***APTRI Tolak Impor Gula
CIREBON -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Barat menolak masuknya gula impor ke Indonesia. Penolakan tersebut terkait rencana kebijakan impor gula oleh menteri perdagangan sebanyak 110 ribu ton dengan dalih buffer stock. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua APTRI Jawa Barat, HM Anwar Asmali di hadapan anggota APTRI dan Gubernur Jawa Barat, Drs H Danny Setiawan MSi dalam dialog antara APTRI dengan gubernur di kantor APTRI, Rabu (16/1).
"Sebab berdasarkan perhitungan dewan gula Indonesia bahwa prodsuksi gula dalam negeri bisa dipenuhi melalui hasil giling 2007 dan hasil giling awal tahun 2008 ini," katanya, Rabu (16/1).
Selain dianggap telah mencukupi kebutuhan dalam negeri Anwar menyebutkan, impor gula tersebut dilakukan bukan oleh importer produsen. Melainkan oleh pihak lain yang selama ini tidak mempunyai keberpihakan kepada petani tebu. "Dari pengalaman impor beberapa kali, ternyata gagal dan tidak sesuai dengan yang diinginkan pemerintah," tegasnya.
APTRI Jawa Barat juga menolak peredaran gula rafinasi. Sebab gula rafinasi itu hanya diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman, bukan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. "APTRI meminta Pemprov Jabar untuk menolak pendirian pabrik gula rafinasai di Jawa Barat," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, APTRI menyampaikan secara umum cara meningkatkan produksi gula di Jawa Barat. Pemerintah katanya, segera merevitalisasi pabrik gula yang sudah ada. Sebab pabrik gula itu sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun, dibangun sejak zaman penjajah Belanda.
Gubernur Jawa Barat, Drs H Danny Setiawan MSi mengatakan, sebenarnya hingga kini produksi gula di Jawa Barat masih jauh menuhi kebutuhan. Hal itu karena kebutuhan gula nasional dalam satu tahun sebanyak 3,3 juta ton. Sedangkan produksi gula nasional pada tahun 2007 baru mencapai 2,3 juta ton. "Sedangkan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2007 hanya 122.067 ton atau kurang dari 6 persen dari kebutuhan nasional dan 25,24 persen dari kebutuhan konsusmsi gula di Jawa Barat," ujarnya.
Namun demikian, Danny menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan gula nasional maupun di Jawa Barat, Pemprov Jabar akan menambah perluasan lahan tanaman tebu yang berlokasi di Jawa Barat Selatan seluas 8 ribu hektare. “Dengan perluasan lahan, selain menambah produski gula, diharapkan mampu meningkatkan kesejahtaraan para petani gula di Jawa Barat,” katanya. (mam)
Kamis, Januari 17, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar