***GMP-GIBAS Desak BPK Segera Audit
TARKI – Ketua Dewan Pimpinan Resort Garut Gabungan Pelajar dan Mahasiswa (GPM-GIBAS) Acep Nur Ali S didampingi Sekretaris GPM-Gibas Elan Nurodin Azhar menilai kenaikan penggunaan anggaran Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Kabupaten Garut tahun 2006 dan 2007 cukup fantastis.
Dijelaskan, anggaran pemeriksaan tahun 2005 sebesar Rp190 juta. Sedangkan tahun 2006 naik menjadi Rp800 juta. Anggaran penyusunan PKPT tahun 2005 sebesar Rp142 juta, sedangkan tahun 2006 menjadi Rp2,31 miliar. Atau kenaikannya mencapai Rp1,61 miliar. Sementara anggaran kegiatan sosialisasi pengawasan pada tahun 2006 sebesar Rp673 juta. Padahal tahun 2005 tidak ada kegiatan.
Kata dia, Bawasda sendiri yang sudah berdiri sejak tahun 2000 baru melakukan kegiatan sosialisasi pada tahun 2006. "Jadi kegiatan itu terkesan mengada–ngada atau hanya dijadikan lahan untuk menghabiskan anggaran," tuturnya.
Selain itu, tambah dia, program belanja operasional dan pemeliharaan naik sekitar 1.063 persen. Sebab tahun anggaran 2005 hanya sebesar Rp367 juta. Sedangkan anggaran tahun 2006 menjadi sebesar Rp4,27 miliar.
Terjadinya pembengkakan penggunaan anggaran ditubuh Bawasda, lanjut Acep, nampak terindikasi mark up. “Itu adalah nilai yang berlipat ganda dibanding penggunaan anggaran pada hal yang sama pada tahun sebelumnya,” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, GPM-GIBAS meminta DPRD proaktif secara politis dan moral untuk mempertanyakan dan mengevaluasi anggaran pengawasan tahun 2007 dan meminta pertanggungjawabannya serta out put kinerja pengawasan. GPM-GIBAS pun mendesak BPK untuk mengaudit secara transparan atas anggaran administrasi umum non-kepegawaian tahun 2006 dan anggaran pengawasan tahun 2007. (one)
Rabu, Januari 16, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar