***Kontinyuitas Debit Air Bermasalah
SITU GEDE - Rencana Pemkot Tasikmalaya menjadikan Situ Gede sebagai objek mina wisata, sepertinya mengalami kendala. Salah satu yang mendominasinya adalah kontinyuitas debit air yang masuk ke lokasi Situ Gede tidak stabil.
Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PU Kota Tasikmalaya Ir Deddy S Biska MP menjelaskan, pelestarian Situ Gede kurang diperhatikan masyarakat terutama pada aliran air sehingga hal itu sangat berpengaruh. Salah satu contohnya, kata dia, pembukaan 5 pintu air di Situ Gede kerap dijadikan alat untuk mengurangi debit air. Sehingga hal itu dimanfaatkan oknum untuk mengambil ikan.
Menurut Deddy, bila debit air Situ Gede tetap stabil, bisa mengairi 277 hektar hingga 400 hektar area pesawahan, kebutuhan air rumah tangga, juga kolam-kolam yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. “Sebagai langkah, kita akan melakukan pengerukan kedalaman Situ Gede kemudian perbaikan pintu air. Selanjutnya melakukan pipanisasi dari Gunung Galunggung untuk membantu kestabilan debit air. Karena kondisi saat ini -Situ Gede- mengandalkan air hujan saja,” terang Deddy.
Ditambahkan Kadis PU Kota Tasikmalaya H Irawan, lokasi Situ Gede sedang bertahap dilakukan penataan. Yakni di sekitar lokasi akan ditanami berbagai macam pohon yang bisa dijadikan sebagai resapan air, juga sebagai media penelitian untuk pendidikan. Kemudian jalan sepanajang 5 km yang melingkari Situ Gede sudah mulai dibenahi dan diharapkan menjadi jogging track (sarana olahraga).
“Untuk pembangunan Jalan Situ Gede mulai dilakukan, namun alangkah baiknya bila material yang digunakan tidak menggunakan aspal. Tapi semacam paping blok agar bisa dimanfaatkan menjadi jogging track. Sebab bila menggunakan aspal mudah rusak terlebih bila ada genangan air yang dibiarakan,” terang Irawan yang juga memantau keadaan Situ Gede, kemarin.
Sementara itu informasi yang dihimpun Radar di lokasi, Situ Gede juga rawannya penjarahan ikan. Pelaku penjarahan yang beraksi bukan dari warga setempat. Bahkan beberapa bulan lalu Satpol PP Kota Tasikmalaya sempat memergoki dan mengamankan penjarah ikan beserta barang buktinya alat pukat harimau. (tin)
Rabu, Januari 16, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar