Kamis, Januari 17, 2008

Dihipnotis Rp100 Juta Lenyap

***Berwajah Pakistan Pura-Pura Beli Sate

CIAMIS – Hipnotis rupanya masih menjadi cara ampuh untuk memperdaya calon korban. Seperti yang menimpa H Etom Darta (75) dan istrinya Hj Onok (50) pengusaha sate di Ciamis. Warga Jalan Puspalubis No 18 Kelurahan Ciamis Kecamatan Ciamis itu terhipnotis, menderita kerugian Rp100 juta, Selasa (15/1).

Berdasarakan keterangan yang dihimpun Radar, sekitar pukul 16.00, datang empat orang yang pura-pura akan membeli sate. Tiga laki-laki berwajah Pakistan dan satu perempuan itu datang menggunakan mobil Toyota Kijang.
Karena sate di warung Jalan Pemuda Nomor 45 habis, oleh salah seorang pegawai ditunjukan agar membeli di warung sate Jalan Puspalubis No 18 Kelurahan Ciamis Kecamatan. Warung itu masih milik H Entom Darta. "Mereka diantar oleh karyawan, Engkos,” terang Iding karyawan yang lain.

Lanjut Iding, pengunjung tersebut selesai makan sekitar pukul 17. 00. Kemudian diberi bon sebesar Rp160 ribu. Namun dari keempat orang itu tidak langsung membayar bekas makannya, malah ngobrol ngaler ngidul dengan beberapa karyawan. Ujungnya, mereka pura-pura butuh uang Rp100 ribu untuk koleksi. Sebagian anteng ngobrol, sebagian tamu tak diundang itu menggeledah tiga kamar dengan alasan mencari uang. "Saya dan para pegawai kaget dan bengong. Mengapa tamu menggeledah semua ruangan dan kamar. Anehnya saya dan para pekerja lain tidak bisa berbuat apa-apa,” kisah Iding.

Uniknya lagi, H Etom, pemilik warung sate yang sedang tidur di kamar belakang tidak bangun. Padahal, kamar itu turut digeledah maling yang juga disaksikan Ny Onok, istri H Etom. “Setelah itu, Ny Onok pergi ke masjid di sebelah rumahnya. Kami tidak tahu, mengapa diam saja, seperti kena hipnotis," tutur Iding.

Sekitar 10 menit, kawanan maling menggledah kamar, mereka pamitan pulang juga sempat berjabat tangan. Saat itu pula, karyawan belum ada yang rekasi termasuk pemilik rumah. Padahal bon Rp160 ribu juga tidak dibayar.

Para karyawan baru sadar, setelah Ny Onok pulang dari masjid ketika membuka lemari, emas 50 gram sudah tiada. “Ny Onok bilang ke saya, emasnya sudah hilang. Kami kaget dan baru sadar, ternyata empat orang itu pencuri,” papar Iding.

Di tempat terpisah, Kapolres Ciamis AKBP Drs Aries Syarief Hidayat melalui Kabag Bina Mitra Kompol Sugeng Edi Haryanto membenarkan kejadin itu. “Sebaiknya masyarakat waspada apalagi bila ada tingkah laku orang mencurigakan. Segara lapor bila ada yang dicurigai,” imbaunya. (isr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar