hakim (Aman) dideklarasikan di Sasana Budaya Ganesha, Gasibu, kemarin. Agum sebagai calon gubernur, sedangkan Nu’man sebagai calon wakil gubernur. Kedua pasangan itu didukung 7 partai anggota koalisi, yakni, PPP, PKB, PBB, PKPB, PBR, PDIP dan PDS.

Deklarasi Aman dihadiri perwakilan masing-masing pengurus partai anggota koalisi, kecuali PDIP. Sementara, teks deklarasi dibacakan Ketua DPW PKPB, Udin.
Cawagub Nu’man Abdul Hakim dalam orasi politiknya menjelaskan, ia sangat prihatin terhadap kondisi Jawa Barat yang masih tertinggal. Baik dalam hal ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. “Itulah menjadi pertimbangan moralitas peribadi saya mencalonkan menjadi calon wakil gubernur. Kami ingin mengajak semuanya memperbaiki keadaan seperti itu. Menjadikan Jawa Barat lebih maju,” tegas Numan.

Lanjut Nu’man, dirinya memilih Agum karena kalkulasi politik. Selain itu, ia menilai Agum bersemangat membangun Jawa Barat lebih maju. “Ia (Agum) sudah berbintang empat. Beberapa kali menjadi menteri dan pernah mencalonkan cawapres. Sekarang ia berkeinginan memajukan Jawa Barat,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Agum mengaku, keinginan mencalonkan menjadi gubernur karena ingin memajukan Jawa Barat. “Itulah yang menjadi alasan kenapa saya turun ke daerah,” katanya.

Sedangkan alasan bersanding dengan Nu’man, menurut Agum, ia incumbent, sudah lebih tahu berbagai persoalan Jawa Barat. “Saya tidak mau berlehah-leha. Saya harus berlari mengejar ketertinggalan Jawa Barat. Itu menjadi salah satu alasan menyanding Nu’man,” terangnya.

Dalam deklarasi itu, Rudy Harsa Tanaya, ketua DPD PDIP Jawa Barat tidak hadir. Namun hanya diwakili oleh wakil ketua DPD PDIP Rahadi Zakaria. Menurut Rahadi, Rudi tidak hadir karena sudah ada pembagian tugas. Untuk deklarasi, cukup oleh PPP dan partai lainnya. Sedangkan untuk pendaftaran ke KPU akan ditangani oleh PDIP. “Dalam rangka penghematan energi, biar kita tidak kerja dua kali. Kita konsentrasikan untuk besok (daftar ke KPUU, red),” kilahnya diplomatis.

Terkait isu pencabutan atribut PDIP saat deklarasi, Rahadi membantah. Menurutnya isu itu tidak benar. “Kita tidak mau terpancing oleh itu yang membuat kita terpecah belah,” tandasnya
.
Deklarasi yang dimulai pukul 14.00 hingga 16.00 itu cukup meriah. Ribuan simpatisan memadati gedung milik ITB. Hadir pula seniman, antara lain, Doel Sumbang, Aom Kusman bahkan da’i gaul Utadz Jeffry (Uje).

KHAWATIR TAK UTUH
Sementara, Ketua DPW PDS Jabar Ivan Purba menyoroti ketidakhadiran Ketua DPD PDIP Jabar Rudy Harsa Tanaya. “Saat saya telepon Pak Rudy, terkesan nada suaranya agak berbeda, lain dari biasanya,” ujar Ivan.

Karena itu, ia mengusulkan, agar Aman bisa secepat mungkin merespon. Adapun yang bisa dilakukan, antara lain mempertemukan kembali para pimpinan parpol pengusung Aman.

Terkait posisi Aman dalam pertarungan di pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar, dia optimis bisa melaju dengan mulus untuk menjadi pemenang. Optimisme tersebut berdasarkan hasil polling yang dilakukan beberapa lembaga survei yang selalu menempatkan Agum di urutan pertama. “Manajemen di antara partai pengusung harus diperbaiki, supaya Aman bisa menang mudah,” pungkasnya. (dni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar