Sabtu, Januari 19, 2008

Heryawan-Dede Optimalkan Mesin Politik

BANDUNG - Banyaknya partai politik (Parpol) pendukung tidak bisa menjadi jaminan pasangan calon akan memenangi pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar. Terlebih bila mesin parpol yang bersangkutan tidak bisa berjalan optimal.

“Buat apa banyak partai pendukung, jika toh mesin politik partai sendiri tidak jalan,” ucap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PAN Jabar Uum Syarif Usman, kemarin. Karena itu, tidak alasan untuk takut bersaing dengan pasangan yang diusung aliansi parpol.

Uum menegaskan, pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) optimistis bisa bersaing dengan pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulandjana (Da'i) maupun Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim (Aman).

Menurut Uum, tidak berjalannya mesin politik bisa disebabkan beberapa hal. Di antaranya karena tidak terakomodasinya kader partai untuk maju dalam pilgub. Pengurus partai di daerah, kata dia, secara emosional lebih semangat berjuang jika kader partainya sendiri yang maju. Sehingga, berbeda jika dibandingkan dengan figur dari luar partai.

Dengan realitas yang berkembang, ia yakin mesin politik Hade justru yang akan berjalan sangat optimal. Sebab, jelasnya, Hade berasal dari kader original partai, Heryawan dari PKS sedangkan Dede Yusuf dari PAN. “Dengan kader asli partai, mesin politik PKS dan PAN dipastikan akan solid dan penuh semangat untuk memenangkan pilgub,” tandasnya.

JANJIKAN PERUBAHAN
Pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) memiliki usia yang sama, 41 tahun. Dibanding pasangan Danny Setiawan-Iwan Ridwan Sulandjana (Da'i) dan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim (Aman), keduanya merupakan pasangan termuda.
“Pemimpin muda cenderung membawa perubahan positif dalam pembangunan. Sejarah telah membuktikan itu,” ucap Ahmad Heryawan saat ditemui usai salat Jum'at di Masjid Salman ITB, kemarin.

Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (MPW PKS) DKI Jakarta ini mencontohkan sosok Soekarno yang memimpin pergerakan dalam usia yang relatif muda, 44 tahun. Dengan usia yang sangat muda, Soekarno bisa membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan.
Ahmad Heryawan menegaskan, Jabar saat ini memerlukan figur pemimpin muda yang energik dan inovatif. Dengan jumlah penduduk yang banyak dan cakupan wilayah yang luas, imbuh dia, diperlukan energi yang luar biasa dalam menjalankan kepemimpinan.“Pilgub bukan memilih Gubernur Bandung, tapi untuk memilih Gubernur Jabar,” terangnya.

Hal senada diungkapkan Dede Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf. Menurutnya, kini tiba saatnya bagi kaum muda untuk memimpin. Bahkan, katanya, untuk calon presiden (Capres) saja, rencananya batas usia capres akan dibatasi supaya tidak melebihi usia 60 tahun. Sebab katanya, dengan usia tua, otomatis akan mempengaruhi kemampuan seseorang.

Dengan demikian, jika dirinya dan Heryawan ditakdirkan untuk memimpin Jabar, maka berjanji untuk membawa perubahan bagi Jabar ke arah yang lebih baik. “Banyak pemimpin muda yang sukses, dengan akseptabilitas dan kemampuan yang dimiliki. Kami optimistis bisa melakukan hal tersebut di Jabar,” pungkasnya. (dni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar