Kamis, Januari 17, 2008

KOPTI Kota Banjar Diaktifkan Lagi

***Untuk Membantu Pengrajin Tempe dan Tahu

BANJAR – Koperasi Tempe Tahu Indonesia (KOPTI)Kota Banjar akan diaktifkan kembali setelah vakum selama beberapa tahun. Diaktifkannya kembali KOPTI karena desakan para perajin tahu tempe. Mereka mengharapkan KOPTI mampu menyelesaikan masalah lonjakan harga kedelai yang memberatkan perajin.

“Lonjakan harga kedelai menjadi perhatian serius. Kalau tidak direspon akan membuat petani tambah menderita. Mudah-mudahan kalau KOPTI diaktifkan kembali bisa membantu menemukan jalan keluar,” ujar H Oding salah seorang pimpinan KOPTI Kota Banjar kepada Radar, kemarin.

Menurutnya, KOPTI dibentuk tahun 2004 atas bantuan Disperindag Kota Bannjar. Tetapi dalam perjalannya mengalami kendala dana. Simpnanan wajib dan simpanan pokok sebesar Rp20.000/anggota tidak cukup untuk membeli kedelai. “Tanpa dana KOPTI tak bisa jalan, mengandalakan simpapan pokok jumlahnya tak sebanding dengan kebutuhan untuk membeli kedelai bagi anggota,” ujarnya.

Karena tak ada solusi dari pemerintah dan dari anggota koperasi, lanjutnya, maka pengurus menghentikan sementara kegiatan koperasi.”Sekarang waktu paling tepat untuk menghidupkan kembali KOPTI. Pengrajin tahu dan tempe sangat membutuhkan bantuan penyediaan bahan,” ujarnya.

Dijelaskan, jumlah perajin tahu tempe yang terdaftar di koperasi sebanyak 160 orang. Mereka membutuhkan kacang kedelai sebanyak 16 ton/hari. “Sebenarnya dengan harga kedelai Rp4.000/kg perajin keberatan. Tapi demi kelangsungan usahanya mereka tetap membelinya. Kini harga kedelai mencapai Rp7.500/kg para perajin ternyata banyak yang tak mampu membelinya,” terangnya.

Untuk mengatasi masalah itu, KOPTI akan memberikan kemudahan dan fasilitas permodalan kepada para pengrajin. Tapi masalahnya untuk mengaktifkan kembali KOPTI harus ada harus ada kerja sama antara pengrajin, produsen, SKPD terkaait, juga bisa saja masyarakat yang peduli terhadap kehidupan pengrajin tahu tempe “Kami punya solusi lain yakni mendorong para petani di Kota Banjar untuk memanfaatkan lahanya bertanam kedelai,” ujarnya(bmp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar