Sabtu, Januari 19, 2008

Geng Motor, Sebuah Pelarian

TASIK-Keberadaan brigez yang merupakan sekelompok anak muda bermotor yang membuat ulah, rata-rata muncul dari keluarga yang broken home. Seperti orang tua yang bermasalah, keluarga yang cerai atau kurang perhatian dari keluarga. Makanya sebagai sebuah pelarian, mereka masuk dalam sebuah komunitas yang cocok dengan kondisi kejiwaan mereka.
Seperti diungkapan salah seorang tersangka anggota Brigez, And (30). Telah lama dirinya hidup bersama neneknya. Sedangkan orang tuanya telah berpisah ketika dirinya sedang remaja. "Saya tingal bersama nenek. Ayah dan ibu saya sudah cerai," katanya pendek.

Kapolsek Indihiang AKP Yono Kusyono menegaskan, bahwa setelah melakukan penyelidikan, para anggota Brigez muncul dari keluarga broken home. "Mereka itu sedang mencari jati dirinya. Sedangkan diantara mereka kebanyakan muncul dari keluarga yang kurang perhatian dari orang tua. Makanya tidak heran jika perbuatan mereka menyimpang karena tanpa adanya bimbingan serta kasih sayang dari orang tua mereka," terangnya.

Di geng motor itu, kata dia, anggotanya sangat patuh dan taat kepada panglima (pemimpin), sehingga dalam kelompok itu muncul sikap egosentris atau keakuan yang berpusat pada kelompoknya. "Mereka sangat bangga dengan gengnya, sehingga muncul rasa egosentris yang berlebihan, tanpa menghiraukan aturan dan hukum," jelas Kapolsek yang menjadi Ketua Paguyuban Otomotif Tasikmalaya ini.
Dia mengaku kaget dengan adanya sistem baiat yang ada di dalam geng motor Brigez. Apalagi salah satu isinya adalah “Lawan Polisi”.
"Dalam isi baiat adalah lawan polisi dan konotasi polisi adalah hukum, jadi mereka sangat tidak menghiraukan hukum dan aturan yang pada akhirnya berbuat anarkis," tambahnya.

Kapolsek pun berpesan, bahwa pendidikan pertama adalah dari yang terkecil yakni keluarga, jadi anak merupakan tanggung jawab setiap keluarga dan anak sangat memerlukan perhatian dan bimbingan selain dari pendidikan di sekolah.
"Kami berharap keluarga bisa lebih memperhatikan anak-anaknya sampai sejauh mana perkembangan anak, terlebih pada masa anak sedang mencari jati dirinya," pungkasnya.

Polisi Temukan Samurai
Kelelahan petugas Polsek Indihiang mencari samurai yang diduga digunakan aksi perusakan di Ceureung beberapa waktu lalu oleh kelompok Brigz, akhirnya kemarin ditemukan. Senjata tajam (sejam) yang diduga digunakan nekut-nakuti para korban itu ditemukan di jalan Dewi Sartika di salah seorang teman tersangka Ik.

Seperti diungkapkan Kapolsek Indihiang AKP Yono Kusyono didampingi Kanit Reskrim Ipda Aep Saepudin, samurai tersebut ditemukan sekitar pukul 17.00 setelah tersangka dimintai keterngan secara intesif. “Namun teman tersangka mengaku tidak mengetahui dan tak terlibat dalam aksi para geng brigez itu. Teman tersangka sekadar ketitipan saja,” ungkapnya.

Diakui kapolsek, untuk mengetahui keberadaan barang bukti tersebut, pihaknya sempat kewalahan. Pasalnya, tersangka Ik saat ditngkap mengaku barang buktinya sudah dibuang ke Ciloseh. Bahkan, kata dia, untuk memastikannya, tersangka digiring untuk menunjukkan lokasi tempat dibuangnya samurai tersebut.

“Setelah tiba di lokasi, tersangka mengaku membuang samurai di belakang salah satu rumah makan di simpang lima. Tapi, itu hanya akal-akalan saja dan saat itu tak ditemukan. Kemudian dilakukan pemeriksaan intensif dan tersangka kahirnya mengaku,” ungkapnya.

Dijelaskan pula, senjata khas Jepang itu dalam aksinya dikuasai Ik yang merupakan panglima Brigez. Ik juga mengaku, saat itu dirinya dibonceng Rb. “Mereka sangat terorganisir dan memetakan anggota sebagai panah dibarisan depan. Kemudian aksi perusakan dilakukan pasukan di bagian tengah dan di barisan belakang sebagai mata-mata. Mereka (tersangka, red) termasuk sangat patuh pada perintah pimpinan,” jelasnya.Kapolsek juga mengaku, pihaknya masih mendalami dan mengembangkan kasus ini. (dem)

1 komentar:

  1. malam, trims atas informasinya, sungguh-sungguh keren sekali. semoga dapat berkhasiat juga buat yang lain, jangan lupa kunjungi web aku di motor ninja

    BalasHapus